Meraup Berkah Rezeki Ala Rasulullah
Kehidupan adalah sebuah perjalanan, ibarat pengemudi taksi, harus tahu tujuan dari penumpangnya. Mau diantar ke mana penumpangnya, karena jika tidak tahu, akan kesasar tanpa tujuan yang jelas. Dalam perjalanan sebagai manusia, ada momen ketika kita harus meniti jalan untuk menafkahi dan memenuhi kebutuhan hidup. Seperti seekor burung yang keluar sarang di pagi hari untuk mencari makan.
Namun dalam proses bekerja untuk mencari nafkah, berwirausaha untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup, harus tetap di jalur dan pedoman hidup yang diyakini dan yang mengacu kepada etika dan adab.
Rasulullah telah memberikan contoh dan teladan yang baik dalam semua sendi kehidupan, termasuk dalam etika, adab serta akhlak dalam bekerja, berbisnis dan berniaga.
-Menjadikan bekerja dan berbisnis sebagai ibadah. Bekerja dan berniaga yang selalu diiringi dengan keikhlasan, sungguh-sungguh, serta tidak melanggar rambu-rambu syariat dan dengan niatan demi mengharap ridho Allah semata.
-Jujur,Menempatkan kejujuran dalam bekerja dan berniaga, tidak hanya kepada pimpinan, rekan atau mitra kerja, namun juga kepada pada para pelanggan. Kejujuran akan menimbulkan keamanan dan kepercayaan.
-Tepati janji untuk menjaga kepercayaan dari orang lain. Meskipun perjanjian hanya terucap tidak ada hitam di atas putih.
-Tidak menjual barang yang buruk. Jika bergelut dalam dunia perdagangan, kualitas produk harus menjadi perhatian, karena harga harus sesuai dengan kualitas produk.
-Tidak menjelekkan bisnis orang lain. Prinsip berbisnis Rasulullah adalah memuaskan pelanggan, bukan mematikan bisnis orang lain. Rezeki Allah yang mengatur, untuk meraihnya bukan dengan menghambat bisnis orang lain tapi dengan menonjolkan kualitas produk sendiri.