Jangan Ajari Anak Kita Jadi Pengemis di Hari Raya
Acap kali menjelang Hari Raya tanpa disadari kita sebagai orangtua mengatakan kepada anak spt ini:
"Liat tuh Pakde datang. Salim sana biar dapat uang"
"Ayo kita ke rumah teman ayah. Dia orang kaya, kalo kesana pasti dikasih"
"Mana nih Tante buat ponakannya, masa belum dikasih. Tante kan kerja THR nya banyak"
Perkataan lisan yg demikian itu dianggap kita mengkufuri nikmat atas karunianya, dan secara tak langsung kita mengajari anak sebagai pengemis, dan sebagai orangtua kurang ilmu kajian.
Secara tak langsung orangtua sepertu itu mengajarkan anak-anaknya menjadi mental orang lemah dan mental pengemia dan tidak kreatif. Inilah yg dilarang Islam.
“Barangsiapa meminta-minta padahal dirinya tidak fakir, maka seakan-akan ia memakan bara api" (HR Ahmad 4/165)
Islam mengajarkan kita menjadi orang yg memiliki rasa malu atau IFFAH. Dalam Islam dididik untuk menjadi manusia yg bisa bermanfaat bagi orang lain. Sementara menjadi mental pengemis bukanlah disarankan.
Selain itu juga kita dididik dan dituntut untuk memiliki rasa IZZAH yaitu seorang muslim yg memiliki harga diri yg tinggi dan enggan utk merendahkan dirinya hanya demi material spt rupiah.
Mari kita tanamkan hal itu kepada anak-anak kita menjadi manusia unggul yg memiliki harga diri yang tinggi namun tetap sederhana.