Awkward Saat Bersosialisasi? Beberapa Tips Mengatasinya
Kita pasti sering mengalami beberapa hal di bawah ini saat bersosialisasi, baik itu networking, ketemu teman baru, gebetan baru, atau yang berhubungan dengan bisnis dan profesional. Padahal bersosialisasi ini cukup penting. Sebagai anak muda terutama generasi milenial pasti kita sadar pentingnya hal ini. Mulai dari ketemu klien, nyari koneksi bisnis, bahkan sampai mencari kerjaan
Lagi ketemu orang baru
A: Eh, kenalin gua Jeki
B: Gua Fulan
A; Kuliah di mana lu Ful?
B: ITB, lu?
A: UI. Jurusan apa?
B: Teknik penerbangan, lo?
A: Oh gua kedokteran.
...
...
...
...
...
...
30 detik kemudian...
B: Eh, lo suka makan kadal gak?
*awkward silence for next 30 mins
Atau di event networking professional
A: Salam kenal Pak Budi, saya Fulan dari perusahaan X
B: Halo Fulan.
A: (Bingung mau ngomong apalagi)... Pak saya ke WC dulu ya kebelet
Ada banyak dimensi yg bisa dibahas tentang gimana sih biar kita bisa networking dan bersosialisasi dengan luwes, gampang dapet koneksi/teman yang akhirnya mempermudah hidup kita dalam hal profesional, bisnis, pertemanan, bahkan percintaan. Kalau dibahas satu-satu kayaknya kepanjangan. Kita fokus ke beberapa aja. Pertama sebelum ketemu orang.
Biasanya ke-awkward-an terjadi kalau kita gak punya hal yang dibicarakan, ya gak?
Nah untuk mengantisipasinya gimana? ya bikin ada hal yang bisa dibicarakan.
Baca. Baca. Baca. Perbanyak lagi pengalaman
Paling gampang cari tau ttg calon lawan bicara. Stalking-stalking dikit lah, lalu pas ketemu bicara tentang pencapaiannya, atau hal baik ttg dia. be curious...tanya dan tunjukin kamu pengen tau tentang dia dalam hal positifnya. Karena adalah sebuah kecenderungan manusia to talk about themselves, apalagi their achievements, atau sisi positifnya.
Misal ni
Networking, ketemu sama dosen universitas yang baru aja berdiri 3 tahun yg lalu
A: Selamat siang, Pak, perkenalkan saya Fulan dari PT. X yang mbekerja di bidang engineering.
B: Halo Fulan, Salam kenal
A: Saya kemarin baca berita, Pak. Selamat atas pencapaian dapat 5 paten dalam setahun. Kalau boleh sharing ttg paten Bapak yang nomor 2 dong Pak. Saya curious mengenai proses ini-itu blablabla
Maka niscaya. Kemungkinan besar si Bapak bakal cas cis cus ngomongin patennya.
Tambah sedikit pertanyaan, semacam "Oh iya Pak? setau saya gini" atau "Oh bisa begitu ya Pak? Hebat" atau semacamnya. Maka niscaya, pertemuan jadi gak awkward dan si target networking kita pun jadi lebih mudah dekat sama kita..yang akan beneficial buat kita ke depannya.
Hal lainnya adalah baca berita dan/atau update apapun yang ada di dunia sejak 3 hari sampai paginya sebelum ketemuan sama si orang di acara sosialisasi atau networking.
Contoh ni:
(Habis cerita ketemu sama si Bapak tadi, ketemu sama orang lain)
(lalu mulai awkward silence)
A: Eh, tau gak, harga saham Tesla turun loh 50%
B: Oh iya saya baca beritanya tadi malam. Karena si Elon Musk nya gini-gitu kan?
(note: dialog ini fiktif dan hanya untuk percontohan)
A: Iya, tapi katanya dia mau bikin model baru yang spesifikasinya...
B: Wah kamu tau juga tentang engineering di otomotif ya! Kebetulan dulu S2 saya automotive engineering!
(sampai sini obrolan bisa ngalor-ngidul dan bisa berakhir di deal bisnis, janjian ketemuan buat kerja sama, dll)
Nah bagaimana biar ngomong bisa seluwes yang di contoh tadi?
Ahem, this applies to almost any aspect of life: EXERCISE and LEARN!
Belajar!Banyakin baca buku/berita yang edukatif. Perluas wawasanmu. Kamu gak akan tau kalo direktur perusahaan yg mau kamu apply hobi ngegym kan? Atau bapaknya gebetanmu hobi ngoleksi action figure mungkin? Atau klienmu yang mau me-land business deal miliaran rupiah ternyata penyuka steak setengah matang. Atau gebetanmu ahli astrobiofisika dan mekanika quantum.
Paling gak kalau kita tau beberapa istilah di bidang mereka, ngomong akan terasa nyambung dan interesting
Dan orang yang gak tau apa-apa tu gak interesting.
Bayangin lagi ketemuan sama klien, makan siang bareng, si klien 5 pertanyaan berturut-turut yang hubungannya sama olahraga, bisnis, politik, ekonomi, teknologi. Semua kamu jawab "gak tau Pak"
Beruntung lu gak dilempar sendal...
Saya pribadi ncoba baca 4 buku/bulan dgn tema yg beda2
1.Yg sedang dilakukan (skrg ya cryptocurrency trader dan investor jadi baca tentang cryptocurrency dan analisis pasar finansial)
2.Yg dbutuhkan untuk advance (Contohnya cara belajar yg efektif)
3.Pengetahuan umum biar kelihatan pintar (ttg sejarah cina dan jepang kuno)
4.For fun (manga)
Jadi kan paling gak kalau ada acara networking. Saya cerita gimana sih hidup sebagai trader crypto. Lalu tips dan trik buat baca buku cepat tapi nyerap ilmunya.
Sama beberapa event politik disambungkan sama apa yg dlakukan sama kaisar dan shogun jaman old (how cool is that??)
Alhasil, dari situ orang yg diajak networking seneng banget ngobrol sama saya. Dapet lah kesempatan bisnis dan kerja sini-situ. Memang belum mulai kerja sih, tapi saya dah dapet tawaran kerja hasil dari networking tadi. Kalau mau tips networking buat kerja yg efektif, hubungin saya aja.
Contoh networking yg udah saya lakuin di 3 bulan ini:
- Sama konsultan perusahaan multinasional
- Salah 1 founder komunitas blockchain Indonesia
- Beberapa founder startup
- GM salah satu multinational engineering company
Maaf dulu. Bukan niat pamer. Tapi nunjukin the power of GOOD NETWORKING. Saya dapet 2 lowongan pekerjaan out of them. Dan skrg lagi proses rekrutmen. Setelah 3 bulan+ apply sana-sini gak dapet-dapet...saya yakin ini juga berlaku ke yang jomblo dan mau cari pacar.
Lanjut
Langkah berikutnya selain baca ya latihan.
Biar gak awkward ngomong, mulai biasain bersosialisasi sama orang
Tukang nasgor langganan? Coba ajak ngomong
Ibu kos? Ajak ngobrol
dan lain-lainnya.
Pengalaman saya numbuhin kebiasaan sampe jadi (lumayan) jago bersosialisasi ya ngomong sama 500an orang (dengan catatan harus stranger atau yg agak kenal) dalam setahun. Lama2 rasa awkwardnya hilang.
Mudah2an dengan banyak baca dan banyak bersosialisasi kita bisa bernetworking lebih efektif dan ke depannya bisa melancarkan karir, bisnis ya
Tips lainnya: DO NOT BE A BORING PERSON!
Pasti pernah kan ya ditanya
Kerja di mana? Pekerjaannya apa?
Kita jawab:
DI perusahaan X sebagai Y.
Lalu balik nanya. Si penanya balik jawab: Di perusahaan A sebagai B...lalu awkward silence sambil ngemilin cicak.
Nah jangan gitu, coba jelaskan sedikit ttg dirimu. Kasi sedikit contoh pencapaianmu (tapi jangan terlalu sombong). Nih kukasih contoh ya
"Saya seorang lulusan materials engineering di salah satu universitas teknik di Swedia"
Perkanalan A.
Jurusan teknik material.Chalmers di swedia
Perkenalan B.
Saya blajar gimana memproses & mengoptimasi sifat bahan utk keperluan engineering tertentu. Univ yang saya datangi terletak di kota terbesar ke 2 d Swedia yg terkenal dgn industrialisasinya
Pertanyaannya sama: Kuliah d mana jurusan apa?
Kerasa bedany orang yg jawab A dan B? (OK yg B agak klise dan dibuat2,tapi dgn sdkit keterbiasaan akan mengalir natural,dan g perlu pakai bahasa baku banget)
Org yg denger B minimal penasaran utk tau lebih lanjut.
Kalo yg A paling jawab: Oh. Teknik material tu toko bangunan ya?
Jadi memang intinya berikan highlight terhadap apa yang kamu lakukan. Biar kita juga terkesan know what the F are we doing
Contoh lain:
Konsultan: I help people to solve certain problems in their company
Teknisi di Oil and Gas: I work in energy sector by operating machinery to make sure the business is running
Akuntan: I am in charge to oversee company's income and expenses
mungkin bisa ngasi contoh lain?
Hal ini juga berlaku saat ditanya "tinggal di mana?"
kalo cuma di jawab: daerah Cilandak. daerah Cimahi. daerah Buah Batu. daerah Keraton...kan basi
Mungkin bisa ditambah:
Daerah Buah Batu. Itu yang terkenal ada (insert some monument here) lalu ada restoran enaknya. Ya intinya itu. Kalau memperkenalkan diri tunjukan sedikit niat.
Summary:
- Perluas wawasan
- Biasakan diri bersosialisasi, walau hanya small talk
- Highlight hal positif lawan bicaramu. Make them talk about it
- Saat mengenalkan diri, yang niat
Mungkin next time kita bisa bahas lagi. Mau ada yg nambahin silahkan