JANGAN SALAH DENGAN ISTILAH PENGANGGURAN
Hai sahabat stemians, kali ini saya ingin mengulas sedikit tentang istilah yang sangat menyeramkan yaitu PENGANGGURAN. Istilah ini sungguh sangat horor yang apabila diucapkan dan dilontarkan kepada kita dikarenakan dapat menjadi sebuah pukulan keras yang membuat kita bisa down, bahkan terkadang tak berkutik. Apalagi dalam masa cinta - cintaan, istilah pengangguran ini sangat sakit sekali jika dikatakan oleh orang - orang sekitar terhadap kita dan atau orang yang kita suka. Karenanya, supaya tidak salah kaprah, simak ulasan berikut tentang pengangguran.
Definisi Pengangguran
Disini saya tidak ingin mendefinisikan pengangguran secara ilmiah atau apalah sejenisnya, akan tetapi saya ingin menterjemahkan pengangguran sebagai sebuah kata untuk melambangkan seseorang yang tidak bekerja dan atau tidak memiliki pekerjaan. Fokus saya disini pada kalimat orang yang tidak memiliki pekerjaan. Saya rasa terlalu janggal sebenarnya jika seseorang yang hidup di dunia ini dikatakan tidak memiliki pekerjaan, karena kenapa? Mustahil adanya seorang manusia yang telah dianugerahkan fisik yang begitu sempurna, pikiran dengan sejuta kehebatannya, dan kekuatan serta kemampuan berinteraksi yang luar biasa. Mungkin sah - sah saja jika istilah pengangguran disandangkan pada orang yang tidak memiliki fisik dan mental yang sempurna, tapi itupun berbalik dengan fakta yang ada, jelas terlihat bahwa orang cacat sekalipun punya pekerjaan walau hanya sebagai pengemis atau sejenisnya.
Nah, jadi bisa dikatakan semua manusia pasti punya pekerjaan, artinya tidak ada manusia yang pengangguran di dunia ini. Oke, beranjak dari situ, mungkin saja istilah pengangguran ini digunakan bukan untuk orang yang tidak memiliki pekerjaan, tetapi untuk orang - orang yang tidak memiliki penghasilan. Oh no!!! Terlalu sadis itu bung!!!. Sangat tidak setuju menurut saya, kalau itu yang disandangkan untuk orang yang tidak memiliki penghasilan. Karena kenapa? Jika yang tidak berpenghasilan itu disebut pengangguran sama saja dengan menyebut tuhan itu miskin atau tidak kaya. Penghasilan itu kan rezeki, dan rezeki datangnya dari Tuhan, berarti orang yang tidak berpenghasilan itu adalah orang yang belum diberikan reskinya oleh tuhan. Dan pada hakikatnya kita juga tau bahwa setiap yang sudah terlahir kedunia itu sudah ditentukan langkah, rizki, jodoh dan mautnya. Sooo, pantaskah mereka disebut pengangguran ? Tentunya tidak kan!! Jadi, stop menuding orang pangangguran.
Pengangguran Jaman Now
Beredar dari kabar media yang tercecer hampir disetiap sosial media, baik berupa gambar, ulasan dan bahkan berita harian, disana disebutkan bahwa Aceh termasuk kedalam daerah yang memiliki pengangguran terbesar di indonesia. Jujur, saya tidak sepakat dengan hal ini, karena di era digital seperti ini, pengangguran yang mereka maksudkan adalah milyarder yang tidak mereka sadari. Bagaimana tidak, fakta dan realita yang ada, dapat kita perhatikan bahwa jumlah kendaraan yang ada di Aceh saat ini, menunjukkan bawa masyarakat Aceh mampu membelinya, dan itu sangat berbanding terbalik dengan data yang menyebutkan bahwa kebanyakan orang aceh pengangguran.
Perlu digaris bawahi yang bahwa, index pekerjaan untuk zaman sekarang ini tidak lagi berorientasi pada pakaian, tempat dan jabatan. Tetapi semua telah sampai pada zona borderless yang tidak memiliki batasan bagaimana pakaian saat bekerja, dimana pekerjaan itu dikerjakan dan kapan itu dilaksanakan, melainkan tertuju pada 2 pertanyaan? Bagaimana uang itu dihasilkan, dan berapa banyak yang kita inginkan.
Jadi, jelaslah duhai steemian bahwa kita bukanlah PENGANGGURAN seperti yang mereka sebutkan, tetapi kita adalah PENGANGGURAN yang tidak makan ANGGARAN seperti yang mereka lakukan. Karena kita tau bahwa setiap bait kata di dunia digital adalah data, dan DATA bagi kita adalah aset yang paling berharga.