Bagilah Kebahagiaanmu - Share Our Happiness (Bilingual)
Dunia tidak adil! Demikian kata seorang anak. Masa kanak-kanak yang seharusnya indah dalam belaian orang tua, mereka habiskan di jalanan. Pergi ke sekolah? Tidak, tidak ada waktu bagi mereka karena mereka harus membantu orang tua demi sesuap nasi. Masa kanak-kanak yang seharusnya dihabiskan untuk bermain, mereka habiskan di tengah hiruk-pikuk ramainya jalanan.
Jangankan untuk membeli mainan, satu bungkus nasi saja terasa sangat mahal baginya. Mereka adalah orang miskin, tidak berdaya bahkan, sekali pun untuk bermimpi indah.
Sampah masyarakat? Anak-anak yang malas? Tidak! Mereka adalah keluarga kita, mereka adalah anak-anak kehidupan yang bekerja siang dan malam demi secercah asa.
Saat sobat tertidur dengan selimut hangat nan tebal, mereka tertidur kedinginan berselimutkan sehelai koran. Saat sobat tertidur nyenyak di rumah, mereka tertidur di pelataran jalan dan di kolong jembatan yang kumuh dan kotor.
Beruntunglah kita yang diberikan nasib yang lebih baik maka bersyukurlah. Bagikan kebahagiaan sobat dengan mereka, meski tidak mampu memberi dalam bentuk materi, tetapi setidaknya sobat dapat berbagi kebahagiaan dengan senyuman dan kelembutan karena mereka bagian dari kehidupan kita yang hidup di bumi yang sama.
Share Our Happiness
The world is not fair! Said one child. Childhood that should be beautiful in the caress of parents, they spend on the streets. Go to school? No, there is no time for them to learn together because they must help their parents for a bite of food. Childhood that should be used to playing with their friends, they spend time in the street bustle.
Never mind to buy a toy because a pack of rice they feel very expensive for them. They are the poorless, helpless even for a beautiful dream.
Rubbish society? Lazy kids? No! They are our families, they are children of life who work day and night for sake of hope.
As you fall asleep with a thick blanket, they fall asleep wrapped in newspapers. When you fall asleep at home, they fall asleep in the street and under the bridge.
Fortunately, we are given a better condition than them so, be grateful. Share your happiness with them, event not able to give in material form, but at least you share happiness, smile, and tenderness because they are part of our lives who live on the same earth.
This article has been published at:
Socyberty and My blog
share our happiness, jika mereka kelaparan maka makanan adalah kebahagiaan mereka, jika mereka basah kuyup kehujanan pakaian hangat dan tempat berteduh adalah kebahagiaan, uluran kepedulian kita bagi mereka sangat berharga.
Hello, you received a boost courtesy of @steemdunk! Steem Dunk is an automated curation platform that is easy and free for use by everyone. Need an instant boost? Send 0.200 SBD with your full post url as the memo to @steemdunk for an upvote. Join us at https://steemdunk.xyz
Upvote this comment to support the bot and increase your future rewards!
Mari kita doakan yang terbaik untuk saudara-saudara kita, dan alangkah baiknya mulai membantu selagi mampu.. :)
Amin, betul Mas @centrofauzi, kita doakan dan bantu mereka karena mereka adalah keluarga kita , satu umat dari bani yang sama. Terima kasih sudah berkunjung :)
Padahal konstitusi menjamin bahwa negara wajib mensejahterakan rakyatnya dengan berbagai kalimat konstitusional
Betul Mas @andrianhabibi, problem di pejabat Indonesia dari dulu sampai kini adalah kualitas SDM. Mudah-mudahan di masa yang akan datang, Indonesia akan dipimpin pemimpin2 berakhlak dan berkualitas ya. Amin :)
Benar sekali. Jika tidak mampu tersenyumlah, itu akan memberikan efek positif bagi mereka.
100% benar Mas @tusroni, senyum menghasilkan energi superpositif bagi mereka dan alam sekitarnya. Terima kasih sudah ke mari mas :D
Kadang bahagia itu tak harus mewah. Tuhan selalu menyisipkan setiap kebahagian di sisi lain setiap kisah hidup dan setiap hati memiliki porsi kebahagiaannya masing-masing.
Semoga saudara-saudara kita kuat dan diberikan jalan untuk menjadikan hidupnya menjadi lebih baik lagi. Aamiiiin :)
Keren, kalau dah Kang @mrohmat yang komentar diksinya asyik banget. Amin dan amin untuk doanya ya kang. Ma kasih sudah berkunjung :)
Duh, Jadi malu. Abah suka gitu ah :D
Siap Abah. Sama-sama :)
Terima kasih Bu @mariska.lubis, Mas @tusroni, Teh @diantikaie, Teh @gethachan, dan Mas @centrofauzi untuk upvote-nya. :D