Kesehatan Lebih berharga Daripada Kekayaan

in #indonesia6 years ago

Pagi tadi, saya bangun lebih cepat, karena niatnya mau nyuci. Cuciannya lumayan banyak, karena selama di kos, saya nyuci seminggu dua kali. Kadang seminggu sekali. Karena memang tidak sempat. Liburnya cuma sabtu dan minggu. Dua hari itu lah saya manfaatkan untuk istirahat dan merapikan pakaian.

Jam 09.00 sudah siap, saya sudah nyuci, dan juga sudah mandi. Yang belum adalah sarapan. Ketika sedang nyuci tadi, saya sudah punya planing, harini saya mau belik sarapan disana, ditempat biasa.

Nasi serba 5000. Murah kan? Ya donk, di kota lo, jarang-jarang dapat nasi Rp5000. Mau pakek apa aja, harganya tetap Rp5000. Mau pakek ayam, ikan, telor bulat, telor dadar, serba Rp5000. Dan hari ini saya tertarik sama ikan. Karena semenjak disini, kami tidak pernah makan ikan, makannya selalu telor dan kadang-kadang ayam. Karena biasanya kami sering belik nasi kongsi, satu bungskus berdua, teman saya tidak suka ikan. Kalau saya apapun boleh yang penting halal. 😊

Kebetulan hari ini saya sendiri. Makanya saya nyobain ikan, kebetulan juga hari ini saya sudah telat, ayamnya tinggal yang bukan selera saya, jadi saya memilih ikan saja. Hehe. Teman saya sudah pulang kampung, karena orang tuanya lagi kurang sehat. Saya tinggal seorang diri.

Selain beli nasi, saya juga membeli segelas teh hangat untuk sarapan pagi tadi. Rasanya sudah lama sekali saya tidak minum teh hangat. Padahal, kalau dirumah sana, setiap hari, minuman pelengkap sarapan saya adalah teh hangat buatan adik kecil saya. Terkadang buat sendiri juga kalau misalnya dianya lagi badmood hehe. Nah, sampai di Kota ini, ya baru hari ini saya mencicipinya.


Adik kecil saya

Demikian cerita saya hari ini, terimaksih telah berkunjung dan membaca tulisan saya yang tidak seberapa menarik ini. 😊

Coin Marketplace

STEEM 0.18
TRX 0.16
JST 0.029
BTC 63566.44
ETH 2483.51
USDT 1.00
SBD 2.67