Manusia Memiliki Kebebesan dalam Menentukan Arah Kehidupannya.

in #life6 years ago

images.jpgManusia terlahir didunia ini dengan tidak bisa memilih terlahir dari rahim siapa, kapan dia terlahir, dan dimana ia terlahir. Secara fisik juga sama, bayi manusia asli jepang ataupun asli Afrika juga sama sama hanya bisa menangis dan tidur. Yang membedakan keduanya mungkin hanya warna kulitnya saja, yang satu berkulit putih seputih susu, yang satunya berkulit gelap segelap kopi. Dalam perjalanan hidupnya juga sama aja, mereka akan mengalami proses perkembangan dari bayi hingga tua, mungkin jika beruntung mereka bisa bersekolah, atau lalu bekerja, menikah, memiliki anak bersama pasangannya, lalu meninggalkan dunia.

Anak yang terlahir dari ibu seorang gelandangan dengan ibu seorang aktris terkenal juga sebenarnya memiliki pola kehidupan yang sama. Asupan gizi yang didapat yang saja yang mungkin membedakan kualitas otak bayi. Namun, jika semuanya sama, kenapa dalam perjalanan meniti kehidupan ada yang digolongkan orang sukses dan ada orang yang gagal. Kenapa di dalam sebuah kelas, ada seorang guru yang mengajar di jam yang sama, pada anak-anak yang sama-sama memiliki dua mata, dua telinga, namun ketika diadakan ujian akan menuai hasil yang berbeda-beda ? hayoo kenapa ? Jika dibilang karena kualitas otak, bisa kita lihat, banyak di luar sana yang mereka tidak sekolah sama sekali tapi bisa lebih sukses dari orang yang bersekolah. Lalu apakah itu hanya sekedar Rahmat dari Yang Maha Kuasa ? Ya sebagai orang yang beragama kita semua pasti setuju dengan hal ini. Namun, lebih dari itu, “Sikap” atau “Attitude” seseorang lah yang sangat menentukan sukses tidaknya dia di masa depan.

“Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.” [Ar-Ra’d/13:11]

Potongan ayat di atas cukup menggambarkan bagaimana Rahmat Allah itu datang pada seseorang. Seorang manusia harus berusaha terlebih dahulu untuk merubah kehidupannya, ketika sudah ada usaha dalam perubahan maka Rahmat Allah pasti datang untuk menolongnya. Nahh, usaha inilah yang kita sebut sikap. Sikap dalam menyikapi sesuatu, sikap dalam menyikapi keadaan.

Siapa yang tidak kenal Nick Vujicic, seorang motivator yang sejak lahir tanpa lengan dan kaki. Mungkin saja dahulunya dia berkata “untuk apa saya hidup, apa yang bisa saya lakukan tanpa lengan dan kaki”, jika dia berkata seperti itu sudah menjadi hal yang wajar dengan kondisinya yang seperti itu. Namun sekarang, siapa yang tidak kenal dia. Salah seorang motivator terbaik. Di Indonesia ada seorang guru bernama Fitri, dia buta, namun dia tetap bisa mengajar 20 orang anak. Mungkin saja dia berkata “saya tidak bisa berbuat apa apa dengan tanpa mata”. Namun dia menyikapi kekurangannya itu dengan kebalikan, dia merasa bersyukur terlahir dalam keadaan buta. Mungkin masih ada 1 juta atau lebih orang di dunia ini yang nasibnya hampir sama dengan mereka namun bisa meraih kesuksesan.

Hakikatnya, setiap orang memiliki kebebasan dalam memilih jalan hidupnya, Tuhan telah menyediakan dua pilihan memiliha jalan yang pantang menyerah atau jalan penuh dengan keluh kesah, memilih untuk berjuang atau memilih menerima nasib seadanya, memilih unuk memperbaiki diri atau memilih untuk menyalahkan keadaan. Setiap orang bebas memandang potret kehidupannya. Namun, hanya orang yang mampu optimis yang mampu berhasil dalam kehidupan ini. Hanya orang yang pantang menyerah yang tidak terkalahkan. Hanya orang mampu melihat terang didalam gelap yang mampu menjemput Rahmat Tuhan Yang Maha Pengasih.

Sort:  

Congratulations @captkatsura! You received a personal award!

Happy Birthday! - You are on the Steem blockchain for 1 year!

You can view your badges on your Steem Board and compare to others on the Steem Ranking

Vote for @Steemitboard as a witness to get one more award and increased upvotes!

Coin Marketplace

STEEM 0.18
TRX 0.16
JST 0.029
BTC 76343.25
ETH 3042.42
USDT 1.00
SBD 2.62