Mengenal Steemians KSI Banda Aceh Lebih Dekat
Senja di hari itu begitu indah. Matahari yang akan menenggelamkan dirinya dibalik samudra sempurna menampakkan wajahnya. Aku yang berniat untuk singgah sebentar ke Krueng Daroy setelah pulang mengajar untuk menikmati senja, mengurungkan niat lantaran teringat akan tulisan steemit yang belum terposting.
Semenjak memantapkan diri untuk menjadi steemian aku betekat untuk membuat one day one posting. Ini tidak lain berharap bisa mengumpulkan steem yang nantinya bisa diuangkan.
Sebenarnya aku bukan tipekal orang yang money oriented, tapi desakan keuangan karena orangtuaku dililit utang, membuatku bekerja keras untuk mengumpulkan 250 SBD untuk bisa membayar utang.
Tuhan menampakkan jalan buatku dengan cara menggeluti dunia steemit. Pengakuan dari teman-temanku yang telah mendapatkan penghasilan dari steemit sampai puluhan juta membuatku termotivasi untuk terjun ke dunia teknologi blockchain. Apu pun hasilnya nanti aku serahkan kepada Yang Maha Kuasa.
Selepas senja berganti dengan gemerlap malam, aku pun berencana untuk fokus memosting tulisan yang telah kubuat tadi siang. Belum sempat kubuka laptop, smartphone-ku berdering.
Diujung sana terdengar suara perempuan yang kukenal setahun yang lalu. Dia memintaku untuk datang ke Polem Coffee karena mau dikenalkan dengan para steemian KSI Banda Aceh. Tentu kesempatan ini tidak kutunggu dua kali. Aku bergegas menuju ke tempat tersebut.
Foto @rahmanovic
Perempuan yang biasa dipanggil Mira itu bergabung di steemit semenjak tujuh bulan lalu. Nama akunnya @rahmanovic. Dia adalah teman satu komunitasku di blogger. Aku mengenalnya sebagai sosok perempuan yang asyik untuk diajak ngomong dan juga berbagi macam hal.
Dari dia lah virus steemit menyebar di kalangan blogger setelah peristiwa 22 juta. Untuk cerita ini bisa baca tulisan @fardelynhacky Gara-gara Dua Puluh Dua Juta.
Sesampainya ke Polem aku bertemu dengan ketua Komunitas Steemit Indonesia (KSI) Kemal Pasya. Lelaki berjenggot tipis ini rupanya satu kampung denganku yaitu Aceh Selatan dan sama-sama menggunakan bahasa Aneuk Jamee.
Mudah sekali membuat kami akrab, karena sama-sama penutur Aneuk Jamee ada rasa ikatan yang kuat sehingga membuatku tidak canggung untuk bertanya banyak hal kepadanya.
Foto @kemal13
Sebenarnya tujuan Kak Mira mengundangku dan mempertemukanku dengan para steemians ini karena membaca tulisanku yang berjudul Utang dan Steemit. Mereka berniat untuk membantu menaikan rating tulisanku supaya banyak mendapatkan upvote.
Ikatan dan solidaritas di steemit ini memang luar biasa, karena mereka peka terhadap orang-orang yang sedang kesusahan seperti aku. Kemal pun berpesan agar aku fokus untuk menulis. Dia akan mencoba membantu dengan cara merestem tulisan-tulisanku kepada orang-orang yang berpengaruh di steemit (Whale) seperti @lavycore, @kakilasak, @aiqabrago, dan lainnya.
Semoga niat baiknya itu dimudahkan oleh Allah swt dan aku bisa mengumpulkan 250 SBD dalam waktu setengah bulan.
Selain Kemal juga ada lelaki hitam manis yang bernama Andhy Rusian Orcheva. Ini kali ketiga aku bertemu dengannya setelah acara di kelas Forum Aceh Menulis (FAMe) dan meetup KSI Chapter Banda Aceh.
Foto @orcheva
Malam itu aku bisa duduk satu meja denganya. Orangnya asyik dan mudah akrab termasuk dengan steemian pemula yang masih ikan teri sperti aku.
Pemuda yang bekerja secara freelance sebagai graphic designer ini mengaku tidak pandai menulis. Padahal saat aku telusuri akunnya tercatat 1742 posts dengan 1443 followers. Angka yang bukan sedikit menurutku bila dia mengatakan tidak pandai menulis, padahal dia baru bergabung pada Juni 2017 lalu. Begitulah para steemian selalu rendah hati.
Steemian berikutnya ialah Fahri dengan akun @fahrijoely . Dia adalah patnerku saat pekenalan di acara Ombudsman empat bulan yang lalu. Lelaki penikmat kopi ini begitu sangunis menurutku. Dia bisa mencairkan suasana dengan joke yang membuatku tidak tahan ketawa, begitulah kesan pertamaku saat bertemu dengannya.
Foto @fahrijoely
Dia baru bergabung di steemit tiga bulan yang lalu. Dalam bio introducing nya tertulis “Mahasiswa yang skripsinya tertunda sebab malas dan asik hawhaw.” Semoga skripsinya cepat selesai Fahri dan bisa hawhaw kapan pun tanpa harus mengingat cewek manis yang bernama skripsi tersebut.
Setelah satu jam aku duduk dengan tiga orang steemians tersebut, tibalah orang yang ditunggu. Dalam dunia kepenulisan namanya memang sudah terkenal karena dia adalah Co-Founder Aceh Trend. Lelaki yang kini menjadi guruku itu bernama Risman Rachman.
Foto @rismanrachman
Aku mengenalnya di facebook sudah lama, tapi aku baru melihat wajahnya secara langsung saat dia menjadi pemateri di kelas FAMe. Kemudian di meetup KSI dan berlanjut di chat Whats App (WA).
Mulanya aku memberanikan diri menghubunginya melalui pesan WA meminta dimasukkan ke dalam grup KSI Banda Aceh. Tapi dia menyarankan untuk bergaul sambil duduk ngopi-ngopi dengan steemians KSI Banda Aceh terlebih dahulu.
Aku pun rajin mengirimkan tulisanku kepadanya. Dia banyak memberikan saran dan masukan kepada tulisan-tulisanku, hingga pada suatu malam aku bertanya kepadanya apakah steemit bisa menghasilkan uang 25 juta dalam waktu setangah bulan?
“Tidak ada yang tidak mungkin, sebab di steemit ada juga faktor keberuntungan” jawabnya. Dari diskusi singkat denganya itu muncullah ide untuk membuat tulisan dengan judul Utang dan Steemit.
Pengaruh dari tulisan itu rupanya luar biasa, banyak yang berempati dengan masalahku itu hingga akhirnya aku bisa mengenal lebih dekat sosok leleki yang suka mengenakan topi itu.
Pertemuan malam itu dia tidak banyak berbicara, karena lebih suka mendengarkan aku dan Kemal bercakap-cakap menggunakan bahasa aneuk jamee. Rupanya Bang Risman juga satu suku denganku yaitu aneuk jamee yang berasal dari Susoh Kabupaten Aceh Barat Daya.
Dia hanya berpesan kepadaku untuk menjaga kualitas dari tulisan-tulisanku dan jangan sekali-kali membawa unsur politik dan sara ke dalam steemit, “nanti ada waktunya kita akan mambahas soal itu bila kekuatan kita sudah besar” ujarnya.
Dua jam berlalu, diskusi tentang steemit pun semakin asyik dan aku menikmati berada di tengan steemians ini. Tiba-tiba datang Kak Nurjannah Husien yang merupakan ibu dari anak-anak thalassemia di bawah komunitas Darah Untuk Aceh (DUA).
Di steemit DUA memiliki akun dengan nama @darahuntukaceh. Akun ini lebih ke arah charity atau amal untuk membantu anak-anak penderita thalassemia. Baru seminggu akun ini dibuat dengan satu tulisan perkenalan tentang DUA sudah mendapat 152 vote dengan $112.82.
Foto @darahuntukaceh
Mereka tentunya dibantu oleh para steemians yang mempunyai steem power tinggi untuk beramal membantu anak-anak penderita thalassemia. Dari situ aku melihat begitu besar jiwa berbagi para steemian ini.
Aku mengenal nama Kak Nu sejak tahun 2013, tapi baru setahun yang lalu aku akrab dengannya setelah memenangkan lomba blog thalassemia dalam rangka ulang tahun DUA yang ke-5.
Perempuan yang akrab disapa Kak Nu itu bergabung dengan kami dengan membawa dua orang teman yang juga steemians.
Satu orang perempuan cantik bernama Cut Thara @cutthara yang telah bergabung dengan steemit semenjak 4 bulan yang lalu. Dia mengetahui steemit dari @orcheva Kurator Steemit Indonesia.
Foto @cutthara
Tidak banyak yang bisa kuceritakan dari perempuan berkulit putih ini, karena ini pertama kali jumpa dengannya. Tapi selama hampir dua jam lebih duduk satu meja dengannya, aku melihat dia orangnya asyik untuk dijadikan teman.
Teman satunya lagi bernama Yaisar Dinarto @yaisardinarto. Wajahnya tak asing bagiku, walaupun itu pertama kali aku bercakap-cakap denganya. Ternyata dia berasal dari kampung yang sama denganku yaitu Samadua, Aceh Selatan.
Foto @yaisardinarto
Tahu sendirikan kalau sudah ketemu dengan orang sekampung, bahasa beko-beko pun keluar yang membuat steemians lain senyum dan ketawa mendengar kami berbicara.
Itulah steemians KSI Banda Aceh yang sangat solid dan ramah. Polem coffee yang dijadikan base camp merupakan rumah bagi keluarga steemians. Semuanya mempunyai akun steemit.
Jam menuju angka 12, menunjukkan waktu sudah larut malam. Kami pun harus mengakhiri pertemuan ini dan pulang ke rumah masing-masing.
Empat jam aku duduk satu meja dengan steemians ini membuatku kenal lebih dekat dengan mereka. Pada malam itu juga aku diundang ke grup WA KSI-Steemians Banda Aceh dan sah menjadi bagian keluarga mereka.
Unfortunately I can't read the language, but I can see the pictures, and it looks like a great promotional activity with new people being brought to the platform. Great work.
Thank you, may be one day I can write this with English.
Abang InsyaAllah akan selalu support, semoga apa yg diharapkan bisa terwujud.
Oiya, abang stemian biasa, masih remahan teri, cuma duluan gabung aja.
Smoga suatu saat bisa jumpa ngopi2 atau ngetrip bareng :)
Terima kasih Bang. Senang sekali rasanya kalau bisa duduk satu meja atau ngetrip bareng @kakilasak. Menurut Yel yang sudah pernah berdiri di depan dan bercerita di tengah para steemian baru sudah jadi whale, tapi itulah prinsip steemian yang selalu merendah dan tidak sombong. Yel suka berada di tengah orang-orang yang sperti ini.
salam kenal, saya juga tinggal di Banda Aceh, mohon add saya ke group KSI Banda Aceh : 085270381254
Salam kenal @abiismail. Mohon maaf, saya tidak mempunyai hak untuk meng add anggota baru ke grup KSI Banda Aceh. Langsung saja minta kepada ketuanya @kemal13
Baru tahu aku, abang ini whale rupanya. Vote akulah bang hahaha
Wkwkkwwk ngejekkkk
Awak apalah.. Remahan rangginang di kaleng biscuit :(
Hehehe, semangat bang. Kak @ihansunrise, kita nanti pergi nge-trip bareng dengan abg @kakilasak yuk. Biar lasak pula kaki kita.
Kita dekat-dekat sama abang @kakilasak kak, supaya bisa diajak nge-trip. Apalagi bisa bawa your bike boy.
Pemaparan yg keren @yellsaints24,bahkan saya ingin ikutan dtg k sana. Semoga ada kesempatan. Amiin
Maaf bg @kakilasak, saya dpt info klw abg tinggal di medan. Bila berkenan dan tidak merepotkan, saya mw belajar jd steemian yg produktif dlm berkarya, ingin sx ngopi bareng berbagi info dgn abg.
Klw infonya benar, paling tidak kita berada di kota yg sama.
Makasiii..
Wah, bisa jadi kekuatan untuk mengumpulkan steemians di sana dong. Semoga bisa bertemu dengan abang @kakilasak ya @jamanfahmi. Tetap terus semangat.
Luar biasa kekompakan dua komunitas ini yaaa :D
Iya kak, begitulah ketika penulis ketemu media sosial yang anti hoax, no plagiat, dan berkesempatan memperoleh reward. Jadinya seperti hoby yang berbayar, kecil nilainya tak masalah, besar pun alhamdulillah.
Dua komunitas ini juga solid kerena orangnya itu-itu saja, hehehe
Wow semoga terus di mudahkan y kk @yellsaints, kami yg pemula hanya bisa bantu doa aja...jangan patah semangat, sekali2 boleh y gabung dgn ksi banda aceh, soalnya saya juga berdomisili disni...
Iya, terima kasih. Terus semangat untuk menulis. Biasanya steemians ngumpul di Polem Coffee, coba saja ngopi sekali-kali ke situ, terus nanti tanya-tanya sama orang2 di situ yang rata2 steemians. Mereka orangnya ramah-ramah kok dan mudah berbagi ilmu.
oke kaka, nti akan saya coba, kalau boleh tau ppolem kopi tu dmna y?
Di samping Hotel Lambhuk, daerah Lambhuk. Coba saja cari di google map.
Aku gak masuk.. :( hiks..
Hahahah
Hahaha, Bang @riodejaksiuroe nggak ikut sih gabung bareng kami.
Salam kenal kak @yellsaints24 😊
Nanti kapan2 kita ngopi bareng lagi di Polem ya, biar bisa kenal lebih dekat. 😬
Baik @alvaro. Senang sekali bisa diajak lagi ngopi bareng dengan steeemians. Salam kenal juga :)
@yellsaints, kapan duduk lg sama teman2 KSI Banda?
Ikutlah 😃 Kemarin ada wacana sama Bang Aan (@orcheva), tp belum terlaksana
Nggak tahu juga sih, kemarin itu Yel diajak, karena kebetulan ada kak @rahmanovic.
Penulis yang luar bisa yang menghayunkan tulisan nya, berkesinambungan sekali. Semangat memperkenalkan sobatnya, menarik ku baca, sangat renyah kata-katanya. Semangat Adoe @yellsaints24
Terima kasih Adun. Kata-kata itu muncul karena banyak membaca. Terima kasih juga atas buku-buku bacaan yang telah Kau berikan kepadaku untuk mengumpulkan amunisi dalam menghasilkan banyak tulisan.
@yellsaints24, waw sangat menakjubkan perpaduan tlisan kak kita . Semangat terus berkarya.
Para master semua yang di-mention di atas. Semoga target tercapai yes...
Amin, iya bang. Semoga saja targetnya sampai dan terpenuhi sebanyak 250 SBD