Bercermin Pada Jati Diri **Part II** (Bilingual)

in #life3 years ago

Berhenti-Mencari-Jati-Diri-Anda-Dalam-Pekerjaan-768x513.jpg
Image Source

Dalam situasi normal, semua bisa saja terlihat baik. Pada kondisi biasa, semua orang nampak bagus.

Namun,apakah hidup ini akan selalu normal? Pasti terus menerus biasa?

Tentu tidak!

Pasti ada saat-saat sulit.Waktu-waktu susah.Kondisi darurat.Suasana luar biasa.Tidak biasanya.Bukan normal yang kita kenal.

Disitulah, Watakmu akan terbuka terang.Jati dirimu tersingkap.

Apa contohnya?
Memberi dan berbagi.

Saat engkau sedang memiliki banyak sesuatu.Engkau punya harta berlebih.Uangmu surplus.Stok makanan berlimpah.Lalu engkau memberi dan berbagi kepada yang lain,itu banyak orang bisa melakukan.

Tetapi,saat engkau sedang tak punya.Ketika engkau sendiri lagi membutuhkan.Engkau sendiri sedang kesulitan.

Di sini jati dirimu akan terbuka? Engkau dermawan dengan tetap berbagi.Ataukah engkau si kikir itu yang untuk memberi masih berpikir.

ENG

Under normal circumstances, everything could have looked good. In ordinary conditions, everyone looks good.

However, will life always be normal? Must be continuously ordinary?

Of course not!

There must be hard times. Hard times. Emergency. Great atmosphere. Not usually. It's not the normal we know.

That's where your character will be brightly exposed. Your identity is revealed.

What's an example?
Give and share.

When you have a lot of things. You have excess wealth. Your money is surplus. Food stocks abound. Then you give and share to others,that's a lot people can do.

But, when you don't have one. When you yourself again need. You yourself are in trouble.

Is this where you're going to open up? You are generous by sharing. Or are you the miser who gives still thought.

Coin Marketplace

STEEM 0.20
TRX 0.14
JST 0.030
BTC 67808.66
ETH 3248.00
USDT 1.00
SBD 2.67