Anti Homo itu Alami
Logika paling absurd untuk membela kaum HOMO ialah, bahwa kesemuanya itu adalah Hak Asasi Manusia, bahwa kesemuanya adalah genetis. Padahal kesemuanya adalah bohong
HOMO bukan dan tak pernah masalah genetik, ia adalah penyimpangan dari perilaku yang fitrah. Dan bila dibiarkan maka akan menimbulkan kerusakan, sebab ia menular
Dari segi biologis sudah jelas, bahwa kelakuan nista ini jadi sumber penyakit dan penyebarannya, yang lebih utama ialah tidak mungkin keturunan bisa ada bila HOMO ini dipraktekkan
Karena itulah secara alamiah, namanya pasangan itu berbeda jenis kelamin. Secara biologis HOMO merusak fungsi biologis, secara etika menjijikkan dan dari segi agama, jelas perilaku bejat
Bila HOMO dianggap HAM dengan alasan bahwa negara tak boleh masuk dalam ranah privat, maka besok-besok zina juga bisa dilegalkan HAM dengan alasan suka sama suka
Namanya penyimpangan artinya harus diluruskan, diperbaiki, bukan kemudian harus diterima seolah HAM, bahkan dibantu untuk disebarluaskan atau diberikan ruang promosi
Yang terjebak HOMO, mereka bagian dari objek dakwah, tapi penguasa yang ingin menajdikan ini kewajaran, dan para liberalis promotornya, ini penjahat yang sebenarnya bagi kemanusiaan
Islam di Indonesia mayoritas, diatas 85%, dan ulama menyepakati bahwa HOMO ini perbuatan yang keji. Maka bila penguasa membiarkan ini, sama saja memprovokasi ummat Muslim
Lihat di US, setelah HOMO disahkan, muncul pasangan Mom-Mom atau Dad-Dad, adopsi anak setelah mereka bersama, anda bisa membayangkan apa yang terjadi pada anak-anaknya
Yang Allah haramkan, pastilah sebuah keburukan, pastilah menghancurkan manusia. Sudah diaturkan bahagia itu ada pada berpasang-pasangan dalam taat, tak perlu yang lain
Bagi kita sekarang, kita harusnya sadar, ini yang terjadi bila Al-Qur'an dan Al-Hadits hanya jadi opsi dalam hukum. Memang ummat Muslim itu harusnya dipimpin dengan Kitabullah dan Sunnah
Senantiasa ada pertarungan antara haq dan bathil, kita telah melalui banyak episodenya, dan lihat pemainnya tetap sama, itu-itu saja. Rapatkan barisan, istiqamahkan diri, terus berdakwah.
Sumber: IG @felixsiauw
informasi yg sangat bermanfaat
folback ustaz