Kisah Riza Arifin Sang Pemetik Madu
Dokumen pribadi Riza saat memetik sarang lebah madu
Riza Arifin, pemuda desa Cot Lampisee, Kecamatan Samatiga, Aceh Barat. Riza bekerja sebagai pencari madu dirawa-rawa terdekat. Pekerjaan ini ia geluti sejak beberapa bulan terakhir, dan sangat jarang dilakukan pemuda lain seusianya karena profesi ini sangat beresiko.
Keseharian Riza, setalah mengumpulkan daun-daun nipah kering Ia balut hingga padat menjadi obor daun, lalu kemudian ia berkelana di hutan dan di rawa, mencari sumber-sumber sarang madu untuk diambil madunya. Tak jarang dalam sehari dia belum tentu menghasilkan.
Dokumen pribadi Riza
Tapi semangatnya tak luntur, esok harinya ia pun kembali ke hutan, bahkan ada yang harus kembali pada malam harinya, dengan cara mencium dan mencari pepohonan yang terdapat sarang madu. Obor daun nipah kering kemudian dibakar dengan asap itu diam-diam dia mengambil madunya.
Hasil dari pekerjaannya Ia kumpulkan, ia tawar di akun media sosial facebook dengan harga Rp 300.000 se botol, atau setera 600 mili.
Menghasilkan banyak atau sedikit hal biasa baginya, yang paling penting adalah bersyukur kepada Allah, yang Maha kuasa dan Maha pemberi rezeki kepada hambanya.
"Untuk belajar, menghibur diri, sekaligus menjadi sumber penghasilan kecil-kecilan. Ini yang bisa kita lakukan yang penting tidak merusak lingkungan.
Dibilang faktor ekonomi, itu ya. Sebab pemerintah tidak meyedian perkerjaan yang layak untuk warganya sendiri.
Kalau memang pemerintah benar-benar punya inovasi, masih banyak sekali potensi daerah ini yang bisa digerakkan untuk menunjang ekonomi masyarakat. Ini malah pemerintah asik berevoria, padahal rakyat masih menderita" ungkap Riza Arafin, pernah aktif sebagai aktivis di Aceh Barat semasih mahasiswa.
Riza, dua hari lalu juga menyinggung soal pekerjaannya sebagai pemburu sarang madu. Kata Dia, di bulan Ramadhan ini Ia lebih sering berdiam diri dirawa Nipah, Samatiga untuk mengadu untung pada sarang madu.
"Para tokoh, para elit negeri, asik memberi "angin surga" kepada rakyat. Ada yang ingin membuka lapangan kerja, mengurangi kemiskinan, macam-macam. Tapi fakta masih banyak yang hidup susah. Maka saya harus berpikir bahwa masih ada pekerjaan yang halal, tidak mengganggu orang lain dan tidak merusak lingkungan" katanya.
1. item
Congratulations! This post has been upvoted from the communal account, @minnowsupport, by sudirmanz from the Minnow Support Project. It's a witness project run by aggroed, ausbitbank, teamsteem, theprophet0, someguy123, neoxian, followbtcnews, and netuoso. The goal is to help Steemit grow by supporting Minnows. Please find us at the Peace, Abundance, and Liberty Network (PALnet) Discord Channel. It's a completely public and open space to all members of the Steemit community who voluntarily choose to be there.
If you would like to delegate to the Minnow Support Project you can do so by clicking on the following links: 50SP, 100SP, 250SP, 500SP, 1000SP, 5000SP.
Be sure to leave at least 50SP undelegated on your account.