Lima Perumpamaan Tahapan Kehidupan Manusia

in #indonesia6 years ago (edited)

Petuah tentang perumpamaan kehidupan manusia ini pernah disampaikan oleh guruku Muhammad Umar Emtas, dua tahun yang lalu. Meskipun pendidikan formalnya tidak sampai ke perguruan tinggi, tapi dia orang yang pandai bergaul di masyarakat dan gemar menulis buku.

Melalui dia, aku banyak mendapatkan nasihat kehidupan yang tidak kutemui di perguruan tinggi, terutama tentang kehidupan sosial dalam bermasyarakat. Usianya yang lebih 70 tahun membuktikan bahwa dia telah banyak tahu asam, garam kehidupan. Kebiasaannya yang sering berpergian dan gemar bertanya kepada orang-orang tua membuatnya mengetahui banyak hal tentang ilmu kehidupan.

Ada petuah yang sering sekali dia sampaikan kepadaku jikalau aku sudah menjadi orang tua nantinya, harus memahami lima perumpamaan kehidupan manusia ini.

1. Anak Ibarat Bunga

P_20171126_114213.jpg

Ketika seorang anak manusia dilahirkan, dia ibarat bunga yang disayang dan selalu dicium oleh setiap orang yang melihatnya. Anak tersebut menjadi penyejuk dan penenang hati orang tuannya. Seperti bunga yang sedang mekar, kita selalu ingin mencium dan menimang-nimangnya. Ini terjadi pada usia 0 bulan – 2 tahun.

Pada masa bunga ini, anak ibarat kertas putih yang menerima apa saja yang diberikan oleh orang tuanya. Di sinilah pembentukan karakter anak oleh orang tuanya. Bila orang tua menginginkan anakanya menjadi seorang hafiz/hafizah Al-quran, maka orang tua tersebut hendaknya sering memperdengarkan kepada anak tersebut ayat suci Al-quran.

a1a1d568-da78-4e0c-8cb7-abdc4cd10465.jpg

Pada fase ini anak sedang masanya suka meniru apa yang dilakukan oleh orang dewasa. Bila dia sering melihat lingkungan sekitarnya memaki, membenci, dan berkelahi maka anak akan melakukan hal yang sama terhadap apa yang dilihatnya. Termasuk tontonan yang dilihatnya di televisi atau youtube.

2. Anak Ibarat Raja

DSC_6253.JPG

Fase ini pada masa usia manusia 3-8 tahun. Di mana setiap kemauan dan keinginannya harus dipenuhi oleh orang tuanya. Ibarat raja yang ingin selalu dilayani, begitu pula pada usia ini anak akan diperlakukan oleh orang tuanya seperti raja.

Apa bila keinginannya tidak dipenuhi, anak akan menangis bahkan meraung-raung meminta kepada orang tuanya. Kebanyakan orang tua yang tidak mengetahui fasa ini menganggap anak tersebut nakal dan sulit dipahami. Padahal memang pada masanya anak diperlakukan seperti raja, karena bila fase ini terlewati anak akan terus menuntut sampai ia dewasa.

P_20180214_222456.jpg

Sebagai orang tua, kita harus memahami perilaku anak pada masa dia menjadi seorang raja. Bila pada masa ini anak diperlakukan dengan baik, maka anak akan belajar untuk menyayangi orang tuanya sesuai dengan perlakuan orang tua terhadapnya.

3. Anak Ibarat Budak

P_20171015_114357_p.jpg

Setelah fase menjadi seorang raja terpenuhi, maka anak itu akan diposisikan sebagai orang yang sering disuruh-suruh seperti budak. Ini terjadi pada usia 9-17 tahun, di mana anak sering diminta orang tuanya untuk melakukan ini, atau itu, pergi ke sana untuk membeli ini, atau itu.

Anak akan mengerti perintah dari orang tuanya dan mau melakukan sesuai dengan yang diminta oleh orang tua. Hanya saja orang tau harus paham bagaimana cara meminta dengan baik kepada anaknya ketika menyuruhnya melakukan sesuatu.

4. Anak Sebagai Sahabat

P_20170901_084738.jpg

Fase ini anak akan menjadi sahabat bagi orang tuanya sendiri karena dia sudah bisa berkompromi atau berdiskusi dengan orang tuanya. Anak akan dewasa seiring dengan bertambahnya usia dan perilaku yang matang.

Kebanyakan orang tua gagal pada fase ini karena kealpaannya dalam memperlakukan anak pada fase sebelumnya. Banyak anak yang sulit menjadikan orang tuanya sebagai sahabat karena haknya pada fase sebelumnya, terutama pada masa raja tidak terpenuhi.

Namun, bila pada fase sebelumnya tidak ada kendala orang tua akan menjadi sahabat yang baik bagi anaknya. Termasuk persoalan pasangan, saling suka terhadap seseorang bukan menjadi hal yang tabu lagi untuk didiskusikan.

5. Anak Sebagai Orang Tua

Meukek-20130808-00028.jpg

Ini saatnya seorang anak akan menjadi orang tua bagi orang tuanya sendiri. Di karenakan kondisi orang tuanya yang telah lanjut usia, maka posisi sebagai orang tua akan dilakoni oleh anak. Di sini dia akan merawat orang tuanya, memberi makan, pakaian, dan menjaga keamanannya.

Itulah lima perumpamaan kehidupan manusia yang harus kita pahami. Setiap manusia akan mengalami proses ini dan menyaksikan proses ini kepada para generasinya. Bila ingin keturunannya tumbuh dan berkembang dengan baik, maka dia jaga harus memperlakukan dengan baik anak-anaknya.

Semoga petuah dari orang tua kita ini bisa kita praktikkan dalam kehidupan.

Sort:  

Penjelasan yang sangat inspiratif. Semoga kita bisa menjadi anak dan orang tua yang shaleh yang selalu bermanfaat bagi orang-orang disekitar kita. Aamiiin.

Amin,, ya Allah. Terima kasih sudah berkunjung kak.😁

Bagus ya perumpamaannya yell
Bisa diambil manfaatnys

Yups, harus kita amalkan kak. 😀

bagus banget... inspiratif ... jadi ikut membayangkan bunga, kertas, raja, budak ... hehehe

Jadi @narissa sekarang sedang berada di fase mana ne?😁

saya punya anak yang masih umur 3 tahun yang permintaannya selalu dituruti seperti raja, tapi juga disayang seperti bunga. punya anak umur 10 dan 12 tahun yang juga sudah mulai diberi tugas tapi tetap diperlakukan seperti bunga dan raja terkadang... hehee... saya sendiri juga jadi orangtua yang mengurus orang tua saya ... komplit kan ? hihiii 😝

Peutuah yang harus dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari

Yups, jelas sekali. semoga kita bisa melakukannya ya.

Coin Marketplace

STEEM 0.21
TRX 0.20
JST 0.034
BTC 99163.21
ETH 3283.22
USDT 1.00
SBD 3.05