Semerah... Jambu, Setulus... Rindu
"bu! Nggak jadi keluar ya! Hujan nih" ujar anak saya dengan perasaan sedikit kecewa.
"oh.. Ya! Nggak apa-apa di rumah saja ya nak!" saya berusaha menghiburnya.
Dari tadi anak-anak sudah siap hendak keluar rumah sebentar, mereka pergi ke kota untuk membeli makanan.
Sore hari seperti ini memang suasana untuk membeli makanan ringan namun hujan telah membuyarkan keinginan itu. Akhirnya kami memutuskan untuk duduk manis di teras belakang rumah.
Angin berhembus sejuk, rintik hujan menyentuh tanah secara perlahan. Jam sudah menunjukkan pukul 16:30 WIB, kapan ya kira-kira hujan akan berhenti? Gumam saya dalam hati.
Kurang lebih 10 meter dari teras belakang rumah saya, terdapat jalan desa dan saluran irigasi yang mengalirkan air untuk keperluan para petani di desa ini. Sementara beberapa orang anak sedang bermain hujan di atas jembatan yang menghubungkan jalan ke rumah kami dengan badan jalan desa tersebut.
Setelah asik bermain hujan, anak-anak itu masuk ke rumah saya dan menghampiri kami yang sedang duduk di teras.
"buk! Boleh kami minta jambunya?" tanya anak-anak tersebut dengan sopan. Dengan penuh keheranan bukannya menjawab pertanyaan anak-anak tadi tetapi saya malah balik bertanya.
"jambu? Mana jambunya nak"
"itu buk! Di samping rumah ibuk! Jambunya banyak" anak itu menegaskan lagi.
Saya segera bangun dari tempat duduk dan langsung ke arah samping rumah saya dan benar saja guys,sebuah pohon jambu yang rindang dengan daun yang lebat dan hijau sedang berbuah banyak serta berwarna merah. Tampa menunggu lama saya segera menyuruh anak-anak untuk memenjat dan memetik beberapa tangkai buahnya yang sudah memerah.
"hati-hati! Batangnya licin karena hujan" saya mengingatkan.
Akhirnya anak-anak turun dengan selamat dan yang lebih penting jambu guys! Jambu! Jambunya sudah di tangan dan kalian tahu artinya? Tidak bukan? Tentu saja tidak, karena yang tahu maksudnya kan saya.
Beli makanan tidak jadi alias batal, karena hujan, eeh secara tidak sengaja buah jambu telah di tangan. Anak-anak saya segera ke dapur untuk mengambil garam dan cabe rawit. Waah! Teman yang cocok untuk ngerujak nih.
Sore yang indah bersama keluarga, hujan masih mengguyur bumi, ditemani jambu berwarna semerah Jambu. Dan hujan kapan kau berhenti? Agar rindu kepada mentari dapat segera terobati.
Berakhir sudah cerita sederhana saya sore ini, semoga sahabat steemit menikmatinya! Seperti kami sekeluarga yang sedang menikmati sore bersama jambu dan hujan.
Nuansa hati saat menunggu hujan reda tercipta semerah.......jambu, Setulus...... Rindu.
Rindu saya untuk kalian, guys! Sahabat steemit indonesia.
jambu merah selain dapat kita rasakan kenikmatan asam manis nya juga memberi asyiknya kita lalapkan disore hari