Keindahan Puncak Gemilang
Mahasiswa mana yang tidak senang jika dosennya berhalangan masuk? Semua hati akan sangat bersyukur akan hal itu. Begitu juga dengan kami, senyuman itu menandakan bahwa ada hati yang sedang bergembira. "Oi, dosen gak bisa masuk".
Disini kami kuliah dari sore sampe pagi dan dihari sabtu kami tidak kuliah, mungkin lirik dari lagu legendaris akan terobah disini.
Senin Selasa
Rabu Kamis
Jum'at Sabtu Minggu
Sabtu Minggu gak sekolah
Di atas Puncak Gemilang, kita bisa melihat seluruh kota Tapak Tuan, ya tempat itu yang ingin kami tuju sekarang, meskipun hujan rintik, itu bukan alasan untuk berhenti bermain wkwk.
Awalnya aku dan ketiga temanku sudah ngumpul di taman terlebih dahulu. Baru kemudian kami menuju ke Puncak Gemilang.
Jalan akses menuju kesana sangatlah bagus, sepertinya aspal ini dibangun dengan memakan biaya yang sangat mahal. Sebab bukan hal mudah membangun sebuah jalan di atas pegunungan, butuh alat berat dan pekerja yang handal agar proyek ini bisa rampung dengan sempurna.
Terkadang aku bertanya, kenapa kita harus memiliki banyak hutang pada negara lain? Kita kaya akan sumber daya alam, gunung yang menjulan tinggi dan hamparan lautan yang luas, ya kita bisa manfaat kan itu, yang kita perlukan adalah cara mengolahnya.
Kita mau ngutang sampe kapan?
Next, jarak dari kota menuju ke puncak lumayan jauh tapi semua itu terbayarkan jika sudah melihat pemandangan ini. Percayalah, jika kalian datang ke Tapak Tuan, kalian akan rugi jika tak datang kesini.
Huaaaa, pemandangan ini sangat lah indah. Hitunglah rumah itu, lihatlah laut itu, mereka seolah sedang berencana membuatku terkesan, sungguh ini sangatlah indah.
Gedung ini di kelilingi oleh hijaunya pegunungan. Ya, pemerintah Aceh Selatan membangun gedung PUPR di Puncak Gemilang.
Dari sini terdengar kecil suara drumband, terompet dan bunyi khas lain sekelompok group musik. Biar kutebak, mereka adalah anggota Marchine Band yang sedang latihan, ya sepertinya iya. Nada itu terdengar sangat indah tapi sayang dari atas sini suaranya rada rada jelas.
Langkah kaki ku terhalang, hasrat mengatakan agar lebih lama lagi menikmati pemandangan ini. Tapi mau gimana lagi, salah satu teman ku sudah kebelet BAK. Aku tidak mungkin bersikap egois, menahan kencing sangat berdampak buruk bagi kesehatan mu.
Tidak ada cara lain, disini tidak ada toilet. Ya mau bagaimana lagi, kami kemudian memutuskan untuk pulang.
Sampai hari ini, panorama itu tetap terlukis indah di otak ku.
Wahh pemandangan jih menarek that rakan.
Di aceh selatan nyan nyeh?
Posted using Partiko Android
nyo rakan