Kebersamaan
Malam kemarin setelah menyelesaikan beberapa urusan penting ba'da tarawih, hasrat untuk ngopi bareng menuntun saya membuka WA grup, barangkali ada kode ngopi bareng di mana malam ini. Dan benar, ternyata sebagian teman saya malah sudah di lokasi, tanpa menunggu lama, saya memacu tunggangan ke Solong Premium.
Di sana sudah ramai, dan sebagian besarnya steemian, @abuarkan, @abulaot, ada @alfian.husen, bang hamid @abdoelhamid bahkan ada @ucokparta, jurnalis yang saya kenal telah banyak membuka mata kita tentang keberagaman nusantara melalui Ekspedisi Indonesia Biru. Ada juga wak Joy, Teuku Ronald dan Fahrul yang belum punya akun steemit, teman saya berbagi kebersamaan saat sama sama sebagai relawan kemanusiaan suatu masa.
Dan saya berbesar hati, ternyata @acehpungo juga hadir, steemian yang punya reputasi tinggi. Saya mengenalnya sejak 20 tahun silam, dan pernah sedikit malu hati (ha..ha..) karena blog saya berhenti di postingan ke enam, padahal dulu sempat minta belajar ngeblog sama dia ketika bandar kupi lamnyong masih berjaya.
Ah, tapi saya terlambat datang, karena bubur kanji made in @acehpungo sudah ludes. tapi it's ok, kebersamaan seperti ini cukup penting bagi saya, untuk sedikit membantu merawat rasa di zaman yang makin nafsi-nafsi ini.
Kami di Aceh, dari banyak literatur yang saya baca, cerita yang saya dengar dan kenyataan sehari-hari yang saya rasa. Fondasi sosialnya sangat kuat. karena di bangun dengan kebersamaan yang setara. Dalam urusan pertanian di kampung saya dikenal budaya "meu urup", Dalam urusan niaga dikenal budaya "meuripee". Dan budaya yang masih populer adalah "meuseuraya".
Nah, kebersamaan kami yang rata rata para perantau di banda aceh ini sangat mudah di ikat lewat meja kopi. Dan Kopi-lah yang menciptakan kebersamaan ini meski kami punya latar profesi yang berbeda-beda serta waktu luang yang tak seragam.
Obrolan malam ini pun berpindah pindah topik, dari steemit ke konsep hidup, pindah lagi ke kepingan sejarah masa lalu, testimoni sampai ke urusan dagang dan hal ihwal politik kekinian. tentu yang saya tunggu adalah pembahasan tips dan trik bersteemit oleh steemian senior.
Banyak ide yang terlintas di kepala setelah kebersamaan kami malam kemarin, tetapi baru sekarang bisa dituangkan, selain karena sepanjang siang sibuk dengan pekerjaan, ternyata membuat tulisan kedua butuh perjuangan. dan sepertinya ini fase kritis saya dalam tulis menulis, semoga dengan dukungan teman dan senior saya berhasil melewati ini.
Tapi Alhamdulillah saya termasuk steemian yang beruntung karena tadi malam langsung di invite dalam WA grup KSI (BSC) oleh @doddybireuen. Dan wow..!, ternyata ada beberapa teman saya yang sudah lama jadi steemian termasuk anak muda keren kampung saya @ijunkazama. Terima kasih teman teman KSC (BSC) atas sambutan hangatnya, semoga kita makin berjaya.
Dan saya juga surpirse, setelah postingan pertama saya di resteemed bang adi @abuarkan, kawan saya yang lama tak ketemu @apayek menyapa saya, dan juga bang @rismanrachman, steemian senior yang juga punya reputasi tinggi. mudah-mudahan steemit membuat saya kembali menemukan kembali selera menulis.
Ternyata tidak hanya di dunia nyata, kebersamaan di dunia maya pun tetap saja akan menumbuhkan bulir-bulir kebaikan, semangat dan hal hal positif lainnya. Kebersamaan, meskipun diikat oleh hanya satu kepentingan juga akan menemukan harmoni jika dijalani tanpa memaksakan hanya hak kita saja yang perlu dipenuhi.
Terakhir, ada juga tantangan dalam kebersamaan yang dibuat salah satu gerai makanan cepat saji di kota ini, seperti dalam foto di bawah ini. Siapa yang tertantang silahkan uji kebersamaan anda, kalau belum tahu alamatnya , kontak saya biar saya kasih tahu tempatnya.
Oma, sep tega Cek Bul geutem koh ulee lon hikhikhik...
Haha... na photo saboh teuk ka teusampoh
Mantap @cekbulq. Meurumpok ngon rakan-rakan awai. Jadi teringat kisah kita 20 tahon lalu.
Ya. Tgk @farizalm, berkah ramadhan..