Di kritik hidup
Tanpa harus lelah-lelah memungkiri sifat kemanusiaan, setiap wajah yang saling bertemu meminta ruang aktualisasi diri.
Sebagian kecil berhasil, mulus tanpa hambatan. Sebagian besar, setiap saat ditantang oleh kelebihan yang lainnya. Mundur karena merasa atau maju dengan mengabaikan bagaimana posisinya.
Sederhana untuk memandang setiap wajah yang memakai topeng silsilah, memanfaatkan dan bersedia di manfaatkan adalah hal yang mutlak untuk bisa bersama manusia. Namun, jernihkan air dengan mengganti air dalam wadah. Jangan memaksa terus mengisi untuk tampil lebih bersih.
Terlalu banyak hal yang sia-sia ketika kita luput melihat, luput mendengar seperti apa inginnya kita. Mengikuti arus terkadang baik dalam aliran positif. Ketika arus menghilangkan arah sebenarnya, kabur akan tujuan setiap jiwa akan hilang rasa tenang.
Seperti itu cara ku memandang hidup tanpa terlalu perduli akan hari esok atau hari yang sudah berlalu. Menghapus semua cerita kemarin tepat saat pergantian waktu menjadi hari ini. Semua menguap agar tidak membawa harapan akan sama.