Dewasa ini, musik adalah kebutuhan tak terbantah. Mulai dari angkutan kecil hingga mobil mewah akan sepi tanpa kehadiran musik.

Beberapa orang menganggap musik sebagai bagian dari hidup, seperti udara, menjadi kebutuhan mutlak, dan beberapa lainnyamenganggap musik bagian dari jiwa.

Di Indonesia sendiri, musik yang paling banyak digandrungi pemuda adalah musik Korea. Dengan lagu yang diiringi gerakan tari (dan didukung wajah penyanyi) meningkatkan nilai jual musik Korea hingga mampu menyaingi penyanyi lokal.

Keadaan ini mendorong sebuah fenomena dimana para pemuda ditakutkan akan lebih mencintai budaya luar daripada budaya sendiri, dan ketakutan ini telah terbukti.

Hal lain yang cukup mengkhawatirkan adalah kecanduan boyband (istilah untuk grup penyanyi asal Korea) ini merambah bukan hanya hati dan jiwa para siswa usia sekolah hingga beberapa akan benar-benar keranjingan dan lupa makan bahkan enggan tidur jika ada jadwal comeback dan sebagainya.

Sebenarnya tiap hal selalu memiliki dua sisi, cukup berbicara tentang bahaya candu Korea yang telah sama-sama kita ketahui, mari menguak sisi positifnya.

Salah satu sisi positif dari kecenderungan ini adalah kemampuan anak-anak usia remaja menjadi bertambah, dalam bidang bahasa. (meski sibuk dengan gadged, kebiasaan ini mendorong kemampuan berbahasa Inggris dan Korea anak-anak untuk terus bertambah)

NAh cara kita menyikapi hal-hal negatif adalah dengan menemukan nilai-nilai positif di dalamnya.