PUISI : SEMESTA
Aku yang terlalu percaya, tak salah bila aku terluka. Barangkali aku salah menerka juga menimbang langkah. Semesta hanya ingin memberi jumpa, aku malah memupuk rasa. Tak salah bila akhirnya hanya kecewa yang kujumpa. Semesta tidak salah, aku yang keras kepala. Waktu juga tak salah, aku saja yang suka merajuk ingin bersama. Akhirnya, aku mengerti bahwa tak semua pertemuan hakikatnya untuk bersatu, di antaranya hanya di tetapkan untuk saling mengenal, lalu melanjutkan langkah masing-masing.