Pengalaman pertama merantau ke Palembang
Tujuan saya ke Palembang adalah untuk mengikuti tes wawancara Diklat Penerbangan. Sambil menunggu pengumuman, maka saya mencari dimana ada orang aceh. Akhirnya saya bertemu dengan orang aceh yg berjualan mie aceh dan kopi sareng.
Namun ada hal yang tidak menyenangkan. Ada satu kalimat yang sampai saat ini tidak bisa saya lupakan. Saya tidak mengerti apakah yang mereka ucapkan itu hanya candaan atau serius. Kalimat itu adalah
ngapain jauh-jauh merantau kalau yang dicari orang aceh juga
Kalimat itu muncul setelah saya memposting sebuah foto mie aceh beserta kopi sareng dengan caption mari makan malam dulu.
Saya memposting foto itu karena saya bangga menjadi orang aceh. Orang aceh itu ada dimana-mana, tidak susah kita mencarinya. Biarlah orang lain berkata apa, bagi saya dengan mengenal orang aceh di perantauan maka bisa membuat saya ngerti dengan daerah yang saya kunjungi. Perkenalan saya dengan orang aceh itu tidak sia-sia. Saya di ajak jalan-jalan tempat wisata di Palembang dan beliau rela tutup warung hanya untuk membawa saya jalan-jalan.
Ada satu kawan berkata pada saya, jangan cari orang aceh di perantauan karena dya akan sombong. Semua kata-kata itu saya tepis jauh-jauh karena yang saya alami tidak seperti itu. Bahkan sekarang ini saya sudah di anggap sebagai adik dya dan saya pun menganggap beliau sebagai abang angkat saya.
Terimakasih banyak atas semuanya bang. Jaya selalu untuk dirimu bang.
Bagi anda yang berada di palembang, silahkan mampir ke warung mie aceh. Lokasinya di KM 12, pas di perbatasan antara palembang dan banyuasin.
Berreeeehh Brader
Tulis apa yang terlintas
Keep Steem On
Get bg
mantapppp......hambo lom yg laen..bek keundo...hahahhahaa
Siap bg
Orang aceh bagian mana bang?
Follow back ya bang 😹
Perkataan itu tidak di sebutkan aceh mana, yang jelas dikatakan orang aceh
Di Bandung banyak bangt orang Aceh...
Salam untuk orang aceh di bandung yang M kenal