Iqra : Lebih Baik Mengerti Daripada Mencaci
Selamat malam sahabatku semua. Saya selalu berdoa semoga kawan-kawan sehat walafiat dan tak kurang suatu apapun. Karena dengan sehat jiwa dan pikiran kita bisa meluahkan isi pikiran kita dengan baik dan positif. Mengingat kondisi steemit sekarang kurang bersahabat, khususnya bagi kawan-kawan yang bergabung di saat harga pasar melonjak, sekarang mau tidak mau harus dihadapi. Maka dari itu, semangat dari awal harus dilahirkan kembali untuk merespon kondisi yang kurang bersahabat ini. Sebenarnya kondisi seperti ini dan bahkan lebih sudah pernah dirasakan oleh kawan-kawan yang bergabung setahun lalu, dimana harga pasar jauh lebih rendah tapi ada yang bertahan dan ada yang tidak. Semua itu tergantung pada niat awal bergabung. Tapi terlepas dari itu semua, steemit telah berjalan lebih dari dua tahun dan ia masih bergerak sebagaimana mestinya. Karena kita sebagai pengelolanya tidak ingin berhenti menyebarkan pesan-pesan yang informatif, postif dan bermanfaat bagi pengguna lain.
Tentu, tidak semua akan melakukan hal yang demikian, disebabkan media ini terbuka bagi siapa saja yang ingin karyanya diakui, melalui jalannya sendiri. Seakan media ini menjadi pelabuhan terakhir untuk memuntahkan tiap kekesalan terhadap individu, tanpa lebih dulu mempelajari hakikat steemit dan individu tersebut. Dalam hal menarik sensasi, gaya urakan pun menjadi pilihan jitu bagi mereka yang katanya "hebat dalam mengatur kata," sehingga apapun yang ada di batok kepalanya dikeluarkan semudah mencret. Salah? Tentu tidak, tapi yang membuat sedikit kesal kenapa mereka tidak mempelajari dulu apa sebenarnya steemit dan bagaimana kinerja pengguna steemit. Janganlah beranggapan steemit atau penggunanya adil disini, toh di dunia nyata saja tidak! Yang lebih celaka lagi, mereka yang kerap membandingkan antara kualitas si A dan si B, mencari-cari kesalahan postingan orang lain lalu dengan sikap iblis menganggap karyanya lebih bagus. Bukankah iblis dikeluarkan dari surga karena menganggap dirinya lebih baik dari Adam. Maka berhati-hatilah meremehkan karya orang lain.
Menarik untuk ditelaah fenomena pengguna steemit yang kian hari kian pongah saja. Salah satunya sifat yang saya singgung di atas, dan ada lagi yang mencari sensasi lewat kritikan kepada saya dengan kata-kata yang menurutnya super duper bagus, kata-kata dikemas dengan gaya ala "I am Mine" tanpa peduli bisa menyinggung orang lain, dan saya khususnya. Lah! Gayung pun bersambut, postingan tersebut direspon dengan baik oleh orang-orang yang memusuhi saya. Rupanya ada juga orang yang perutnya mules ketika nama saya disebutkan. Ah! Biarlah, dimanapun kita hidup pro kontra akan tetap ada. Saya menganggapnya seperti sampah ringan terbang ditelan angin.
Memang siapa saya, anda kritik sepedas itu? Kurator? Betul, kita semua kurator, hak kurasi saya sama dengan pengguna lain, anda tidak sedikitpun berhak menajamkann pisau pikiran anda kepada hak kurasi saya. Perlu anda tahu, saya tidak wajib memberi kurasi kepada anda, tapi kenapa saya lakukan, itu murni kesediaan saya untuk membantu kawan-kawan supaya berkembang dengan jumlah persen sesuka hati saya. Berarti saya otoriter dong, tidak ada konsep negara yang dibangun disini, karena menjadi kurator bukan dari proses pemilihan semacam pemilu, gitu. Sedari dulu sudah saya katakan, jangan hanya mengandalkan kepada kurator karena steemit tidak seukuran batok kepala. Media ini luas sekali, untuk menjelajah butuh waktu yang panjang. Bila anda tidak mau melakukannya, dan lebih memilih mencaci maki lawan anda berarti anda sendiri yang menghentikan langkah anda. Sekali lagi saya tegaskan, buat apa cape-cape mengkritik saya kalau anda sendiri belum mengerti apa itu kurator dan kurasi, terlebih menganggap diri lebih pintar sehingga tidak mau membaca informasi yang ada. Selamat malam! Sekian, dan terima kasih.
Tulisan ini luar biasa, izin saya share bg @levycore
bang @mukhtar, mangkin eksis aja di steemit ni.
Luar biasa bapak @levycore.. Hanya iblis yang tau pak:D
begitulah kira-kira pak @yahqan :D
Orang-orang yang seperti itu biasanya orang yang khawatir tentang dirinya sendiri, hadeuh, sudah 2018 masih ada aja orang-orang seperti itu, kapan majunya bro?.
Tidak akan maju orang seperti itu dikarenakan isi batok kepalanya hanya keburukan orang lain, sementara kita sendiri tetap maju kedepan.
@myaceh, maju selangkah dan balik kanan
Yang waras pasti sabar, santai aja ya, dik! Banyak yang mendukungmu dan biarlah waktu yang membuktikan, semua pasti ada masa dan waktunya. Kita doakan saja semoga mereka semua diberikan kesempatan untuk terbuka mata hatinya, karena kasihan kalau terus hidup dengan segala pikiran negatif dan mata serta telinga tertutup. Maju terus! Semangat!!!
salam ya buat kak mariska
Intinya, kalau Anda tidak vote konten saya, selera Anda rendah. Kalau Anda tidak follow saya, Anda bukan orang hebat. Wait, emangnya saya siapa? Perlu Anda mengikuti perkembangan karya saya dan akun saya apa? Pokoknya gini, kalau vote saya masih nol koma, salah kurator. Kalau gak ada yang baca, salah kurator juga. Kalau internet di hp saya habis kuota dan Steemit tak mau dibuka, salah kurator juga. Kalau token listrik di rumah saya habis dan tak bisa akses Steemit gara-gara hp habis batre, salah kurator. Salah saya? Tidak ada. Sebab saya orang hebat yang tahu segalanya sebelum bergabung ke platform ini.
🤘🤘🤘🤘
Ahahaha, bereh that bahasa.
Meuapam meunan 😁
Haha..seolah saya sendiri yang ada di steemit, dan juga menjadi sasaran empuk untuk diserang. Yang ada di tempurung otak mereka hanya wajah saya saja. Disitu terkadang aku merasa kesal. Terima kasih atas dukungannya @gulistan
Kita bisa saling dukung sebab sadar bahwa pertemanan dan hubungan baik yang diberikan oleh komunitas ini jauh lebih berguna dibandingkan jumlah reward semata-mata. Btw, terima kasih that ateuh kireman beuklam beh. Meuhambo leumak.
Hahahahahaaaaa.... Satiiiiiir. 😂😂😂
Itulah manusia Mas @Levycore , mereka suka mencari kesalahan orang lain padahal mereka butuh pengakuan untuk diakui bahwa mereka sudah exist padahal kita adalah tempat kealpaan
Terimakasih untuk pelajaran berharga ini, untuk kami yang sedang belajar ini masukan seperti ini benar-benar bisa menjadi triger gimana caranya bisa sukses di steemit dgn jauh drpada sifat sombong, tinggi hati dan perasaan paling benar sendiri, memangnya kita siapa?? Mungkin dari usia saya @gratamaster jauh diatas @levycore tapu dari segi penguasaan ilmu steemit saya harus angkat topi, anyway itulah hakikat hidup, gimana cara saling menghargai sesama
Kenapa masih ada orang yang menebar kebencian, pada hal Kita hidup haruslah banyak menebarkan kebaikan, walaunpun sebesar zarah akan dihitung Allah Subhana hua Ta'ala di mahkamah ya nanti. Memang hidup kita di zaman fitnah, marilah sahabat steemian kita jalin kembali silaturrahim, reputasi tidak seberapa dibandingkan dengan hilang persaudaraan. Karena yang memutuskan tali persaudaraan tidak masuk syurga. Janganlah menuntut lebih banyak pada orang lain tetapi apa kewajiban kita, dan memahami orang lain duluan lebih arif. demikian bang @levycore, salam sukses @mukhtarilyas
Hhhhhhhh..selowww bung @levycore, selowww! Bek awai that goyang nah, meumusik golom udep ka goyang, kiban ilee aneuk muda..he.. Tetap sehat jiwa raga pokokmen, bek peupungo-pungo droe brat that sit, meunyo bacut hana pue, untuk jaga kesehatan emosi. Jak keunoe rap long urot pakek minyeuk pliek, rap garang bacutteuk...he.
Ho teungku @miswarnjong, pue na ubat hinan sineuk?..he
Bereh tgk, vote lon leu. Awak droe teuh tnyoe ta peu Makmur
Selamat @xxhn! Sudah berkumpul di Steemit. Suka melihat anda ngumpul.. upvote ya.. 😄
Ok
Insya Allah. Na bacut sapeu @kitablempap, ubat meurambui, meurampet, ubat let jen, hei jen, sampoe ubat burong tujoh pih na.
@kitablempap peu @miswarnjong ka lam leumung gata?
Nyeu meunan?
Kadang kala semua yang kita inginkan tidak akan berjalan normal.
Tapi inilah hidup dan bagai mana cara kita melalyinya.
Banyak orang yang membutuhkan kita dan banyak pula orang yang membeci kita.
Mungkin karna sebab kita masih didepan dia, rasa kecemburuan bisa menimbulkan kedengkian.
Tapi ambil sisi positifnya saja adinda @levycore.
Kita pasti selalu mencoba untuk jadi yang terbaik dan dikenal banyak rekan2 steemian.
Ya dengan cara sering2 mengunjungi blog2 master dan meninggalkan vote dan komen.
Soal dia mau merespon itu kan hak nya dia, yang sangat terpenting kita sudah berusaha.
Soal hasil bukan kita sendiri yang menentukan.
Selalu semangat adinda @lavycore dalam membimbing dan mengarahkan kami untuk kemajuan.
Salam hangat dari saya @kadafi