Panggung masa kecil (part 2)
Latihan menari, kasidahan dan membaca puisi, silih berganti, hari - hari berlalu. Acara pentas seni di adakan malam nanti.
Sedari jam 12 siang, Ibu guru meminta aku dan teman - teman datang ke tempat penata rias yang ditunjuk, kami diberi foundation, rupa wajahku dan teman - teman tampak sama.
Tak lama kemudian, bedak berwarna kecoklatan disapukan ke wajahku, kemudian banyak produk kecantikan lainnya, yang ntah apa namanya, membuat rupaku tampak berbeda dari sebelumnya.
Sebuah sanggul dipasangkan ke rambutku, terasa sakit saat penjepit rambut mendarat di kepala, rasa seperti tertusuk, mengerayangi kepalaku. Terlebih ketika sunting keemasan diselipkan.
Pakaian Aceh berwarna merah, dipadukan dengan songket biru dan selendang tipis berwarna senada, yang memancarkan kilau keperakan, menjadi pelengkap tampilanku malam itu.
Sedari siang hingga magrib menjelang, seluruh persiapan selesai, aku kini menuju lapangan kota. Sebuah panggung telah menanti aku dan teman - teman.
Bersambung...