Kumpulan puisi cinta by Vawzya
Karya: Vawzya
Engkau tanamkan rindu di celah malam
Lukiskan paras syahdu di langit silam
Engkau lambaikan sepenggal cinta kelam
Akan hadirmu di relung jiwa yang tenggelam
Engkau kisik seirama dengan sayang
Terlena oleh segenap ihwal yang hilang
Tuturmu adalah buai ayunan senja lengang
Meruntuhkan segunung nestapa malang
Engkau sibak tabir denyut kegalauan
Yang mengusik melayang akan bayangan
Engkau sebarkan selarik keresahan
Kepadaku yang ditimpa hasrat kemalangan
Aceh Jaya, 110418
Tentangmu
Karya: Vawzya
Tutur itu,
Adalah alunan merdu
Yang mengusikku dalam kehangatan
Jiwa membuncah dengan seribu getaran
Tatap itu,
Adalah samudera terbentang
Menenggelamkanku dalam khayal pelukan
Oleh deburan degub yang semakin kencang
Senyum itu,
Adalah angan yang berbisik
Yang berdesir di setiap jengkal langit
Mengusir sederet risau di mega kerinduan
Aceh Jaya, 270418
Tersesat
Karya: Vawzya
Aku berjalan dalam gelap kabut sepi
Ibarat mentari yang tak lagi menyinari
Seperti rembulan tertatih tanpa langit
Tanpamu, bintang tak bercahaya kerlip
Dan malam tidak pernah terbasahi
Oleh butiran embun di pucuk gelisah
Seperti hadirnya lebah tanpa madu
Kuntum ini hanyalah secuil empedu
Mencari arah berharap semua berlalu
Banda Aceh, 260418
Biarkan Bergelora
Karya: Vawzya
Dekapan itu,
Adalah tempat engkau melayang
Dalam nyaman memainkan seribu khayalan
Di mana resah berlalu bak ilalang gersang
Merangkul biduk napas yang gundah
Adalah kehangatan senja sayang
Degub yang seirama dengan syahdu pujaan
Yang membawamu terbang mengambang
Teruslah buat desiran alunan manis
Yang membakar seperti lilin lebah
Menyatu dengan pekatnya malam sepi
Merengkuh asa dalam rangkulan itu . . .
Membuncah manja dalam mengimpi
Melengkapi akan sepenggal janji
Biarkan, lenakan dalam hangatmu
Pinus rebah pada bulan yang mendesah
Dekapan di bawah cahaya ribuan bintang
Dalam kenangan cinta berdegub kencang
Aceh Jaya, 210418
Hambar
Karya: Vawzya
Benarkah
Bukan semata sebatas badai resah
Yang sekali waktu mencari dekap arah
Berlalu seiring ilusi yang singgah
Berjanji
Paut terhampar oleh celah terjal bertepi
Bukan samudera mimpi menanti
Yang memapahku menuju angkasa tinggi
Gelisahlah
Hanya pinus yang bergeming lincah
Oleh hasrat yang tampak indah
Sesungguhnya sinar dan kelam itu terbelah
Aku tak berhiaskan mahkotamu
Aceh Jaya, 140418
Tetesan Embun
Karya : Vawzya
Aku,
Dalam desah kesepian panjang
Akan pesona dilema keraguan
Terkubur puing-puing resah
Dekatlah,
Hendak bersama sang pangeran
Walau harus jangan menjauh
Bersama dalam mengukir asa
Berdegub deras...
Tetesan embun rindu akan usapanmu
Mengusik sukma akan bayangmu
Hadirkan sejuta fantasi senyumku
Aceh Jaya, 300318
Pasung Asmara
Karya: Vawzya
Bias memori senyum memasung
Pesona kisah afeksi
Akan hadirmu
Jiwaku
Bisikmu
Rentang mega
Rajut termin asmara
Melodi terikat genggam semu
Sayeung, 250318
Mala
Karya : Vawzya
Engkau terpantul rasa lara sukma
Oleh tresna bathinmu untuknya
Ripuh karenanya yang bernala-nala
Hingga Rapuh terpisah dalam renggang kekal
Biar bercucuran laksana tirta
Setiap percikan membekap jiwa
Akan batas kegetiran nestapa
Ke tepi animo hati berpendaran bara
Batinnya rengkah hingga bersepai
Di pojok bentangan langitnya terpaku
Engkau terbuai akan kegaliban utuh
Hingga menyirnakan memikat sasaran
Tanya dia tentang seribu kejora
Akankah kukuh segenap igauan
Aceh Jaya, 030418
Embun
Karya : Vawzya
Embun malam di pagi hari
Menyibak tabir surya di pucuk cemara
Di sepanjang pantai asa
Hempaskan mimpi rajut angan
Engkau,
Berlabuh sejuk di pasir basah
Perlahan menguap sirna
Ilalang membisu lambaikan harap
Menyanyi di bawah fajar
Mengembara seribu rindu
Akan hadirmu
Wahai embun kalbu.
Sayeung, 300318
Rindu
Karya: Vawzya
Rasa racau mengusik mu
Ingin jiwa bersama asmara
Nadi berdesir embuskan salam
Di sana senja terpaku
Ujung lembaran syahdu
Sayeung,240318
GEMURUH RINDU
Karya : Vawzya
Senja menghadirkan butiran rindu
Mengalunkan kesunyian
Yang mengambil alih pikiran
yang menyiksa dalam diam
Aku termantra bisiknya
Yang kuingat hanya dirinya
Hanyut dalam buaian asmara
Menanti harapan tak berujung
Hanya setapak lalui jalan berliku
Terjebak oleh bualan
Mencari pandang bias cinta
Adakah disana...
Senyuman yang menawan itu
Aceh Jaya, 2018
Bagus Kak. Mantap puisinya 😍😍
padahal bisa dibuat jadi bebrrapa postingan tuh
Iya Nury, hanya mau mengumpulkan saja. Karena itu puisi lama. Untuk postingan lain kita buat lagi nanti.
Excellent pots you have my vote. I invite you to vote for mine
https://steemit.com/spanish/@jjuan1990/como-te-imaginas-un-mundo-sin-agua
Done
keren kak puisinya..
memjadi inspirasinya..
Mudah-mudahan ya ... Ayo @yusufbaruna buat juga puisi.
Pokoknya keren habis deech, sukses terus @vawzyaa
Aamiiin Ya Rabbal A'lamin, terima kasih pak @handanirz. Begitupun sebaliknya.