Sudah Tujuh Tahun Nurfadilah Lumpuh,Kemana Lagi Saya Harus Mengadu.
Kemiskinan dan keterbatasan dalam utama yang mempengaruhi kehidupan seseorang, demikian yang diungkapkan oleh salah seorang wanita janda Nurul Fadilah 29 tahun warga Gampong Bagok Panah Lhee Kecamatan Darul Aman Kabupaten Aceh Timur Senin (16/4/2018).
Kronologi, Berawal kejadian kisah ini pada tahun 2010 waktu itu saya masih hidup bahagia bersama suami yang berinisial JM dan anak saya yang pertama bernama Muhammad Rizal dan mengandung anak yang kedua, dan saat usia kehamilan kandungan lima bulan saya terpeleset dan jatuh, seperti biasa saya waktu itu hanya mengalami sakit di bagian belakang, tapi tidak begitu serius, tetapi lama kelamaan sampai saat usia kehamilan kandungan dan selesai melahirkan anak yang kedua yang diberi nama Muhammad Rizki, saya terus menerus sakit.
Disaat usia anak yang kedua yang berusia empat bulan barulah saya tidak dapat lagi berjalan, namun waktu itu suamiku JM menyarankan agar saya berobat ke kampungnya di Rawa Itek Panton labu, tapi siapa sangka suamiku meninggalkan aku tanpa ada pesan, dan apa salahku waktu itu, disalah satu rumah orang tua warga Gampong tersebut, dan saya tidak dapat berbuat apa-apa, setelah satu bulan barulah orang tua itu mengantarkan saya kembali ke rumah orang tua saya di Idi Cut Kabupaten Aceh Timur.
Sesampai di Gampong baru sadar kalau suami yang selama ini saya cintai telah menceraikan saya dalam keadaan saya sakit parah, setelah itu kedua orang tua saya membawa saya ke rumah sakit Graha Bunda lalu dirujuk ke RS Adam Malik Medan, setelah dirawat selama 12 hari, dan dinyatakan bahwa saya tidak adanya terlihat adanya penyakit dan akhirnya saya kembali dibawa oleh orang tua saya kembali ke kampung.
Adapun bantuan dari pemerintah pada tahun 2013 diberikan satu unit kursi roda yang diurus oleh Keuchik Gampong, dan uang dua juta waktu itu, namun kursi roda bantuan dari pemerintah tidak dapat dipergunakan lagi.
Keuchik Gampong Bagok Panah Lhee Kecamatan Darul Aman Kabupaten Aceh Timur saat dikonfirmasi oleh media ini melalui via selulernya Syarbaini 48 tahun membenarkan bahwa Nurfadilah yang saat ini dirawat di Gampong uram jalan sangatlah butuh biaya serta kepedulian kita semua, kita digampong sudah berusaha untuk kesembuhan Nurfadilah tapi tidak maksimal katanya karena dari keterbatasan keluarganya juga orang yang tidak mampu sehingga Nurfadilah jadi cacat seumur hidup, ujarnya.[secuer]by media realitas. (Hasbi Abubakar)
Hemm
mangat