"berbukalah dengan yang manis"?? Anda salah BESAR

Heyloww sobat steemian..! Pasti baru buka puasa nih hehe, Tak terasa ya ramadhan tinggal 26 hari lagi (masih lama oi)😆.
Berbicara mengenai ramadhan, tentunya sobat tidak asing lagi dengan kalimat "berbukalah dengan yang manis-manis" biasanya kata-kata tersebut sering dikomersialkan sebagai jargon iklan sirup marj*n atau apalah namanya, yang pasti sering ditayangkan pada jam-jam krusial (jam 12 ke atas), dengan efek air beriak akibat es batu yang dicemplungkan kegelas, ditambah sedikit susu serta dihiasi dengan dedaunan entah berantah, perpaduan teknik pengambilan film kelas dewa membuat minuman tersebut seakan-akan berasal dari dunia lain (iyaa dunia lain, dunia para makhluk halus), saya rasa inilah yang menyebabkan orang dulu menyebut bahwa "TV adalah kotaknya para Syaitan"

Tidak ada yang salah dengan kalimat "berbukalah dengan yang manis" hanya saja kebanyakan dari kita menganggap bahwa berbuka HARUS dengan yang manis.

MANIS YANG BAGAIMANA...??

Yang posting ini juga manis (menurut keluarganya sendiri) 😅bheheg

Apakah semanis yang baca postingan ini..??

Okee. Saya akan jelaskan.

Ada beberapa zat penghasil rasa manis . Berkaitan dengan puasa, saya cuman menyebutkan 2 saja yaitu glukosa dan fruktosa .

Selama 12-13 jam tubuh kita tidak mendapatkan nutrisi apapun, lambung akan mengurangi aktivitasnya secara bertahap karena tidak tau apa yang musti dicerna (kecuali lemak dan sisa sahur) , dan darah pastinya mengalami kekurangan nutrisi berupa zat gula.

Zat glukosa yang biasa kita peroleh dari bahan olahan seperti , es campur , kue, serta bahan olahan lainnya langsung menyerap kedalam sistem Peredaran darah sehingga akan membuat tubuh sedikit terkejut, karena perpindahan kondisi tubuh dari yang tidak mendapatkan gula ke mendapatkan gula secara tiba-tiba.
Maka dari itu zat glukosa sangat cocok bagi orang yang terbangun dari pingsan, karena glukosa dapat bekerja dengan sangat cepat. Tidak cocok bagi orang yang berbuka puasa.

analoginya
orang berpuasa ibarat komputer didalam posisi stand-by, sehingga tak perlu arus yang kuat untuk menghidupkannya. Berbeda dengan posisi pinsan (turn-off) yang memerlukan arus sedikit lebih kuat.

Bedanya dengan fruktosa adalah, fruktosa berkerja lebih lambat, selain membuat tubuh tidak terkejut, fruktosa juga bisa memberikan rasa kenyang lebih lama. Maka tak heran jika kita dianjurkan berbuka puasa dengan karbohidrat yang kompleks contohnya KURMA.

source

Sekian dulu sobat steemian.berbukalah tidak berlebihan,, Tetap jaga kesehatan selama bulan suci ini. Selamat sholat taraweh, Salam steemit.