percobaan lahan di green house
Percobaan Kotak Lahan di Dalam Greenhouse
Zeze Zahra saat ini menggunakan dua metode penanaman melon di dalam greenhouse. Metode pertama menggunakan sistem polibag dengan isian media tanam campuran kompos padat, abu pembakaran dan tanah. Metode kedua menggunakan sistem hidroponik full air nutrisi.
Kedua metode memiliki kelebihan dan kekurangan. Sistem polibag agak repot dipersiapan media tanam dan ada kemungkinan pupuk terbuang. Jika komposisi media tanam kurang bagus, tanaman juga jadi kurang subur.
Sistem hidpronik punya keunggulan relatif sederhana dalam persiapan tanam, karena tidak menggunakan media tanam. Pupuk juga tidak terbuang percuma karena menggunakan sistem sirkulasi. Kekuranganya ada disisi biaya listrik dan rentan penularan penyakit tanaman. Jika salah satu tanaman kena layu fusarium, dengan cepat bisa menyebar ke tanaman yang lain.
Kali ini menambahkan opsi ketiga, yaitu menggunakan sistem kotak lahan atau raised-bed di dalam greenhouse. Sistem ini bisa mengurangi beban persiapan media tanam dan mengurangi biaya operasional dari sisi listrik. Kekurangannya adalah biaya investasi awal pembuatan kotak lahan.
Oleh sebab itu, melakukan ujicoba pada satu baris tanaman dulu. Yang diujicoba pertama adalah tanaman semangka golden. Menggunakan jarak tanam sekitar 40 cm namun dibuat zig zag, kotak lahan ini nantinya bisa ditanami melon, cabe, kembang kol, bawang merah dan lain-lain.
Mungkin secara penghasilan tidak bisa langsung menutup biaya investasi awal, namun minimal ini bisa merealisasikan keinginan dan perasaan penasaran mengenai kemungkinan hasilnya.
Posted through the ECblog app (https://blog.etain.club)