Tentang Persahabatan, Teman yang Jadi Saudara (1)

Selalu terbawa perasaan alias "baper" deh kalo ngomongin tentang persahabatan dan lika-liku di dalamnya. Apalagi saya sudah pernah mengalami berbagai rasa saat menjalin persahabatan. Asam, manis, pahit, pedas, semuanya deh. Kayak permen ya rasanya. Dihianati, disakiti berkali-kali, difitnah bahkan ditikung sahabat sendiri juga pernah. Ngenes banget, ya. Hihi.

Pengalaman buruk saat menjalin persahabatan pernah membuat saya enggan menjalin pertemanan lagi. Saya menjadi pribadi yang introvert dan membatasi diri dengan lingkungan. Saya sulit membuka diri karena hati saya penuh rasa curiga. Bersyukur akhirnya saya sadar, bahwa tak semua orang memiliki sifat seperti sahabat-sahabat saya yang dulu menyakiti saya. Saya akhirnya bisa membuka diri lagi, terlebih saat memutuskan menjadi blogger profesional.

Pertemuan dengan teman-teman baru yang kini akhirnya menjadi sahabat ini awalnya dari sosial media. Saya bergabung dengan beberapa komunitas blogger. Seringnya menghadiri event yang sama membuat kami menjadi dekat. Komunikasi menjadi lebih intens. Kami juga sering sharing berbagai hal, mulai dari ngobrolin blog sampai hal-hal receh seperti gosip-gosip selebritis. Hihi.

Beberapa teman yang satu frekwensi akhirnya menjadi sahabat dekat. Kami jadi lebih sering melakukan aktivitas bersama. Ngobrolin kerjaan sambil hangout, nonton film bareng, bikin arisan, masak-masak bahkan piknik bareng. Ketika ada yang sedang tertimpa musibah kami saling menguatkan. Ketika ada yang berbahagia kami juga ikut bersukacita. Baru kali ini saya merasakan persahabatan yang tulus tanpa modus.

Doakan , semoga persahabatan kami membawa manfaat dunia dan akhirat ya temans.

Semarang, 9 Juni 2018