#GELIAT KULINER NUANSA SAWAH ‘SOTO BATOK DAN SOTO GERABAH’

in #indonesia6 years ago

20181209_104349.jpg

Salam sehat dan sejahtera teman-teman.
Semoga dalam aktivitas yang bermanfaat

Beberapa tahun terakhir di sekitar rumah berdiri beberapa kedai atau warung makan. Menunya adalah masakan yang tidak asing untuk kita terutama orang jawa, yaitu soto sapi. Biasanya ditemani tempe goreng daun, sate usus, sate telur puyuh, tahu dan tempe bacem. Tidak ketinggalan kerupuk, disertai minuman teh dan jeruk. Baik hangat ataupun dingin.

20181220_224706.jpg

Menikmati soto sapi dengan harga Rp. 6000 – Rp. 7000 cukup dikantong dan sebenarnya biasa saja. Malah terkadang dari cita rasa lebih mantap kalau masak sendiri di rumah. Daya tarik warung yang satu ini terletak pada latar yang disuguhkan dengan suasana pesawahan.

Lokasi warung dipilih di pesawahan dan dikemas menyatu dengan sawah. Sebut saja Soto Batok Mbah Katro yang berlokasi di dekat candi Sambi Sari Kalasan. Soto disajikan menggunakan batok kelapa, yang dibentuk menyerupai mangkok. Bahan kayu dan bambu mendominasi interior dan furniturenya.

Sembari menikmati soto panas kita bisa memanjakan mata dengan sawah yang terhampar. Anak-anak pun disediakan mainan ayunan dan jungkit-jungkit dari bambu. Mereka akan mendapat pengalaman yang berbeda.

Pernah suatu saat saya mampir ke soto batok. Ada anak yang takut bermain ayunan bambu. Entah apa yang membuatnya takut. Padahal bentuknya sama dengan ayunan besi. Mungkin masih asing saja baginya. Hemm Asyik bukan?

Belum lama berdiri warung tersebut sudah terkenal dengan pengunjung dari berbagai daerah. Tempatnya yang semilir ditambah penataan tempat yang natural menambah menarik warung soto ini. Kini empat tahun lebih soto batok semakin ramai. Bahkan parkir mobil disediakan khusus.

Alih-alih bagian marketnya ternyata menggunakan tekhnologi internet. Soto Batok mbah Katro sudah masuk dalam pencarian om geogle. Maka, warung itu hampir tidak pernah sepi, apalagi saat libur seperti ini. Cukup dengan Rp. 10.000 kita bisa menikmati seporsi soto sapi dan teh hangat.

Masih ada dua lagi warung soto sapi dengan setting senada. Kalau warung yang ini dekat dengan rumah saya. Perbedaannya hanya pada alat penyajian. Jika soto batok menggunakan batok, soto ini memilih menggunakan gerabah.

20181220_223810.jpg

Menu yang menemani juga sama sate usus, sate telur puyuh dan yang lainnya. Pembeli dipersilahkan mengambil menu tambahan yang disiapkan di tempat khusus. Sebuah meja yang dibentuk seperti gerobak dorong. Manis bukan?

Dengan label soto gerabah mbok Tuginem, warung ini menyediakan menu lebih lengkap. Ada ayam bakar dan goreng. Meskipun lokasi terletak di jalan alternatif, peminatnya mulai berdatangan. Mulai dari anak muda sampai anak-anak ikut menikmati hidangan dan sensasi soto gerabah ini. Mangkok diganti dengan gerabah yang terbuat dari tanah liat. Oh ya selain mangkok gerabah, di sini juga menggunakan ‘layah’ sebagai piringnya. Layah biasanya dipakai untuk membuat sambal.

20181220_224337.jpg

Kesan yang terlihat bukan pada acara makannya tetapi pada kebutuhan hiburan. Menikmati pemandangan alam pesawahan yang menenangkan. Kenyataan sedikit demi sedikit pesawahan mulai terkikis.

Seumuran anak saya tidak bisa bermain di sawah seperti saya dulu. Kehadiran warung soto ini memberi warna yang menyenangkan mereka. Pemilik warung juga berbaik hati. Walau makan sudah selesai masih boleh menikmati sawah yang disuguhkan.

20181220_225327.jpg

Persaingan menampilkan latar pesawahan mungkin sudah tren lama, tetapi keunikan alat yang dipakai untuk menyajikan memiliki cita rasa tersendiri. Membuat orang ingin mampir, sekedar ingin mencoba sembari refreshing. Sejenak memberi vitamin ke otak untuk mensyukuri nikmat akan hidup yang bermakna ini.


Kalasan. 20 Desember 2018