SEJUTA HARAPAN DARI MATA MASYARAKAT PEDALAMAN
Setiap foto punya kisah mungkin itu adalah kata yang tepat, pada tahun 2014 saya bekerja sebagai fasilitator/pengawas di sebuah program PAMSIMAS, Program Pamsimas adalah salah satu program andalan Pemerintah di dalam penyediaan air minum dan sanitasi bagi masyarakat perdesaan melalui pendekatan berbasis masyarakat.
Potret diatas adalah masyarakat yang sedang menggali pipa untuk mengaliri air bersih. Dengan semangat gotong royong yang tinggi masih tertanam disetiap hati masyarakat, beda halnya dengan jiwa gotong royong di perkotaan yang jauh panggang dari api, bisa jadi karena faktor financial yang tinggi sehingga menyebabkan hilangnya jiwa gotong royong karena semua bisa dibayar dengan uang, tanpa harus gotong royong.
Program ini sengaja di prioritaskan desa terpencil yang tidak mempunyai sumber mata air atau harus berpuluh- puluh kilo untuk mendapatkan air bersih. Bisa dibayangkan bagaimana mudahnya hidup kita, Untuk mendapatkan air hanya menekan satu tombol saja sudah keluar air.
Pada saat tahap survey awal, mata saya langsung melihat antrian panjang disebuah sumur tua, Menurut penduduk setempat sumur tersebut telah ada sejak puluhan tahun yang lalu, sumur tersebut mempunyai kedalaman sekitar 20 m. Setiap musim kemarau hanya sumur inilah yang menjadi andalan warga disini. Untuk air minum ternak saja masyarakat harus kesini. Dengan modal timba kumuh masyarakat mengambil air dari sumur tua tersebut.
Keramahan penduduk setempat mengajarkan saya artinya hidup, kesederhanaan dalam sehari-hari sehingga saya begitu dekat dengan masyarakat setempat, setiap pulang dari lapangan saya selalu disuguhkan pisang,kelapa sebagai ucapan terimakasih mereka terhadap apa yang sudah saya lakukan untuk kampung tersebut yaitu mendekatkan air yang jauh, walau saya menolak untuk menerimanya, mereka tidak begitu paham padahal program tersebut dari pemerintah untuk mensejahterakan masyarakat.
Untuk Mencapai desa tersebut kita harus melewati beberapa pegunungan, tepatnya di desa Leubu Mesjid Kecamatan Makmur Kabupaten Bireuen Provinsi Aceh. Desa ini terletak diatas pegunungan sehingga sulit mendapatkan air bersih. Masyarakat sangat berterima kasih atas dibangunnya bak penampung air tersebut sehingga masyarakat lebih mudah.
Sampai sekarang pak keuchik masih terus melaporkan perkembangan apa yang telah dilakukan setelah saya meninggalkan desa tersebut. Merupakan suatu kebanggaan tersendiri bisa membantu masyarakat yang kekurangan air bersih.