Sekilas di Masjid Raya Al Aqsa Merauke Papua
Berdiri megah di pusat kota, Masjid Raya Al-Aqso kini menjadi salah satu landmark bagi kota Merauke yang merupakan kota di ujung timur Indonesia berbatasan langsung dengan negara tetangga, Papua Nugini. Bangunan masjid raya yang besar dan megah dengan gaya arsitektur modern lengkap dengan pelataran depan yang luas dihias dengan air mancur ditengah tengahnya, letaknya yang berada di pusat kota memudahkan untuk di aksses.
Di depan masjid raya ini berdiri sebuah tugu penanda kota Merauke, tugu Lingkaran Brawijaya namanya, tugu dengan Angka 969 memiliki arti Merauke umur panjang, 9 berarti damai dan sejahtera sedangkan 6 memiliki arti keseimbangan, dan di puncak tugu terdapat replika bola dunia yang berarti Merauke harus mendunia serta tulisan 1902 sebagai tahun lahirnya Kota Merauke, tepatnya tanggal 12 Februari 1902.
Merujuk kepada situs simas kemenag, Masjid Raya Al-Aqso Merauke ini memiliki nomor ID masjid 01.2.32.01.01.000001, dibangun di atas tanah seluas 24.350 m2, sedangkan luas bangunannya mencapai 6000 m2, dan pertama kali dibangun tahun 1980. Proses pembangunan Masjid Raya Merauke ini memakan waktu cukup lama. Sampai tahun 2011 saja pembangunannya baru mencapai 90%. Namun hasilnya kini memang cukup membanggakan.
Dibangun berlantai dua dengan tangga akses kembar di depan masjid menuju ke beranda yang terhubung langsung ke ruang sholat di lantai dua. Atapnya dibangun bertingkat dua, bagian ketiga atau bagian tertinggi atapnya dilengkapi satu kubah besar dengan mozaik kalimah tauhid bewarna ke-emasan. Kubah ini awalnya dibangun sebagai kubah beton tunggal berukuran lebih kecil ditopang oleh empat bangun semi kubah yang menempel ke kubah utama, namun kemudian diganti dengan satu kubah tunggal yang lebih besar seperti yang terlihat saat ini. Di keempat sisi atap juga dilengkapi dengan kubah yang sama dengan ukuran yang lebih kecil.
Penataan interior masjid ini pun sangat apik dengan padu padan keramik warna kemerahan dan cat warna putih. Hampir keseluruhan pilar pilar di dalam masjid beserta dindingnya di tutup dengan keramik. Begitupun ruang mihrabnya yang dilengkapi dengan sepasang pilar bundar mengapit sisi kiri dan kanan ruangannya.
Mimbarnya terbuat dari kayu berukit diletakkan di sisi kanan luar mihrab. Area void yang disediakan sebagai ruang terbuka antara lantai satu dan lantai dua cukup lega membuka ruang sirkulasi udara yang cukup memadai antara kedua lantai masjid.
Sebagai masjid raya, masjid Al-Aqso ini menjadi lokasi utama bagi aktivitas ke-Islaman di Kabupaten Merauke termasuk penyelenggaraan peringatan hari hari besar Islam seperti Tahun Baru Muharam, Isra’ dan Mi’raj Nabi Muhammad S.A.W, Nuzulul Qur’an hingga Sholat Idul Fitri dan Idul Adha juga dipusatkan di Masjid ini sehingga masyarakat setempat pun tumpah ruah memadati masjid ini hingga ke halamannya yang luas. Tak lupa personil keamanan bersenjata lengkap dari satuan Brimob mengamankan pelaksanaan aktivitas tersebut untuk menjamin keamanan pelaksanaan aktivitas tersebut. di komplek Masjid Raya Al-Aqso ini juga menjadi tempat berkantornya Takmir Masjid, LPTQ Kabupaten Merauke, Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) kabupaten Merauke