Awal Melabuhkan Diri di Steemit

Assalamu’alaikum Waramatullahi wabarakatu

Sebelumnya perkenalkan saya Debby Miranda yang biasa di sapa debby. Saat mengenal Steemit saya sedang berada di kampung halaman yap,, tempat saya di besarkan. benar sekali sekarang saya sedang berlibur, libur dari tumpukan-tumpukan tugas kuliah. Saya adalah mahasiswi UIN Ar-Raniry fakultas dakwah dan komunikasi jurusan bimbingan konseling Islam.

Saya mulai dari mana ya?. baiklah saya akan mulai bercerita darimana dan apa sebabnya saya menyukai dunia menulis. Pada saat menduduki bangku SD, saya sudah banyak menyukai hal-hal yang berbau seni, tapi bukan seni tari, atau apalah yang lain, tapi saya sangat menyukai latunan-lantunan puisi yang indah. Seperti halnya saya adalah seorang anak yang dilahirkan dari seorang ibu yang luar biasa, banyak hal yang telah beliau ajarkan kepada saya, mulai dari saya lahir hingga prestasi-prestasi yang saya raih semua karna bimbingan beliau. Mungkin semuanya sudah pada bisa menebak siapa sebenarnya sesok wanita hebat yang saya ceritakan ini? yap,, betul saja ibu saya adalah seorang guru Bahasa Indonesia.

Pada awal sekali saya tertarik dengan yang berbau kata-kata indah (puisi) adalah saat dimana ibu saya memberikan kepercayaan kepada saya untuk mengikuti sebuah perlombaan. Pastinya perlombaan itu tidak jauh dari yang saya ceritakan diatas. lomba baca puisi, pada ngira lomba menulis ya?, tidak! semua berawal dari bacaan yang dilatih langsung oleh ibu saya. Dengan ekspresi wajah, pembawaan puisi yang tidak segampang yang kita fikirkan, pembawaan puisi menuntut kita untuk membawa suasana yang di ceritakan pada puisi itu juga ikut dirasakan oleh para pendengar. Tantangan yang berat tetapi Alhamdulillah berkat kerja keras dan kesabaran dari pembimbing saya, wanita terhebat dalam hidup saya (ibu saya) saya dapat menggenggam piala juara 1 pertama saya.

Juara yang saya raih pada awal itu bagaikan sebuah pancingan, dan tepat sekali berbagai perlombaan lain meminta saya untuk bergabung. Singkat ceritanya saya menduduki bangku SMA (SMAN Unggul Subulussalam) Dimasa menduduki sekolah menangah atas ini berbagai hal saya lalui.

Jadi, saya masih tetap pada perlombaan membaca puisi bukan menulis puisi. nah kok bisa soarang pembaca puisi bisa tertarik dengan dunia menulis?, hal itu mengkin menjadi sebuah pertanyaan yang ada di benak anda, baiklah saya akan sedikit berbagi. Jadi, pada saat mengikuti lomba baca puisi, dimana sekolah yang saya duduki adalah sekolah unggulan, yang menghalalkan berbagai cara agar tetap menjadi sekolah unggulan yang diakui di masyarakat, kami semua yang mengukiti perlomba dengan berbagai cabang dikirim ke sumatra utara (medan), untuk mengikuti pelatihan.

Alhamdulillah nya saya adalah orang pertama yang pada pelatihan tersebut dapat selesai dengan waktu singkat. Sebab cepatnya target pelatihan yang saya capai, saya diberi pilihan untuk bergabung atau beristirahat. Dan jelas saja saya tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan yang saya miliki untuk belajar, dan memilih untuk bergabung pada salah satu pelatihan. Yang menjadi pilihan saya adalah tidak jauh dari dunia puisi, yaitu cipta puisi. Pada saat mengikuti pelatihan tersebutlah saya mengetahui sedikit banyak hal tentang menulis, dan akhirnya mulai mencintai dunia menulis.

Pertanyaan nya mengapa tidak banyak tulisan yang telah saya buat? , hmm ini perihal percaya diri, saya tidak percaya akan apa yang saya tulis, kadang saya suka mengetiknya kemudian memendamnya sendiri abadi didalam leptop atau lembaran-lembaran kertas, atau bahkan mungkin menghapusya, melenyapkannya begitu saja. Hal buruk yang saya lakukan, jangan ditiru ya!.

Terus kok bisa saya bergabung ke steemit, ini berawal dari ajakan teman saya, yang sedikit banyak tau tentang ketertarikan saya menulis, awalnya sih dia @rizalchaju hanya iseng meminta saya mengomentari cerpen yang dia buat, kemudian mulai mengajak untuk bergabung. Setelah mendaftar di steemit, saya masih tidak percaya diri dan sangat lama untuk saya berani mempost tulisan saya. Berbagai teroran, hipnotis bahkan mungkin yang teman saya lakukan agar saya tidak hanya sekedar diam, dan pada akhirya tulisan ini pun berhasil meluncur pada post pertama saya di steemit.