Fakta Menarik Mesjid Raya Sumatera Barat
Pada umumnya masjid dibangun dengan kubah diatasnya, lain halnya dengan masjid Raya Sumatera Barat yang tidak memiliki kubah, melainkan hanya memiliki atap khas budaya Minangkabau dengan bagian atapnya memiliki desain rumah gadang dengan 4 sudut lancip.
Masjid Raya Sumetera Barat terletak menghadap Jln. Khatib Sulaiman, Padang Utara, Kota Padang.
Dan taukah kamu ada beberapa hal unik dari mesjid tersebut.
- Masjid terbesar di Sumatera Barat
Masjid Raya Sumatera Barat adalah masjid terbesar di Sumatera Barat Masjid yang berada di tempat paling stategis, persis di jantung ibu kota. Bangunan utama masjid memiliki luas area sekitar 40.000 meter persegi dengan daya tampung sebesar 20.000 jemaah ini membuat mesjid ini menjadi mesjid terbesar dan termegah di Sumatera Barat. - Arsitektur modern khas Minang
Arsitektur masjid ini mengikuti tipologi arsitektur Minangkabau dengan ciri bangunan berbentuk gonjong, jika dilihat dari atas, masjid ini memiliki 4 sudut lancip yang mirip dengan desain atap rumah gadang, hingga ukiran Minang dan kaligrafi pada dinding bagian eksterior masjid yang dirancang khusus oleh arsitek Rizal Muslimin. - Tahan gempa hingga 10 SR
Konstruksi bangunan dirancang menyikapi kondisi geografis Sumatera Barat yang beberapa kali diguncang gempa berkekuatan besar. Sehingga dibangun dengan struktur dan desain konstruksi yang kuat, anti guncangan sehingga diharapkan aman dari guncangan gempa hingga 10 skala richter.
Masjid Raya ini fungsinya tidak sebatas rumah ibadah. Bangunan yang berada tak jauh dari Pantai Padang itu dapat dijadikan sebagai shelter lokasi evakuasi tsunami dengan memanfaatkan lantai II dan lantai III masjid. - Mampu menampung 20.000 Jamaah
Masjid tersebut mampu menampung sekitar 20.000 jamaah. Dengan rincian,
· lantai dasar masjid menampung 15.000 jemaah;
· lantai II dan III sekitar 5.000 jamaah. - Dibuka pada 7 Februari 2014
Mengawali tahun 2014, Pemerintah Turki mengirimkan bantuan karpet permadani untuk mendukung penyelenggaran ibadah seiring kerja sama yang dibangun oleh pemerintah provinsi. Salat Jumat perdana menandai pembukaan Masjid Raya Sumatera Barat untuk salat rutin pada 7 Februari 2014. Masjid dibuka untuk umum dengan frekuensi terbatas, karena belum rampungnya fasilitas listrik dan air bersih. Masjid Raya Sumatera Barat untuk kali petama digunakan sepanjang malam bulan Ramadhan. - Pembangunan secara bertahap
Pengerjaan pembangunan masjid telah melewati beberapa tahap.
- Tahap pertama untuk menyelesaikan struktur bangunan menghabiskan waktu dua tahun sejak dimulai pada awal tahun 2008.
- Tahap kedua pada tahun 2010 dilanjutkan dengan pengerjaan ruang salat dan tempat wudu.
- Tahap ketiga pada tahun 2011, meliputi pemasangan keramik lantai dan eksterior masjid.
- Tahap keempat dimulai pada pertengahan 2012 untuk menyelesaikan ramp, teras terbuka yang melandai ke jalan.
- Tahap kelima pada tahun 2014, meliputi pengerjaan interior kubah dan penyelesaian ramp yang diguanakan sebagai jalur evakuasi
- Memasuki pertengahan 2016, penyelesaian fasad dan lantai masjid dilanjutkan.
Ketujuh tahap pertama pembangunan Masjid Raya Sumatera Barat telah menghabiskan anggaran Rp240,751 miliar. Dan sampai sekarang pembangunan masih terus dilanjutkan.
Berikut adalah foto-foto penampakan Mesjid Raya Sumatera Barat tersebut :