Kembalikan hakekat Demokrasi Pancasila
Sejenak saya berfikir bahwa hidup terkadang yah begitulah. Segalanya butuh orang dalam, segala sesuatunya didapatkan dengan instan beda dengan mayoritas masyarakat lainnya. Untuk mendapatkan sesuatu untuk dekat dan mendapatakan cinta kasih sayang individu, keluarga, dan masyarakat luas harus berjuang dengan keras. Dari itu saya berfikir bahwa secara tidak kesat mata sistem dari ataslah yang sudah menina bobokkan kami.
Kami memang bukan terlahir dari anak raja, kami terlahir sederhana hidup susah sudah biasa. Dan kamipun masih punya cita-cita dan iktikad baik pada negeri Indonesia yang kaya ini. Namun jika sistem masih berkelanjutan " apa-apa harus pakai orang dalam/sistem oligarki sungguh itu tirani bagi kami". Besok-besok PR buat pemerintahan buat aja jurusan (orang dalam) pada tiap-tiap sekolah/ kuliah bahkan instansi lapangan kerja dengan demikian akan banyak masyarakat tertindas yang terselamatkan. Namun pada kenyataannya Negara ini dibangun bukan dengan suatu kekonyolan, ketakutan, dan ketololan demikian. Terkhusus perempuan berhentilah merengek menghawatirkan dandanan dan lisptik mu yang belepotan itu sesungguhnya Negara kita dibangun atas dasar keberanian bermimpi, cinta, darah dan air mata. Dengan itu kita perlu belajar banyak hal untuk menumbangkan segala tirani yang merusak masa depan bangsa dan tanah air Indonesia.
Hemat saya Negara Indonesia memang secara de jure bersistemkan Demokrasi berasaskan PANCASILA, namun secara de facto mayoritas merasakan sistem Demokrasi di Indonesia begitu banyak dibumbu-bumbui sistem patriakhi, oligarkhi, bahkan totaliter dan masih banyak lagi sistem yang menyesatkan mayoritas masyarakat Indonesia. Demikian masih layakkah kita mengagung-agungkan butir-butir pancasila yang sudah sangat ideal bagi keberagaman Negara Kesatuan RI yang tercinta ini? Selaku pemuda-pemudi generasi harapan bangsa sudah semestinya kita mengembalikan , merawat dan menjaga hakekat Demokrasi yang berasaskan Pancasila sebagai bukti ciri khas dan cita-cita masyarakat Indonesia yang bertuhan,beragam, berkeadilan, beradab, bersatu, bijaksana, rukun dan damai.
Penulis
NUR SAJIDAH
Kader HMI CABANG MEDAN
KOMISARIAT FEBI UINSU