Emosi? Bukan Solusi!
Suara monitor terdengar bersahut-sahutan. Jarum jam tepat berhenti di angka empat. Dingin menyeruak menembus hingga ke tulang. Aku yang jarang merasakan kedinginan, malam ini terpaksa juga berjaket sambil berdinas.
Aku menatap roster ruangan, bacaan favorit di ruanganku, melebihi status pasien hingga mapnya rusak dalam jangka waktu singkat. Aku perhatikan esok hari aku lepas jaga, dan bersambung dengan libur berturut-turut. Aku pun tersenyum sendiri. Menantikan esok membuatku lebih bersemangat menjalani seperempat waktu jaga lagi. Ternyata tanpa aku sadari, asa untuk esok hari adalah semangat bagiku hari ini. Begitupun hidup.
Belakangan ini aku sering terlalu larut dalam pikiran-pikiran negatif. Tentang ketidakadilan, tentang kekuasaan yang disalahgunakan, tentang karakter orang yang mempengaruhi sikapku. Aku yang memang cenderung emosian, tidak bisa menimbang dengan baik tiap hal karenanya. Dan hal itu sangat melelahkan jiwa. Bahkan raga jadi tak sehat karenanya, aku jadi sering merasakan sakit kepala. Dan sudah merugi menderita jiwa raga, tidak pun ada solusi jelas untuk masalah yang menggeluti pikiranku. Lantas aku berpikir bila libur esok mampu membangkitkan semangat berdinasku sekarang, begitupun aku harus bersemangat menjalani hari sekarang dengan asa yang aku punya.
Hidup terlalu sering memberikan kita pertanyaan. Kadang tak ada jawaban. Namun akan terjawab dengan sendirinya ketika kita menikmati proses menjalani hidup itu. Pikiranmu adalah kunci bahagiamu. Mungkin hal inilah yang harus selalu aku ingat. Nasehat dari kakak senior yang lebih banyak merasakan asam garam kehidupan membuatku berpikir lama tentang perbedaan tipis antara kemunafikan dan keikhlasan untuk tidak membangkang. Namun, kini aku menemukan jawabannya.
Aku memilih untuk berdamai dengan hati, mencumbui tiap masalah dan membuang jauh rasa amarah. Harus terus mengasah kemampuan untuk mengendalikan emosi. Bukan tidak boleh kita memainkan emosi, akan tetapi jangan sampai emosi justru menenggelamkan solusi yang harusnya kita dapat secara sederhana untuk masalah yang kita hadapi. Baru kemarin aku membaca, orang yang lembut dalam tiap masalah adalah orang yang telah banyak pengalaman dalam menghadapi masalah, dan bila ada orang yang cepat marah dalam menghadapi masalah artinya ia belum memiliki banyak pengalaman dalam hidupnya. Tidak hanya itu, hal lain yang aku rasa perlu untuk aku lakukan adalah fokus pada impian, pada hal yang membuatku semangat. Mengingat kebersamaan dengan keluarga, serta impian yang sudah kami tata bersama, mungkin banyak memberi energi positif bagiku. Dan terakhir, mungkin aku harus banyak belajar bersabar dan bersyukur agar semakin menikmati hidup yang indah ini. Karena emosi, bukan solusi. Nikmati hidup dan kau akan temukan bahagiamu.
Keep positive mind..
Berat pada awalnya, tapi naza pasti bisa.... Selamat menikmati hari libur naza..
InsyaAllah kk.. N mulai menerapkan dr skarang.. Tq kk.. Hehe
Great post! I just followed you and upvoted you! Follow me back @relsserd.
Thank u @relsserd.. Ok i just followed u
Excellent article. I learned a lot of interesting and cognitive. I'm screwed up with you, I'll be glad to reciprocal subscription))
Spammer everywhr
Alhamdulillah senang melihat Naza bersemangat seperti sekarang ini. Karena semakin semangat semakin cantik jadinya. Hehe
Hehe ada andil kk rika n kk jg..
Cape jg marah2 trs.. Haha..
Btw apa korelasinya dgn jd mkin cntik kk.. 😂