Tempat penjualan Ranup (Sirih)
Saya kembali dengan membahas tentang tempat yaitu penjualan ranup (sirih).
Di sebelah utara pagar Masjid Raya Baiturrahman, Kampung Baru, Kecamatan Baiturrahman, Banda Aceh. ada sebarisan panjang rak atau berderet belasan meja mungil beratap, yang menyediakan ranup mameh (sirih). Nuasansa di sekitar utara Masjid Raya tersebut terlihat semakin kental ciri khas tradisionalnya dengan tangkai-tangkai pinang muda tergantung di depan jajanan tersebut.
Dibawah atap yang berwarna merah dengan tiang-tiang bewarna putih, dan plat depan bewarna hijau dengan sedikit biru tersebut para penjual yang terus menurus tanpa henti memberikan senyuman kepada orang-orang yang mengahampiri dan membeli ranup (sirih). Suasananya yang ramai yang membuat wanita-wanita atau pedangang itu tanpa henti membuat butiran-butiran ranup mameh yang gurih manis yang tiap butirannya berbalut dengan dua lembar daun sirih segar. Disini para penjual tidak hanya menjual ranup mameh tapi juga ada ranup biasa (klat).
Ranup (sirih) tidak hanya saja dijadikan sebagai konsumsi oleh sebagai jajanan, tetapi ranup (sirih) juga biasa digunakan sebagai pengantar dalam acara pernikahan, lamaran, pemyambutan tamu atau sebagai simbol dalam mengawali satu profesi. Secara turun menurun, masyarakat Aceh memaknai ranup sebagai persatuan, silaturahmi, kemuliaan dan cinta kasih.
Nah selanjutnya ranup mameh sangat disukai oleh pembeli yang berasal dari berbagai usia, bahkan mulai dari anak-anak sampai orang tua. Ranup mameh tersebut jika kita beli seribu, maka pembeli akan mendapatkan tiga butir, dan jika membeli lima ribu maka dapat 15 butir, dan juga jika membeli 10 maka akan dapat 30 butir. Harga ranup mameh dan ranup klat harganya sama. Perbedaannya terdapat pada cara membuat ranup mameh dengan ranup yang biasa. Untuk versi yang ranup/sirih biasa (klat), menggiling pinang dan gula pasir tidak digunakan, dan perbedaan lain juga ditambahkan kapur sirih dan gambe. Dalam setiap satu butir ranup mameh dan biasa (klat), masing-masing tetap memakai dua lembar daun sirih. Nah selain menjual ranup mameh juga ada yang jualan pinang muda dan sirih. Jika membeli dua ribu rupiah maka akan dapat tiga butir, dan sirih satu ikat seharga Rp 5000.
Di atas meja rak para pedagang itu ada satu wadah yang dipenuhi oleh tumbukan pinang berwarna coklat yang terbuat dari campuran beberapa rempah. Dalam tiap satu ranup mameh terdapat kencur, cengkeh, gula pasir, dan jeumeuju, yang digiling bersama pinang yang telah dihaluskan. Ranup (sirih) yang di tambah pinang dan sedikit kapur di anggap memiliki khasiat tersendiri bagi yang mengkonsumsinya. Orang tua-tua seperti nenek-nenek atau kakek kita di zaman dulu tidak ada yang tidak memakannya, sehingga jika kita lihat gigi mereka luar biasa kuat dan hampir tidak ada yang sakit. Dengan rasa pinang yang lemak-lemak pahit itu ada khasiat lain, yaitu seperti dapat menyembuhkan sakit lambung/mag.
Ada seorang pedagang yang bernama buk Nurafni mengatakan beliau terkadang bisa menjual sirihnya rata-rata sampai 500 butir. Beliau juga mengatakan bahwa penjual dibebaskan dari biaya sewa lapak sehingga tidak perlu membayar sewaan. Para pedagang ranup ini ada yang mulai dari pukul 09.00 pagi sampai dengan pukul 22.00 malam. Dan ada juga yang mulai dari siang hari sampai malam hari. Cukup banyak pengunjung yang singgah kesana jika sampai di Banda Aceh. seakan-akan kurang lengkap kalau belum menikmati bagaimana rasa ranup (sirih). Lalu lintas yang selalu padat apalagi menjelang sore hari sampai malam hari di seputaran Masjid Raya Baiturrahman yang membuat nuansa ciri khas sebuah kota terlihat.
Sampai disini dulu semoga ada manfaatnya.
Postingan yang luar biasa kamu buat kawan dan pasti menjadi inspirasi orang banyak uang membuat postingan seperti ini
Terima kasih 🙏
Penjual sirih di daerah situ memang jadi ciri khas kota Banda Aceh.
Iyaaa 👌
Congratulations @viraannajwa! You have completed the following achievement on Steemit and have been rewarded with new badge(s) :
Award for the number of upvotes
Click on the badge to view your Board of Honor.
If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word
STOP
To support your work, I also upvoted your post!