Tidak Semiskin & Semalang Yang Kita Sangka

in #life6 years ago

IMG_20180410_074134_HDR-01.jpeg
Melihat mereka dengan segala kemewahannya, tidak bisa tidak, ada bagian diri kita yang menetapkan bahwa kita 'miskin'. Setidaknya, tak sekaya mereka.

Lini masa media sosial mereka, menampilkan keterangan tempat berlabel: Jepang, Inggris, New Zealand, Australia. Paling jatoh Malaysia atau Singapura.

Melirik keterangan di Google Maps yang tidak sengaja teraktifkan, tahun ini perjalanan kita bahkan nyaris tak melewati batas kabupaten. Nama tempat yang muncul umumnya tak dikenal oleh publik asing.

Begitu juga ketika melihat unggahan foto wisata boga mereka. Terkilir lidah saat coba membaca dengan benar Foie Gras, Soupe a l'oignon. Atau melihat swafoto berlatar istana tua di India sembari menyantap Samosa, Chicken Masala, Pani Puri. Yang lain, menyesap kopi sambil memandang laut Mediterania dari salah satu teras bangunan biru putih di Santorini, Yunani.

IMG_20180206_081310_HDR.jpg

Kita? Tak ada yang istimewa. Pisang goreng, yang banyak dijual sampai pelosok kampung. Kacang rebus. Nongkrong manis di bawah pohon mangga, sambil merajang mangga muda untuk dicampur garam dan cabe rawit. Dari jendela, tak ada bangunan seperti di Yunani. Hanya semak belukar, dan gunung seperti yang sudah bertahun kita lihat.

Dalam pikiran kita, semiskin dan semalang itulah kita.

Uniknya. Dari negara-negara yang dilabeli 'Barat', segala ketidak mewahan yang kita punya itu dianggap sebagai kekayaan nan memesona.

Mereka menabung biaya berlibur. Lalu melintasi benua untuk menikmati pantai kita, berenang dengan riang di sungai kampung kita. Terpesona melihat kita memasak Rendang sejati yang tidak crispy, kuah ikan Masam Keu'eung, Cecah Angur, dan meyakini bahwa nasi goreng (bukan fried rice) sebagai salah satu hidangan paling enak.

Kita menganggap anggur, apple, steak, pizza sebagai sesuatu yang mewah. Mereka nyaris kalap menyantap pepaya, mangga, pisang, jambu, mi goreng, tumis kangkung, ikan bakar, sambal terasi.

IMG_20180311_115046_HDR.jpg

Sepertinya ada yang salah. Bila menilai lebih dalam sikap mereka, sejujurnya kita tidak semiskin & semalang yang kita sangka.

Kita sebenarnya hidup bertabur banyak keistimewaan. Hanya saja kita sendiri yang memandang rendah apa yang kita punya.
Mereka sudah kehilangan banyak hal itu, sehingga tahu betapa berharganya.

Kita? Karena berlimpah itu semua, justru acuh tak menyadari.

Akan jadi ironi, bila kita nanti sadar, setelah terlambat. Saat semuanya sudah hilang. Dan yang kita punya adalah gedung, gedung, gedung. Seperti mereka sekarang.

IMG_20180228_105348.png
IMG_20180228_131941.jpg

Sort:  

World of Photography
>Visit the website<

You have earned 5.10 XP for sharing your photo!

Daily Stats
Daily photos: 1/2
Daily comments: 0/5
Multiplier: 1.02
Server time: 18:57:39
Account Level: 1
Total XP: 131.50/200.00
Total Photos: 25
Total comments: 3
Total contest wins: 0
And have also received a 0.10 percent upvote.

Follow: @photocontests
Join the Discord channel: click!
Play and win SBD: @fairlotto
Daily Steem Statistics: @dailysteemreport
Learn how to program Steem-Python applications: @steempytutorials
Developed and sponsored by: @juliank

Nice...

Harga pisang goreng, nasi goreng, rendang serta cecah agur lebih mahal dari spagethi, steak dan pizza mereka, untuk menikmati culiner kita, mereka harus menabung bertahun dan melintasi benua.

Salam super

Rendang crispy. Yang lagi viral bebaru ini bg ya.. Mampir ke sebelah bg, ada nada konservatif yg kurang lebih sama

Coin Marketplace

STEEM 0.16
TRX 0.15
JST 0.028
BTC 56586.53
ETH 2392.96
USDT 1.00
SBD 2.30