Puisi Rindu Yang Tak Terbendung
Assalamualaikum sang jiwa yang kurindu..
Cuaca sejuk, hujan rintik-rintik dan angin sepoi-sepoi sambil menikmati secangkir kopi pahit yang ditaburi kristal-kristal mungil..
segelas kopi yg bercerita kepadaku bahwa yg hitam tak selalu kotor dan yg pahit tak selalu menyedihkan..
Huuufff...
Beban rindu yang dipikul jauh tinggi setinggi langit di angkasa.. sebesar gunung Merapi yang bertebaran luas di alam jagat raya. Tubuh ini rasanya ingin terbang melayang membawa segala beban rindu yang ada, namun apalah daya jiwa yang tak terbendung tinggal bersama kenangan pahit yang selalu dikenang bersama jiwa yang ada didalam pelukan rindu.
Resah dan gelisah menari-nari di kalbu, Bercumbu dengan setumpuk rindu yang membelenggu. Masih ku ingat saat itu. Saat kau bunuh aku dengan rindu diammu.
Namun..
Iya! namun hati tak pernah sanggup terbendung dengan tetesan rindu yang terbelenggu.
Bereh droeneuh
Biiasa luar memang bang toward gold..ganteng dan soleh lom
Hahaa abg yg lebeh bereh dan luar biasa