Aceh Dalam Budaya Internasional
Pada kesempatan pagi ini saya disibukkan dengan rutinitas seperti biasa. menyurumput kopi dan mengetak atik keybor laptop. guna mengajak orang untuk memanfaatkan beberapa peluang untuk merubah hidupnya jadi lebih baik. ada banyak tawaran bisnis diluar sana, namun ada beberapa spesial yang menyakinkan anda untuk tidak menyesal setelah bergabung.
On the occasion this morning I was preoccupied with the routine as usual. graze coffee and take care of the laptop keybor. to invite people to take advantage of several opportunities to change their lives better. there are many business offers out there but there are some specials that make sure you don't regret after joining.
Tidak seperti biasanya kopi pagi ini ditemani sejumlah bulek-bulek yang melakukan study tour di Sabang. pemandangan semacam ini merupakan hal yang lumrah di Sabang. bulek-bulek ngopi merupakan pemandangan biasa disabang. bahkan ada sebagian mereka sudah membina rumah tangga disabang. Pandangan kita tidak selamanya orang indonesia mencari bulek. Banyak diantara bulek juga mencari kita.
Not like the usual coffee this morning accompanied by all the bulls who do study tours in Sabang. Such a scene is commonplace in Sabang. Coffee bullies are a common sight to be torn. some even have built a household in a sabang. not always indonesian people looking for bullies. they are also looking for us.
Kontak sosial masyarakat aceh sudah terjadi sejak zaman dulu. aceh merupakan daerah terluar indonesia merupakan tempat stategis untuk melakukan hubungan internasional, apalagi sabang dulu merupakan pelabuhan persinggahan kapal-kapal besar. sehingga kontak Aceh dengan masyarakat luar sudah lama terjalin. budaya peumulia jame menjadi tradisi yang dipertahankan secara turun temuran. Kita berharap orang luar meliahat Aceh tidak hanya dikenal Islamnya akan tetapi juga kesopanan orang-orannya.
Acehnese social contacts have occurred from ancient times. Aceh is the outermost region of Indonesia is a strategic place for international relations, especially Sabang was a port of transit for large ships. so that Aceh's contact with outside communities has long been guaranteed. the peumulia jame culture is a tradition that is maintained down the line. Aceh is not only known for its Islam but also the politeness of its people.
Thanks for using eSteem!
Your post has been voted as a part of eSteem encouragement program. Keep up the good work! Install Android, iOS Mobile app or Windows, Mac, Linux Surfer app, if you haven't already!
Learn more: https://esteem.app
Join our discord: https://discord.gg/8eHupPq