Inspirasi dari Sebungkus Kacang
Hai Steemians....
Di mana ada keinginan di situ ada jalan
Aku percaya selalu ada jalan bagi mereka yang mau berusaha, tidak hanya mengeluh dan berpangku tangan. Aku sering bertemu orang-orang yang menginspirasi di jalanan. Seperti kemarin, aku bertemu seorang lelaki di sebuah mini bus, kendaraan yang biasa aku tumpangi menuju kantor. Lelaki ini kira-kira berusia empat puluhan, kelihatan baik dan ramah, duduk di dekatku di sudut paling belakang.
Parasnya terlihat bersemangat, memancarkan energi positif, sesuatu yang berharga menyambut pagi. Dia tersenyum sambil merapikan plastik-plastik berisi kacang, sirih dan telur puyuh rebus di tangannya dengan hati-hati seperti seorang pekerja salon merapikan rambut pelanggannya. Plastik-plastik itu digantung pada sebatang logam pendek yang menjadi pegangan hingga plastik-plastik itu berjuntai rapi.
"Mau jualan di mana" tanyaku penasaran
"Lhokseumawe"
"Ohh.. dari mana?"
"Simpang Ulim"
"Hah!.. jauhnya, cukup untuk ongkos bang?"
"Insya Allah, cukup"
Aku benar-benar merasa kasihan, menghitung hitung berapa ongkos yang dia keluarkan dan berapa kira-kira hasil penjualan barang dagangannya. Bagaimana jika dagangannya tidak laku.
"Dagangannya abis bang?"
"Biasanya habis Buk"
"Syukurlah, itu kacangnya, goreng sendiri?"
"Iya Buk.. kalau sirih kakak saya yang buat"
"Kacangnya berapa satu?"
"Seribu Buk, kalau sirih dua ribu, telur puyuh dua bungkus lima ribu, telur puyuh agak mahal sekarang, mungkin karena hampir dekat waktu maulid"
"Punya uang pecahan bang?"
Aku mengeluarkan selembar uang lima puluh ribu rupiah.
"Ngga ada Buk, baru ini saya dapat pagi ini"
Dia menunjukkan selembar uang dua ribuan di tangan kirinya. Kemudian ia kembali mengusap plastik-plastik dagangannya, seakan-akan ia sangat menyayanginya dan tidak ingin terpisah.
"Padahal saya mau beli kacangnya"
Aku merasa menyesal, kembali aku buka tas, melihat ke setiap sudut dan lipatan berharap menemukan selembar uang sepuluh ribuan.
"Nggak apa-apa Buk, ini ambil saja"
Dia menarik sebuah plastik kacang dari gantungannya dan sambil tersenyum ikhlas diserahkan padaku. Aku gelagapan dan reflek menolak.
"Jangan bang, maksudnya saya mau beli sepuluh ribu. Rencana turun di mana?"
"Di terminal"
"Ohh.. ya sudah, nanti saya bayar ongkos dulu, ada uang kembalian"
Sesampai di Lhokseumawe, aku turun dan membayar ongkos ke supir, terima kembalian, aku tukar selembar sepuluh ribuan dengan 5 bungkus kacang tojin, 1 bungkus sirih dan 1 bungkus telur puyuh, ehh.. dia malah ngasih bonus 1 bungkus kacang lagi. Dia tersenyum, mengucap terima kasih dan menyeberang jalan sambil kembali mengusap dagangannya.
Sampai di kantor aku bagi kacang dan sirih untuk teman-teman. Kacangnya gurih dan teman-teman protes, kenapa sirihnya cuma sebungkus. Kalau beli banyak, ntar aku yang bakalan gak bisa makan siang atau gak cukup ongkos pulang. Hehehe..
Lhoksukon, 20 November 2018.
Tekan di sini untuk bergabung dengan server arTeem di Discord.
As a follower of @followforupvotes this post has been randomly selected and upvoted! Enjoy your upvote and have a great day!
Cerita yang menarik padahal cuma materi kacang,sirih dan telur puyuh namun dirangkul menjadi sebuah artikel menarik. Saya menyukainya
Terima kasih @tokepengsiribe
Hi @rayfa!
Your post was upvoted by @steem-ua, new Steem dApp, using UserAuthority for algorithmic post curation!
Your UA account score is currently 2.417 which ranks you at #17555 across all Steem accounts.
Your rank has improved 3 places in the last three days (old rank 17558).
In our last Algorithmic Curation Round, consisting of 276 contributions, your post is ranked at #261.
Evaluation of your UA score:
Feel free to join our @steem-ua Discord server
Inspiring!
Saya sering curiga orang-orang baik seperti itu adalah malaikat yang menyamar jadi manusia, buat meledek kita yang masih saja sering mengeluh :D
Terima kasih telah mampir mas @gibic.. orang-orang seperti mereka yang bikin saya betah naik kendaraan umum setiap hari, dan saya emang hobi banget wawancara.. :)
Postingan ini telah dibagikan pada kanal #Bahasa-Indonesia di Curation Collective Discord community, sebuah komunitas untuk kurator, dan akan di-upvote dan di-resteem oleh akun komunitas @C-Squared setelah direview secara manual.
This post was shared in the #Bahasa-Indonesia channel in the Curation Collective Discord community for curators, and upvoted and resteemed by the @c-squared community account after manual review.
@c-squared runs a community witness. Please consider using one of your witness votes on us here
Thanks :)