TEDUHKU

Ada apa dengamu teduhku ?
Bencana terburuk selepas sunrise kau terpuruk
Terduduk penduduk di antara mayat yang membusuk
Kabar buruk bukan ? apa kau ingin hilang ingatan ?
Harusnya jadi pelajaran wahai terusan para cucu pejuang andalan
Abun-abun teduhku sangat besar padamu
Jangan kau beri sisa madu yang beracun kepadanya kasian dia kian menua
Melihat koprol mu yang terlalu amuk

Ada apa denganmu teduhku ?
Tempo lampau nenek moyang berjuang melawan lawan
Betapa ambigu nya penerusmu
Ablepsia mu terhadap history menuruti nafsu birahi
Teduhku berkontemplasi abet penerus bagai tikus berdasi
kau rela menjadi marhaenisme untuk teduhmu sendiri
seolah tak bersalah kau berdiri menjadi juri
apatis membodohi orang-orang yang tak mengerti arti tentang regulasi cara mu memanipulasi .
sungguh keterlaluan penerusmu teduhku

Ada apa denganmu teduhku?
Maafkan ku tak bisa menjadi rekonsiliasi diantara kegaduhan ini
Perspektifku terhadap penerusmu sangat lah terabar
Sarapanisasiku saban hari di temani surat kabar
Pengabar tentang kabar pemberian gelar kepada orang yang tak kukenal
Pro dan kontra menjadi pentas terganas, pantas ? begitu mudah kau lepas

Ada apa denganmu teduhku?
Gelar kehormatan perjuangan sembarangan bergelantungan
Rencong dan selendang pemberian tanpa kajian dan pertimbangan yang matang
Tak terpandang jauh dari penghargaan tan sri sanusi si pemberi kontribusi
Beraksi dalam pembangunan teduhku yang modernisasi
Salah kaprah , latah penerusmu menyakitimu teduhku
Maaf kan kami teduhku , maafkan penerusmu ketika menang umuk, kalah mengamuk .