Donald Trump dan Pemimpin Cabul Serambi Mekah

Apakah kalian merasa seperti menjadi warga Amerika Serikat? Maksudku, apakah kalian merasa memiliki pemimpin yang sama dengan Presiden Amerika Serikat? Maksudku, bukan karena taraf hidup masyarakatnya yang tinggi, tetapi karena keangkuhan, kegilaan dan tabiat cabul pemimpinnya.

Tengoklah twitter Donald Trump, lihat bagaimana dia berkomentar jorok di sana. Bagaimana dia memaki, menghina hingga menyerang orang lain.

Lalu, bandingkan dengan pemimpinmu. Tapi jangan buka twiternya, karena pemimpinmu masih terlalu kurang gaul untuk memiliki sebuah akun twiter. Pemimpinmu hanya punya akun Facebook. Di sanalah dia menumpahkan curahan birahi dan makian penuh benci setiap hari.

Jika kamu bisa melihat isi kepalanya maka kamu akan terkejut mendapati ribuan jenis keangkuhan, takabur dan tentu saja sejuta birahi cabul yang siap meluap kapan saja.

Sama seperti Donald Trump, koleksi sifat cabul yang dimiliki pemimpinmu bukan lantas membuktikan dia kuat di ranjang. Malah sebaliknya. Trump uzur dan sangat lemah. Demikian juga pemimpinmu. Dia hanya mampu berhayal, tapi tak lagi sanggup berpetualang. Maksudku, kekuatan selangkangannya tak sekuat omongannya, walaupun belakangan dia juga telah mempersunting seorang dara pemilik selangkangan bagus. Entah bagaimana dia melakukannya.

Sejarah mencatat, Amerika Serikat belum pernah memiliki pemimpin seaneh Trump. Sama halnya negeri kecilmu, baru kali ini negerimu memiliki pemimpin yang secelaka ini.

Lalu, bagaimana kamu akan melewati empat tahun penuh birahi pemimpinmu itu?

Aku sendiri bingung. Yang sudah kulakukan baru sekedar menghapus akun Facebook-ku. Jijik kutengok berita-berita yang lewat seputar dirinya. Benar-benar pemimpin menjijikkan!

Kadang aku cuma mau tanya itu masalah kesehatan kenapa masih gitu-gitu saja. Tapi aku takut dimaki dia, takuti ditelanjangi dengan kata-katanya.

Kadang aku ingin tanya kenapa mie aceh dan tahu masih pakai formalin. Kasian anakku melanjutkan hidup dengan formalin. Apa beda sama anak pakai sabu. Sungguh aku tak berani.

Apam kah trump. Eh ...