Rumus Bahagia Bagi Steemian
Kata Dilan: bahagia itu berat, biar dia saja. Tapi Anda jangan cuma percaya Dilan. Mari kita telusuri dari sisi filsafat.
Ilustrasi: pixabay.com
Membincangkan kebahagian tidak akan pernah habisnya. Kebahagiaan sendiri kadang tanpa ujung pangkal. Apalagi jika kebahagian diukur dari kemampuan untuk memenuhi semua keinginan. Keinginan itu sendiri, menurut Plato, filsuf Yunani, sering berkonflik satu sama lain atau bertolak berlakang. Manusia harus mengatur semua hasrat yang bergejolak itu. Tentu saja tak mudah. Masalahnya, keinginan dan hasrat itu datang silih berganti.
Solusinya? Rencanakan hidup Anda. Menurut Plato, jika kita tidak bisa membuat perencanaan dan prioritas yang jelas dalam hidup, kita tidak bisa menghasilkan apa pun. Baik itu perencanaan dan prioritas jangka pendek maupun perencanaan dan prioritas jangka panjang. Lalu, jalankan perencanaan dan prioritas itu secara konsisten. Ketika sudah bisa menentukan perencanaan dan prioritas, akan mudah mencapainya.
Tapi ada pemikir lain yang mengatakan bahwa bahagia bukan urusan benda atau materi. Bahagia itu adalah ketika menjadi manusia utama, sebuah istilah dalam filsafat untuk menggambarkan pencapaian dan kesadaran positif seseorang dalam hidup. Dalam pandangan Aristoteles bahwa kebahagiaan mencakup aktivitas jiwa manusia yang didasarkan pada keutamaan: baik, jujur, rendah hati, ikhlas, pandai bersyukur, toleran, dan seterusnya.
Bertolak dari itu, tak sulit untuk menjadi bahagia. Bahagia adalah cara kita bersikap dan menyikapi hidup serta segala hal yang melingkupinya. Bahagia bukan ditentukan oleh berapa banyak hasil yang kita capai dari kerja (keras) kita, tapi bagaimana mensyukuri pencapaian itu. Sekaligus mensyukuri seluruh hidup kita.
Saya jadi ingat sastrawan Pramoedya Ananta Toer. Ia bilang: "Hidup sungguh sangat sederhana. Yang hebat-hebat hanya tafsirannya." Jadi yang menyusahkan diri kita dalam.hidup bukan orang lain tapi "pikiran" kita sendiri. Pikiran (dan imajinasi) yang menentukan kita bahagia atau tidak. Jika pikiran kita dipenuhi energi negatif -- misalnya selalu curiga pada orang lain, suuzon, dendam, marah tak berkesudahan, suka bergunjing, merasa tersaingi, dan seterusnya -- niscaya kita akan sulit merasa bahagia.
Pikiran-pikiran (dan imaji) negatif itu akan terus merongrong kira -- dengan berbagai cara. Kita jadi tak tenang. Emosi jadi tak terkendali. Kita selalu merasa benar sendiri padahal "itu hanya perasaan negatif" yang menguasai rasional kita. Akhirnya kita jadi kurang jernih dalam berpikir. Bahkan ada kalanya kita harus menjadi "pemenang" dengan cara menyerang orang lain. Kita menyebut orang lain "bodoh" padahal sesungguhnya kita sedang menutup "kebodohan" kita sendiri. Kita menyebut orang lain pemarah justru dengan tudingan seperti itu menunjukkan kitalah pemarah. Semua itu makin menjauhkan kita dari apa itu bahagia.
Bagi Steemian, bahagia bukan ketika tulisannya banyak mendapat vote dan reward. Bukan ketika tulisannya banyak dikomentari. Bukan ketika tulisannya banyak diresteem. Justru itu semua kebahagiaan imajinatif. Semu. Sesaat. Seseorang akan kecewa ketika ada tulisan lain tidak mendapat respon yang baik dari Steemian lain. Tidak banyak vote, tidak banyak reward, tidak banyak komentar, dan tidak (banyak) diresteem.
Bagi Steemian, bahagia adalah ketika ia bisa menumpahkan segala gagasan, pikiran, perasaan dan imajinasinya dalam karya. Sesederhana itu saja. Jadi mari bekarya saja. Selamat berbahagia.
JAKARTA, 17 April 2018
MUSTAFA Ismail
@musismail
#refleksi #bukanpuisi #renungan #steemitbudaya
BACA JUGA:
- Sukses di Steemit Bukan Cuma Karena Dolar
- Dari Urusan Mainan Hingga Uang Recehan
- Inspirasi dari Sapi
- Menyulap Kritik Menjadi Kekuatan
- Steemit dan Ruang Kreatif
- 100 Hari Bersteemit: Menghargai Perbedaan, Merawat Keindonesiaan
- Sukses di Steemit Bukan Cuma Karena Dolar
- Boh Limeng or Wuluh Starfruit
- Pojok Steemit di Taman Ismail Marzuki
- Saya Kenal Steemit Bukan dari Steemian
Sederhana banget ya bahagia, om. Jika, seandainya ada yang menjudge bahwa postingan oom tak berbobot, tapi banyak mendapat vote. Apakah oom bahagia? Hehehe
Kalau saya sebagai steemian bahagia ketika pencairan hahaaa
Iya bang Mus, tebarkan energi positif selalu dan selalu. Kejujuran akan mendapatkan tempat yang tepat dan pada akhirnya kebahagiaan sejati itu tidak bisa tersingkirkan oleh apapun jika kita memiliki jiwa yang bersih, tulus, ikhlas . Senyum dan bergembira selalu.
Release the Kraken! You got a 1.67% upvote from @seakraken courtesy of @steemitbudaya!
.........bahagia adalah ketika ia bisa menumpahkan segala gagasan, pikiran, perasaan dan imajinasinya dalam karya.... (Ini inti dari tulisan ini. Saya Suka.)