5 Langkah Meningkatkan Motivasi Belajar Anak

Siapa bilang motivasi belajar hanya diperlukan untuk orang dewasa? Padahal, anak-anak juga butuh motivasi untuk lebih bersemangat belajar di sekolah. Meski motivasi bisa didapat dari mana saja, anak-anak tetap tidak bisa mengendalikan diri. Oleh karena itu, peran orang tua diperlukan untuk membantu meningkatkan motivasi belajar mereka.

Berikut berbagai cara yang bisa dilakukan para orangtua untuk membantu meningkatkan motivasi belajar anak:

1. Ajak anak bicara dari hati ke hati

Meskipun kesuksesan mempengaruhi masa depan, jangan langsung memarahi anak jika Anda malas belajar. Mintalah anak itu untuk tidak repot-repot berbicara dari hati ke hati. Tanyakan kepada anak dengan sikap ramah tentang kesulitan yang dia hadapi. Kemudian beri anak informasi tentang cara mengatasi kesulitan.

Ingat, jika Anda mengkritik kesalahan atau kekurangan anak, anak itu akan merasa buruk. Semakin banyak anak dapat ditegur, semakin banyak anak tidak akan mendengarkan Anda. Alih-alih, berikan anak pikiran untuk percaya pada kemampuannya sendiri dan, tentu saja, memotivasi dia untuk belajar lebih baik tanpa merasa tertekan.

2. Berikan ia hadiah

Siapa yang tidak suka diberikan hadiah? Ketika orang dewasa atau anak-anak harus sangat bahagia ketika mereka menerima hadiah. Pada anak-anak, hadiah atau hadiah memberikan cara untuk meningkatkan motivasi belajar. Selain itu, pengiriman hadiah dapat membantu mengubah perilaku anak-anak ke arah yang lebih positif.

Namun, Anda harus berhati-hati jika ingin memberikan hadiah kepada si kecil. Anak Anda mungkin senang dengan kebiasaan yang baik hanya untuk mendapatkan hadiah dan kemudian berhenti melakukannya.

Edward Deci, seorang psikolog di University of Rochester, mengatakan bahwa meskipun hadiah dapat memotivasi anak-anak untuk terlibat dalam kegiatan, motivasi itu biasanya bersifat sementara. Jika harga tidak lagi dipertahankan, motivasi menghilang lagi.

Untuk menghindari ini, Anda harus selektif jika Anda ingin memberikan hadiah kepada anak Anda. Ingatlah bahwa hadiah tidak selalu penting. Beberapa hal sederhana seperti pelukan, ciuman, engkol, dan pujian bagi seorang anak juga merupakan hadiah untuk anak-anak.

Saat memberikan hadiah kepada seorang anak, pastikan untuk menyatakan alasan mengapa hadiah itu layak untuknya. Dengan cara ini anak tahu bahwa dia telah melakukan sesuatu yang baik dan dia menyukainya.

3. Kenali gaya belajar anak

Setiap anak memiliki preferensi dan gaya belajar yang berbeda. Saat-saat ketika anak Anda tidak mau belajar karena ia dipaksa untuk belajar sesuatu yang tidak sesuai dengan gayanya.

Secara umum, metode belajar anak dibagi menjadi tiga bagian:

Pendengaran (audiensi). Anak-anak dengan gaya belajar seperti itu lebih suka mendengarkan penjelasan secara langsung daripada harus membaca instruksi tertulis. Ini karena mendengar anak-anak umumnya lebih mungkin menyerap informasi melalui keluhan.

Secara visual (visi) Anak-anak dengan gaya belajar seperti itu biasanya lebih mudah mengingat gambar, foto, dan ilustrasi. Anak-anak visual mengalami kesulitan mentransmisikan informasi secara lisan kepada orang lain.

Kinestetik (gerakan). Anak-anak dengan gaya belajar kinestetik sangat aktif di sana-sini. Tidak heran ketika dia belajar, dia sering tidak bisa duduk lama di kelas. Anak-anak dengan gaya belajar seperti itu biasanya menggunakan lebih banyak bahasa tubuh untuk menjelaskan sesuatu. Menari, memainkan peran dan memainkan musik dan olahraga adalah hal yang sangat populer di kalangan anak-anak kinestetik.

Akan sulit bagi anak-anak yang memiliki gaya belajar visual untuk meminta mereka belajar menggunakan metode pendengaran. Sebaliknya, anak-anak dengan metode pembelajaran pendengaran umumnya mengalami kesulitan mengumpulkan informasi hanya dengan mengenali simbol.

Agar anak lebih termotivasi untuk belajar, mereka juga perlu mengetahui gaya belajar yang benar-benar disukai anak-anak. Ini tidak hanya membantu anak-anak belajar lebih efektif, tetapi juga membantu mereka meningkatkan kecerdasan mereka di kemudian hari.

4. Fokus pada minat anak

Jika proses belajar mencakup hal-hal yang menarik bagi anak, anak itu akan menikmati menjalaninya. Jadi, jika Anda ingin membantu mengoptimalkan proses belajar anak, dorong dia untuk mengeksplorasi topik dan topik yang sangat mereka sukai. Karena itu, jangan menekan anak di bawah tekanan untuk mendapatkan nilai bagus dalam pelajaran yang tidak dikuasainya.

Misalnya, jika seorang anak tertarik pada lukisan dan musik, Anda dapat membeli berbagai lukisan atau alat musik. Kemudian mintalah anak untuk membuat lukisan atau memainkan alat musik di depan Anda. Jika perlu, Anda dapat menghubungi tutor pribadi untuk memajukan minat anak Anda.

5. Ajak anak untuk banyak membaca
Membaca adalah kunci keberhasilan dalam belajar. Faktanya, beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa membaca tidak hanya membantu anak-anak mengembangkan lebih banyak kosakata, tetapi juga secara positif mempengaruhi otak mereka. Ya, membaca dapat membantu meningkatkan fungsi kognitif otak untuk berpikir dan mempertajam ingatan.

Karena anak-anak biasanya meniru apa yang dilakukan orang tua mereka, berikan contoh bahwa Anda juga suka membaca buku. Biasakan melakukan setidaknya satu jam membaca dalam sehari. Secara tidak langsung, anak secara tidak langsung mengasumsikan bahwa membaca adalah tugas yang penting, sehingga lama kelamaan ia bisa terbiasa dan akhirnya membacanya tanpa harus menjelaskannya lagi.

Tapi ingat Anak-anak tidak diperbolehkan membaca buku-buku tertentu. Sebaliknya, biarkan mereka memilih buku atau bahan bacaan mereka sendiri yang akan mereka baca. Dengan cara ini anak-anak lebih mau melakukannya sendiri.

Jika anak terbiasa membaca lebih awal, tidak akan sulit baginya untuk membaca buku teks.

Kunjungi www.dailyfifteen.com