TEACHER EXPERIENCEsteemCreated with Sketch.

Hallo Steemian,Saya punya sebuah cerita dari kawan, ditunggu responnya. hehehee

Disebuah negeri nan jauh disana, berdiri megah sebuah lembaga pendidikan agama islam disana diajarkan ilmu pengetahuan agama islam mulai dari level low sampai dengan advanced, dan sudah melahirkan banyak tokoh-tokoh agama yang kental akan pengetahuan islamnya, singkat cerita lembaga ini sudah sangat maju dengan lulusan-lulusannya mencapai ribuan orang lebih, seiring berjalannya waktu lembaga pendidikan ini mulai berkembang, yaitu tidak hanya mengajarkan pendidikan agama, tetapi juga pendidikan umum layaknya kampus-kampus lain, tetapi landasannya tetap terjaga yaitu berlandaskan agama islam. Ide yang sangat cemerlang.

Kemasyhuran lembaga ini menggugah semangat seorang pemuda di negeri itu untuk menjadi pengajar disana, tentunya sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan, pemuda ini lulusan pendidikan bahasa inggris, dia ingin mencoba menambah pengalaman sekalian belajar menjadi pengajar mata pelajaran bahasa inggris disana, walaupun hanya sekedar mata kuliah umum pada prodi pendidikan agama islam. Singkat cerita pemuda ini berhasil masuk kesana sebagai asisten dosen mata kuliah bahasa inggris, dengan perasaan gembira Robin mengajar dikelas dengan berharap merubah pola pikir mahasiswa tentang kesulitan bahasa inggris, pelajaran yang mostly dianggap monster sejak SMA akan menjadi pelajaran yang menyenangkan. Awalnya proses pembelajaran berjalan sesuai dengan rencana, pemuda tersebut tidak terlalu membebani mahasiswanya mengingat ini hanya mata kuliah umum, belajar santai adalah metode yang coba diterapkan oleh Robin, yaa..pemuda tersebut bernama Robin.​
Tibalah saatnya ujian final, Pak Robin memberikan tugas final "take home", yaitu mahasiswa menyelesaikan tugasnya di asrama, bukan dikelas. Hari itu Pak Robin lupa membawa pulang absensi mahasiswa, sehingga salah satu dari mereka membawa pulang absen ke asramanya, dan biasanya yang bawa pulang absensi adalah komisaris kelas (ketua kelas), dipihak lain Robin hanya sempat mengajar 2x pertemuan karena pergantian dosennya yang terlambat khusus untuk kelas itu, alias menjelang 2 pertemuan terakhir sehingga Robin lupa siapa nama komisarisnya, ditambah lagi asrama putri tersebut tidak bisa dikunjungi sembarangan, bahkan untuk urusan penting pun harus melalui aturan yang sudah ditetapkan, mahasiswa yang tinggal di asrama juga tidak diizinkan memakai ponsel, diwajibkan
memakai cadar saat belajar, disinilah kesulitan pak robin dalam mencari siapa yang membawa pulang absensinya, lupa nama, tidak mengenali wajah, hanya tau Unit, semester dan jurusan saja, sedangkan Pak Robin sangat membutuhkan buku absensi tersebut karena absen mahasiswa kelas lain juga ada disana.

Esoknya pak robin ke asrama dan meminta petugas piket untuk memanggil mahasiswanya melalui pengeras suara, tanpa nama, hanya "komisaris unit berapa,semester berapa jurusannya saja, beberapa kali namanya dipanggil tetapi "mahasiswi gaib" ini tidak muncul, akhirnya pak Robin menitipkan nomor ponsel dan meminta untuk ditelpon nanti jika mahasiswanya mendatangi posko piket, setelah 1 hari penuh, mahasiswa yg ditunggu telponnya juga tidak kunjung ada, telepon pun tidak, akhirnya Pak Robin memutuskan untuk berangkat lagi ke posko untuk memastikan, sampai disana petugas piket memberitahukan bahwa mahasiswa yang tadi pagi dipanggil tidak kunjung datang juga, pak robin pun menyerah.

Keesokan harinya pak robin juga melakukan hal yg sama, pergi ke posko dan meminta dipanggilkan mahasiswanya, dan ujung-ujungnya petugas mmberikan nomor posko supaya nanti beliau bisa menghubunginya langsung jika mahasiswanya ada, ini adalah usaha yang ke 4 kalinya, jangankan menunggu ditelpon, menelpon saja tidak bisa karena yang bersangkutan tidak datang, dengan berbagai macam cara akhirnya Pak Robin mendapatkan nama mahasiswa tersebut, ia bernama "Fatimah", selain mahasiswa, dia juga guru agama pada lembaga tersebut yang sedang kuliah, dengan kata lain fatimah adalah mahasiswanya robin, tetapi fatimah juga guru bagi mahasiswa lain di asrama tersebut, hanya saja fatimah mengajarkan ilmu agama disana, sedangkan robin yang menjadi dosennya mengajarkan bahasa inggris.

Lebih jauh, informasi ini didapatkan oleh robin dari teman kelasnya fatimah, dan dia tau bahwa fatimah adalah tenaga pengajar disana, tetapi dengan pengeras suara yang begitu kencang, agak aneh jika 4x dipanggil dia tidak mendengar, beberapa hari kemudian ada orang lain yang mengantarkan absen kerumahnya, kenyataan yang menyisakan pertanyaan.

Berdasarkan cerita tersebut, saya menyimpulkan 4 hal saja yang menjadi kemungkinan kenapa hal
ini bisa terjadi.

1.mahasiswa (komisaris) memang tidak mendapatkan informasi bahwa dosen memanggilnya, bisa karena pengeras suara tidak cukup keras, atau karena halangan lainnya.

2. Bisa jadi jiwa senioritas muncul ketika adanya pemanggilan buat "sang guru", komisaris merasa di asrama dialah gurunya, merasa rendah ketika ada yang mengguruinya,

3. Komisaris merasa bahwa Ilmu yg benar hanya ilmu agama, selain dari ilmu agama tidaklah penting untuk dipelajari, sehingga guru pelajaran agamalah yang berhak untuk dihargai, sedangkan guru pelajaran lain ibarat debu di jalanan.

4. Positive thinking, mungkin hanya miskomunikasi

Untuk nomor 1 asumsi saya secara pribadi kecil kemungkinan dia tidak mendapatkan informasi baik dari pengeras suara atau pemberitahuan lain, apalagi itu terjadi beberapa kali selama 2 hari, mengingat dia adalah komisaris sekalian guru panutan bagi penghuni asrama lainnya. Sedangkan untuk nomor 2, 3 dan 4 tidak perlu saya asumsikan, kita sama sama berharap itu hanya asumsi saja bukan kenyataan


JIKA ASUMSI nomor 2 dan 3 benar, Maka sayangnya sang mahasiswa melupakan ilmu agama dasar yaitu "letakkanlah sesuatu pada tempatnya", menghargai dosen tidak membuat pamornya sebagai Guru agama tingkat asrama itu luntur, penempatan gengsi yang tidak sesuai dengan tempatnya, dan dia juga melupakan ilmu agama dasar lainnya yaitu "menghargai orang lain" adalah ukuran harga bagi diri sendiri, toh yang perlu dihargai itu juga bukan manusia tanpa agama, Robin juga mantan makhluk asrama yang mencintai dan mempelajari agama serta bahasa inggris, karena bagi robin kemajuan iman dan islam itu bukanlah dengan berangkat naik haji dengan tidak menggunakan pesawat, tetapi naik pesawat dengan membawa niat naik haji didalam dada, dengan kata lain belajar agama tidak harus membenci pelajaran lain berikut gurunya, karena ukuran bagusnya hati kita ketika bagusnya penilaian kita terhadap orang lain.

INICERITAKU#GIMANAPENDAPATMU

sumber photo :

https://www.google.co.id/search?q=pendidikan+agama+vs+dunia&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwj3877du7_VAhVLYo8KHRjYDe0Q_AUICigB#imgrc=gwiHBl0YbcI11M:

Coin Marketplace

STEEM 0.15
TRX 0.24
JST 0.033
BTC 90329.45
ETH 2286.75
SBD 0.63