Salah Sangka,...Tentang "Kecemasan Seorang Ibu"
Assalamu'alaikum....
Sampai malam ini belum ada satu tulisan pun yang berhasil saya buat. Tadi pagi sempat sih, mau nulis puisi tapi urung. Belum pede..hehe
Mudah-mudahan tulisan ini jadi.
Idenya saya ambil dari kejadian tadi sore.
Sejak ia tak berhasil lolos seleksi pencarian bakat U-17, ia bertekad untuk menambah latihan fisik. Mulailah kemarin sore dia jogging. Joggingnya lumayan jauh, di taman kota. Waktu saya tanya kenapa nggak jogging dekat rumah, dia bilang malu ditengok orang..hihi
Nah..selesai Ashar tadi dia pamit. Saya sudah yakin dia jogging seperti kemarin.
Tak lama dia pergi, suami pulang dari mesjid.
"Ari mana?"
"Jogging," jawab saya.
"Jogging kok kaki ayam."
Glek! Saya mulai nggak enak. Saya merasa tertipu. Ternyata sepatu yang biasa dipakai jogging masih mangkal di garasi. Jadi dia kemana?
Waktupun berlalu. Ketika suami akan menjemput anak kedua pulang mengaji saya titip pesan supaya suami melihat Ari di taman kota.
Saya pun berusaha menelpon hapenya tapi nggak aktif. WA saya pun nggak dibaca. Namun untuk menghalau gundah saya berpikir positif, mudah-mudahan ada kabar baik dari suami.
Pulang suami saya mendapat kabar tak enak,
"Enggak ada di taman".
Lho! Kemana dia? Saya merasa dibohongi. Saya khawatir dia bergaul dengan orang yang salah. Taulah sekarang ini bagaimana pergaulan remaja.
Duh, emak mana yang nggak cemas, hape nggak aktif dan anak tak tau kemana perginya. Dalam hati terus berdoa semoga Allah melindunginya.
Tak sampai setengah jam, dia datang.
"Ari kemana? Ditelpon nggak aktif, WA nggak dibaca," omel saya. Dalam hati udah senang dia pulang..hehe.
"Awak cuci kereta (sepeda motor-pen). Hape awak tinggal," jelasnya.
Astaghfirullah.. udah buruk sangka tadi.
Saya pun menceritakan sambil tertawa. Menertawai diri emaknya yang lebai.
Hidup ini memang naik turun. Kadang susah kadang senang. Kadang gelisah kadang masa bodo. Apapun itu, tak ada susah yang tak berkesudahan. Dan tak ada pula kesenangan yang tak bertepi.
Teruslah berpikir positif dan berdoa mohon penjagaan Allah pada orang yang kita sayangi.
Khawatir itu boleh tapi jangan mematikan kemampuan kita berpikir jernih.
Selamat malam sahabat steemit.
Demikian cerita dari saya.. semoga berkenan.
Eits..jangan lupa diupvote ya?
Hi, You Just got an upvote from @steemit.medan, Keep create interesting and original content..!!!
[steemit.medan]