Dari Panggung Dakwah ke Panggung Stand Up Comedy
Semenjak dari tahun 2015, saya sudah menekuni bidang melawak sambil berdiri, biasa kita dengar dengan sebutan Stand Up Comedy. Berawal dari dulu pada waktu tinggal di Pondok Pesantren, mental berbicara di depan orang ramai sudah terasah, saat saya mengikuti beberapa kali lomba pidato ataupun cerdas cermat. Semenjak lulus Sekolah Dasar (SD), saya sudah menempati salah satu pondok pesantren yang ada di Samalanga, Kabupaten Bireuen. Memang tidak berlangsung lama, hanya sekitar 6 bulan, lalu saya pindah ke pondok pesantren yang ada di Caleu, Indra Jaya, Pidie.
Sekitar 3 tahun lamanya di Caleu, saya kembali pulang ke kampung halaman, dan saat itu saya tekun belajar di pesantren yang ada di Reului Busu, Pidie. Beberapa kali saya ikut lomba pidato, pada tahun 2011, beberapa kali juga saya berhasil mendapatkan juara 2, 3 dan 4.
Sampai pada akhirnya saya memutuskan untuk tidak lagi tinggal di pesantren, dan saat itu juga juga saya mencoba untuk mengasah kemampuan untuk menjadi seorang komika, atau seorang pelawak tunggal sambil berdiri.
Pada awalnya berkecimpung di dunia stand up comedy, saya hanya mengandalkan beberapa teknik yang ada di Google, dan sering menonton video komika hebat tanah air. Sampai beberapa bulan kemudian saya bisa menulis materi ataupun konsep milik sendiri.
Di mulai dari tampil di acara-acara kecil di warung kopi tanpa dibayar sama sekali, hingga saya beberapa kali menang dalam kompetisi di beberapa tempat di Aceh. Terakhir juara 1 lomba stand up comedy kompetisi di Hotel Purnama, Bireuen. Lomba ini di ikuti banyak peserta dari beberapa Kabupaten/Kota.
Hingga saya bisa tampil di acara-acara besar, dengan bayaran sesuai materi. Sudah bisa tampil di Banda Aceh, Lamno, Calang, Meulaboh, Sabang, Sigli, Bireuen, Takengon, Lhokseumawe, Langsa, sampai bisa tampil di Bandung beberapa minggu yang lalu, walau tidak direncanakan sebelumnya. Itu sebuah kebanggaan dan ada rasa bahagia tersendiri bagi saya.
Memang semuanya harus dimulai dengan kerja keras, semangat, fokus dan usaha yang kuat, demi sesuatu hasil yang maksimal. Oleh karena itu, bersabarlah, semuanya butuh proses. Lewati langkah demi langkah untuk menuju kesuksesan!
Terima kasih telah membaca, salam damai @rastaufik10
Teuma pakeun hana ka meu dakwah lee ras??
Karena hana le bang
Rupanya wajah manyak mu tak ubah sampai nafsu birahi mu tercetus kepada pemilik Goyang Gergaji itu.
hahahahah that geupap komentar ini, meu #ArakatePomade meunan hahahah
Luar biasa perjuangannya bang @rastaufik10....
Ohya boleh diceritakan kenapa di akhir namanya itu ada angka 10... peu makna angka siploh nyan...
Terima kasih bang, Mungkin dengan ada pertanyaan dari abang mengenai angka 10 itu. Postingan berikutnya akan saya bahas tentang itu hahahahah bah na postingan wkwkwk
Mantap mantap.... lam lungkiek dapu iteubiet ide... he he he.. loen preh jawaban di postingan berikutnya... goodluck bg @rastaufik10
Kerja keras yang luar biasa, motivasi malam untuk yang optimis sukses, mantap @rastaufik👍👍
Terima kasih bang, semoga kita semua sukses dalam berbagai hal yang baik!
Gantengan pas kecil ya
Ah aku jadi malu wkwkwk
Jd penurunan atau kenaikan nih dr dakwah ke standup komedi? Apa ga buat aja ciri, standup comedy dakwah, blm ada di dunia :)
Duniawi kenaikan, Akhirat sepertinya penurunan nih wkwkwk Tapi itu kembali pada diri kita masing-masing, belum tentu yang berdakwah juga gak ada dosa, salah2 ngomong saat dakwah kan bisa dosa.
Tidak bisa kita coba bang, takut akan hal yang tdk diinginkan wkwkk
Takot ga bs peluk Depe lagi :p
Iya ahahaha
Sukses terus sahabatku @rastaufik10
Aaamiiiiin... Semoga sukses untuk kita semua, Bang. Terima kasih bang :)
Lanjutkan bro...
Ingat, jangan diubah ciri khas kumisnya yah!
:)
Siaaaap grak! haha
Hahaahahaahaha...😄
That meu #arakatePOMADE bit😅 rupajih gure lagoe,rata dayah ka neubloh pu na pengalaman lagenyoe..
#batejrat😄😄😄😄😄
Hahaahahaha..😄😄😅
Pane na guree hahaha. hanya seorang murid yang takzim keu Guree! hahah
Transformasi seorang komika dari dai yang identik dengan pemakaian peci hingga berakhir ke topi yang pemakaiannya sering miring atau ge peusinget siblah.