HIDUP DAN STEEMIT BAGAI SEBUAH BUKU

Dear steemit..
Dalam hidup dan dalam kita bersteemit ini selalu saja ada jenis manusia yang pekerjaannya menebar fitnah, provokasi dan kebohongan. Biasanya mereka banyak berulah yang kadang menimbulkan masalah terhadap kita disebabkan fitnah dan provokasi yang mereka lancarkan.

Foto ilustrasi : pixabay

Kadang sahabat dan teman kita menjauhi kita dan menjaga jarak dengan kita disebabkan oleh ulah mereka. Perlu kita ketahui bahwa banyak di antara mereka yang terlibat atau terpengaruh fitnah, provokasi dan kebencian tersebut tidak memahami permasalahan yang sebenarnya.

Lalu apa yang harus kita lakukan jika terjadi hal seperti itu kepada kita? Hidup dan steemit memang seperti sebuah buku. Prinsip penulis pada sebuah buku, sekali tertulis, tidak akan pernah bisa di 'edit' lagi. Tapi hebatnya, seburuk apapun halaman sebelumnya, selalu tersedia halaman selanjutnya yang putih bersih, baru dan tiada cacat.

Sama juga halnya dengan hidup kita, seburuk apapun kemarin, Allah menyediakan hari yang baru untuk kita.
Kita diberi kesempatan baru untuk melakukan sesuatu yang benar dalam hidup kita setiap harinya.

Jangan sampai kita larut dalam segala kehendak dan hawa nafsu, kalau itu yang selalu dan selalu kita lakukan dalam hidup, maka disaat itulah kehancuran mulai hadir dan mendekati kita. Dan tak banyak yang bisa kita lakukan, kecuali pasrah dan menyerah kalah dihantam dan ditindas oleh keganasan waktu yang terus melaju

Ingatlah, kita bisa memperbaiki kesalahan kita dan melanjutkan alur cerita kedepannya sampai saat usia berakhir, yang sudah ditetapkan- Nya

Foto ilustrasi : pixabay

Sa'at ini banyak diantara kita tidak paham untuk apa hidup didunia ini, sehingga kehidupan kita bebas tanpa batas seperti yang kita lihat dalam masyarakat Barat atau di negara kita sendiri. Mereka biasa berhubungan seksual tanpa melewati pernikahan, mengambil harta yang bukan haknya, membunuh, menipu, merampok, berpakaian telanjang, makan dan minum yang haram. Orang-orang seperti diatas disebut tidak memahami arti hidup.

Lalu bagaimana seseorang mampu memahami arti hidup ? Maka ia harus mampu memecahkan tiga persoalan mendasar yaitu : Dari mana saya berasal? Untuk apa saya hidup didunia ini? Dan kemana saya setelah mati?

Jika kita mau hidup bahagia, Maka ciptakanlah kebahagiaan. Bagaimana bisa hidup bahagia, Jika tidak pernah mempelajari cara melatih diri, melatih pikiran dan perasaan supaya bahagia

Foto ilustrasi : pixabay

Bahagia bukanlah sekedar uang, kuasa atau pencapaian. Latihan sederhana untuk mencapai bahagia adalah dengan kesederhanaan dan mensyukuri atas apa yang kita miliki, syukur atas nafas, syukur atas kesehatan dan syukur atas apapun yang kita miliki.

Jangan pernah berhenti bersyukur, dan isilah halaman buku kehidupan kita dengan hal-hal yang baik dan bermamfa'at semata. Selalu bertanyalah kepada Allah, tentang apa yang harus kita tulis tiap harinya. Agar pada sa'atnya nanti dihalaman terakhir buku kehidupan kita selesai, kita dapati diri kita sebagai satu pribadi yang berkenan kepada-Nya. Dan supaya buku kehidupan itu layak untuk dijadikan teladan bagi anak-anak kita kelak dan siapapun setelah kita meninggal kelak

By @arispranata5