KISAH NYATA PERJUANGAN HIDUP, MENCARI RUPIAH DI DALAM TANAH
Setelah saya tamat SMA waktu itu tahun 2011, ibu saya tidak sanggup untuk membiayai saya untuk kuliah, akhirnya saya hanya bisa menganggur di kampung saya, Geudong Geudong, kec Kotajuang kab Bireuen.
Satu tahun berlalu, tak punya skill apa apa, akhirnya saya memilih untuk ikut abang saya yang no 4 dan no 5 untuk menjadi pasukan bawah tanah.
Waktu itu ibu saya melarang kami untuk pergi bekerja di galian itu, karena ibu saya masih teringat dengan insiden penembakan pekerja galian yang berasal dari non aceh, yang terjadi di bireuen dan di banda, pada malam pergantian tahun baru 2011. Lalu saya bilang sama ibu, mak "Kullu nafsin zaa ikatul maut" tiap tiap yang bernyawa pasti akan mati. Setelah berunding selama beberapa hari dengan ibu, akhir nya saya mendapatkan izin untuk menjadi pasukan bawah tanah.
Akhirnya kami pun berangkat, dan sampai lah kami.
Sepengetahuan kami, kami adalah orang bireuen pertama dan paling muda yang mau bekerja menggali seperti itu, tetapi mungkin ada juga ada orang bireuen lain yang sudah duluan bekerja, kami tidak tahu. Setelah kami sampai pada tujuan, bireuen > meulaboh waktu itu 2013.
Dan beginilah suasana tempat tidur kami saat malam hari, kadang hanya beralaskan karton santrimie, bahkan ada yang lansung tidur di atas lantai, tidak ada perbedaan, semua kami kompak, baik dari orang kita medan, orang kita jawa, dan juga orang kita gayo. Semua sama seperti seayah dan seibu, pahit manis sama sama kami rasakan.
Saat berangkat kerja, jika jauhnya sampe 4 kilometer, maka kami akan diantar, tetapi apabila jaraknya kurang dari 4 KM itu, perusahaan tidak menfasilitasi alat transportasi untuk kami.
Dan kami pun mulai bekerja, ini adalah kawan kami dari aceh timur, orang terkuat di galian.

source image
Pekerjaan yang sangat capek, menguras tenaga, terpandang hina, dan bahkan resiko nya adalah nyawa, karena waktu itu yang paling kami khawatirkan adalah di tembak seperti kejadian tahun 2011. Tapi kami tak pernah goyang, kami tak pernah capek, dan bahkan kami tak pernah peduli apa kata orang lain, dan ini lah beberapa foto serta lokasi yang pernah saya datang, saat bekerja galian.
Di atas gunung gurute, aceh besar.
Karena gunung gurute itu adalah batu karang semua, sehingga itulah galian kabel yang paling dangkal kami gali.
Hanya sejengkal atau semata kaki.
Pekerjaan kami tidak menetap, berbagai lokasi pernah kami temukan, seperti di dalam paret, samping jalan raya, di atas gunung, dan bahkan di pusat kota. Dan pekerjaan tersebut juga berpindah pindah tempat, banyak tempat yang sudah saya jelajah hanya karena bekerja menggali itu.
Banda aceh.
Tapak tuan, saat kami bekerja, tiba tiba ada sebuah mobil yang melaju kencang dan hampir menabrak kami yang sedang menggali di pinggir jalan, dan alhamdulillah tidak memakan korban, kecamatan tangan tangan, tahun 2014.
Saat berada di padang, waktu itu kami tidak menggali, tetapi memasukkan kabel ke dalam lobang pipa merah itu, yang sudah di gali oleh beko, dengan kedalaman 1-2 meter.
Dan beginilah kedalaman yang harus kami masuki saat memasukkan kabel optic tersebut ke dalam pipa sadap merah,

source image
Kerja nya sangat capek sekali, kotor, hina, bahkan dengan upah yang sangat sangat murah, (lebih enak jadi kernet bangunan).
Perpindahan tempat tidak berhenti sampai disitu,
Bahkan kami pernah juga ke mandailing natal, penyabungan, yang ada di sumatera utara. setelah kerja, siang makan, dan lansung mandi di sungai.
Dari padang pulang ke medan, habis dari medan kami ke aceh lagi, dalam sekali perpindahan, dalam perbulan kami hanya dapat uang dalam satu bulan hanya lah satu juta, itu pun sudah besar sekali, tapi kami tetap merantau, daripada di kampung, kami berpikir, sekalipun tidak ada uang, paling tidak kami punya pengalaman, ataupun dengan kami tidak ada di rumah, beban orang tua kami agak sedikit berkurang, karena saya dan rekan rekan kami adalah orang miskin semua, di kampung kami, kami adalah kawasan/ daerah kami (pulo u) adalah ekonomi paling susah di desa itu, sehingga pulang pergi lah kami ceritanya dari kampung.
Banyak kawan yang sudah menyerah, tapi sebagian dari kami berangkat lagi, dan bahkan saya pernah berangkat sendiri untuk bekerja itu, karena himpitan ekonomi, terpaksa saya harus bekerja bekerja dan bekerja. Dan bahkan kala itu saya menjadi bahan candaan dan ejekan sebagian teman yang mungkin bercanda atau barangakali menghina, di dikatakan penggali lah, ataupun apa jawa dan lain lain, saya pernah sedih dan hilang semangat, tapi karena kebutuhan perut dan desakan ekonomi saya bangkit lagi untuk berangkat, siapa tau ada rezeki.
Inilah salah satu kejadian tragis, mobil kami terbalik saat menanjaki gunung tran yang ada di Nagan Raya, alhamdulillah ga sampe masuk ke jurang, dan kami pun selamat, hanya saja sopir yang tak bisa melompat, di kepalanya berdarah, tapi tak terlalu parah.
Dan ini saat saya menuju ke sabang,
Puluhan bos, kelompok, jenis galian, daerah dan lokasi pernah kami tempuh, dan inilah beberapa gambaran lokasi kerja kami.

source image
Di pusat kota

source image
Dan ini saat kami menggali pipa PDAM,

source image
Terkadang saat sore hari ataupun seperti hari minggu, atau hari libur lainnya, saya merasa sedih sekali, karena kami di usia yang masih sangat muda harus bekerja keras membanting tulang tapi hasil nya sedikit, sedangkan dimana anak anak seusia kami saat itu masih bisa main main, senang senang dan menghambur hamburkan uang papa nya yang tak kan habis habis, terkadang hati ini iri saat melihat anak anak muda jalan jalan sore, sedangkan kami di pinggir jalan menggali tanah, tapi kami tetap tak menyerah walau hati merasa sangat sedih.
![image](
source image
Walaupun sedih kami tetap harus semangat, sadar diri, memilih untuk bangkit atau tertinggal semakin jauh dan terpuruk, dan inilah salah satu dari puluhan bos kami, bg Wan orang aceh utara, di kenal sangat tegas dan kejam.
"

source image
Begitulah berbagai ulasan tentang kehidupan pahit saya, hehe sampai sekarang masih pahit juga, dimana kita saat mencari uang sangat lah susah, makanya saya mengangkat tema mencari rupiah di dalam tanah.
-POIN POIN DAN HIKMAH DARI PEKERJAAN MENGGALI.
Pertama saya bekera di galian itu saat pertengahan tahun 2013, sampai tahun 2016 yang berakhir di sabang.
Di aceh yang belum pernah kami jelajah untuk menggali hanya di beberapa tempat saja, yaitu: kutacane, simeulu, singkil, pulau breuh. Hanya itu saja, selebihnya alhamdulillah semua sudah kami jelajahi, baik daerah lintas timur (banda aceh- medan), lintas selatan (aceh jaya-subulussalam), lintas tengah (bireuen - gayo lues) dan terakhir (gempang - tutut) kawasan tangse sigli.
Dari bekerja menggali itu tak serupiah pun tinggal uang, di sebabkan dari berbagai faktor: upah sangat murah, pekerjaan yang sangat susah, membantu keluarga, di tipu sama yang pegang proyek, kami sendiri yang boros karena masih muda, dan lain sebagainya.
Adapun hikmah yang saya dapatkan dari kerja menjadi pasukan bawah tanah adalah, paling tidak kami sudah punya pengalaman, paling tidak kami sudah pergi keliling aceh dan bahkan go nasional, walaupun hanya untuk bekerja, dan yang terakhir hikmah paling besar kami dapatkan adalah. Dengan bekerja seperti itu, kami sudah tau bagaimana rasanya menjadi orang susah, bagaimana rasa pahit, dan bagaimana belajar menjadi pribadi yang bersyukur, pekerja keras, sadar diri, dan tabah dalam menjalani hidup yang terkadang terjadi dan berjalan tak seperti yang kita harapkan.
Setelah saya berhenti bekerja di galian itu, akhirnya saya cuci tangan, dan gulung tikar di dunia menggali pada tahun 2016, dan mengalih profesi menjadi kernet bangunan sampai sekarang.
+Ingat, wahai sodara sodaraku, ada massa kita bekerja mati matian, membanting tulang, menguras keringat, siang dan malam, tetapi Allah tidak memberikan rezeki saat itu. Dan akan datang suatu masa kamu tidak mengejar uang, dan bahkan menjauh dari uang itu, tetapi uang / rezeki itu akan datang seperti mengejar kamu.
Apapun pekerjaanmu, cintailah pekerjaan mu, agar kamu lebih mudah dalam melakukan nya.
Tiap manusia pasti ada masa pahit dan jatah gagal, oleh karena itu, habiskan lah masa dan jatah itu saat kamu masih muda.
Inilah kenangan seragam kerja saya, nama faisal jackson adalah nama yang saya pakai dari tahun 2010 sampai sekarang, sebuah nama yang sudah membesarkan saya, baik dari dunia melukis, politik, menulis, dan comedian.
-STEEMIT
Saya pendatang baru disini, mudah mudahan steemian yang ada di sini semua menerima saya dengan baik. I love steemit.
Follow me @faisaljackson, insya allah saya akan folback.
Thanks, semoga bermanfaat.
Perjuangan yang sangat luar biasa kawan,
salam kenal @faisaljackson :D
Perjuangan hidup....hahaha
.
That panyang kisah
Panyang that katuleh
Hana abeh mutume baca..
.
Lanjutkan.. mudah2an ukeue kajeut ke mandor..
@sekdes