Marah itu?

in #life7 years ago

Salah satu senjata setan untuk membinasakan manusia adaah marah. Dengan cara ini, setan bisa mengendalikan manusia dengan sangat mudah. Sebab marah, seseorang mudh sekali mengucapkan kalimat kefakiran, menggugat takdir, mencaci maki bahkan kalimat cerai sampai menghancurkan kehidupan rumah tangga.
Memang marah sangatlah manusiawi, siapa yang tidak pernah marah dan setiap orang bisa saja marah dengan banyak faktor penyebabnya. Marah merupakan sebuah hal yang mungkin setiap kita pernah mengalaminya. Islam adalah agama yang sempurna, yang juga mengatur bagaimana car bersikap kepada sesama mahluk Allah. Termasuk dalam masalah marahpun islam mengaturnya dan memberikan perhatian yang amat besar. Nabi Shallallahu ‘alaihi was sallam bersabda :
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رضى الله عنه أَنَّ رَجُلاً قَالَ لِلنَّبِىِّ صلى الله عليه وسلم أَوْصِنِى قَالَ , لاَ تَغْضَبْ , . فَرَدَّدَ مِرَارًا ، قَالَ , لاَ تَغْضَبْ
Artinya: Dari Abu Hurairoh rodhiyallahu ‘anhu, Sesungguhnya ada seorang laki-laki yang mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi was sallam (kemudian) mengatakan, “Wahai Nabi berikanlah aku wasiat/nasihat”. Lalu Nabi shallallahu ‘alaihi was sallam mengatakan, “Janganlah engkau marah”. Kemudian orang tadi berkata lagi, “Wahai Nabi berikanlah aku wasiat/nasihat”. Nabi shallallahu ‘alaihi was sallam pun mengatakan, “Janganlah engkau marah”.

Marah merupakan salah satu jenis emosi yang dianggap sebagai emosi dasar dan bersifat universal. Semua orang memiliki emosi marah. Emosi marah dinilai negatif oleh masyarakat karena sifat destruktifnya. Orang yang marah bisa menjadi kejam dan tidak berperikemanusiaan. Marah pun sering bernilai negatif bagi individu. Orang tidak jarang hilang akal saat marah.
Emosi marah adalah emosi yang paling sering muncul dalam pembicaraan sehari-hari karena masyarakat umumnya mengidentikkan istilah emosi dengan marah. Dalam perspektif psikologi, memendam amarah bisa menimbulkan kegoncangan mental. Menarik untuk disimak bahwa ketika membahas emosi, para ahli tidak memulainya dengan definisi yang lazim, pembahasan tentang emosi biasanya diawali dengan contoh-contoh konkrit dalam kehidupan sehari-hari yang nyata dirasakan, baik dalam kesendirian maupun dalam keramaian.
Menurut para ahli psikologi, bahaya marah dapat dilihat dari tiga perspektif. Pertama, bahaya fisiologis dari aspek medis menurut para ahli, marah dan kekecewaan akan mempengaruhi kesehatan seseorang. Hal ini dibuktikan penelitian oleh Muller dalam Triantoro pada tahun 2012 tentang hubungan antara tekanan psikososial dan infrak jantung, sejumlah 300 dari 331 (90,6%) pasien yang mengikuti penelitian tersebut terbukti secara klinis memiliki perasaan marah. Menurut penelitian tersebut, 6 dari 7 (85%) penderita depresi yang meninggal dalam waktu 6 bulan setelah serangan infrak juga menyimpan perasaan marah. Demikian juga dengan 13 dari 14 pasien yang meninggal 12 bulan setelah mengalami infrak. Apabila marah disimpan terlalu lama dapat menimbulkan penurunan kesehatan yang cukup siknifikan. Wow, ternyata efek marah tidak seperti yang kita bayangkan ya stemians. Nah, bagaimana caranya kita menahan amarah atau marah agar, berikut ini ada beberapa cara yang bisa dilakukan jika marah sedang melanda :

TARIK NAFAS DALAM
Jika kamu merasa ada hal yang memicu kemarahan, langsung pengaruhi diri sendiri dan biasakan untuk menahannya. Kemudian lakukan trik dengan memberikan sentuhan relaksasi seperti menarik nafas dalam-dalam dan meregangkan otot. Ambil waktu sejenak untuk menarik nafas dalam dan tenangkan diri, hitung dari 1-10 kemudian lepaskan pelan-pelan. Jika memungkinkan dan wajib sebenarnya, langsung tinggalkan hal-hal yang menjadi pemicu kemarahan.

MENGENALI SUMBER MARAH
Sebelum emosi meledak-ledak, coba kenali kembali sumber-sumber kemarahan. Selanjutnya, berpikir positif adalah ramuan paling ampuh untuk menyembuhkan rasa marah yang ada dalam hati kita. Berpikirah dengan pikiran tenang dan mulai memandang faktor pemicu kemarahan adalah jawaban untuk menghentikan keinginan marah.

BERKATA JUJUR
Saat emosi memuncak, siapapun sangat mudah mengeluarkan kata-kata buruk. Oleh karena ini, berkata jujur, jika telah menemukan sumber kemarahan. Berkata jujur bahwa kita akan sangat mara jika hal yang sedang terjadi ini dijadikan hal besar atau jika hal ini diperpanjang.

MENCATAT
Jika sedang marah, kumpulkan saja dulu semua kemarahan dalam bentuk catatan. Boleh mencatat di buku maupun di handphone,luangkan dalam bentuk kata sekasae-kasarnya dan apapun itu sesuai dengan kata hati kita. Kemudia setelah tenang, baca kembali satu per satu kemudian evaluasi kepada diri kita sendiri.

JANGAN DENDAM
Maafkan, maafkan, maafkan, dan maafkan apapun yang menjadi pemicu kemarahan kita. Maafkan siapapun yang membuat kita marah. Jalinlah komunikasi seperti biasa agr hubungan kekerabatan tetap terjalin dan tetap harmonis dimasa mendatang.

MEMBACA TA’AWUDZ
Membaca ta’awudz untuk meminta perlindungan kepada Allah saat kita marah.

MEMILIH DIAM
Salah satu cara paling ampuh adalah diam. Dalam hadis diriwayatkan oleh Ahmad, disebutkan “Apabila diantara kalian marah, diamlah”. Kalimat ini diucapkan oleh Rasulullh SAW hingga tiga kali.

BERWUDHU
Karena marah ibarat api, maka yang bisa melawannya hanya air. Barangkali dengan wudhu amarah bisa teredam. Dengan berwudhu, aliran air yang membasahi wajah juga menyegarkan, menenangkan dan melancarkan darah. Dalam hadis diriwayatkan oleh Ahmad, disebutkan “Sesungguhnya, marh itu dari setan, seta itu diciptakan dari api, dan api itu diredam dengan air. Maka, apabila diantara kalian marah, berwudhulah”.

image

Coin Marketplace

STEEM 0.16
TRX 0.16
JST 0.028
BTC 69984.84
ETH 2469.68
USDT 1.00
SBD 2.37