Perjalanan hidup Pak Jokowi (The President of the Republic of Indonesia since 2014 until now)

Joko Widodo, lahir di Surakarta, Jawa Tengah. Anak dari pasangan Noto Mihardjo dan Sujiatmi Notomiharjo. Beliau datang dari keluarga yang sederhana, tapi beliau mempunyai impian dan tekad yang sangat tinggi. Jokowi kecil memulai pendidikan dasar di SD Negeri 111 Tirtoyoso. Sejak kecil beliau sudah bekerja keras membantu orang tuanya dengan berdagang, menjadi ojek payung, hingga menjadi kuli untuk membiayai keperluan sekolah dan uang jajannya.

Beliau seorang yang sangat pekerja keras. Setelah lulus, beliau melanjutkan pendidikan menengah pertamanya ke SMP Negeri 1 Surakarta, lalu berlanjut ke pendidikan menengah atas di SMA Negeri 6 Surakarta. Setelah lulus sekolah SMA, beliau melanjutkan pendidikannya ke jenjang tertinggi, beliau masuk ke UGM Universitas Gajah Mada, dengan mengambil jurusan kehutanan. Beliau menyelesaikan kuliahnya tahun 1985, Ia kemudian menikah dengan Iriana Jokowi pada tanggal 24 Desember 1986 di Solo yang kemudian mempunyai 3 orang anak.

Karir beliau dimulai dari lulus kuliah di UGM, dari sana beliau mendapat banyak sekali ilmu tentang struktur kayu dan pemanfaatan teknologi. Beliau sempat bekerja di BUMN tetapi beliau memutuskan untuk berhenti dan memulai usahanya sendiri. Joko Widodo memilih berbisnis mebel pada tahun 1988 dengan badan usaha bernama CV. Rakabu yang terinspirasi dari nama anak pertamanya. Kepandaiannya sebagai tukang kayu diperoleh dari ayahnya sejak Joko Widodo berusia 12 tahun, sejak itu dia sudah bekerja sebagai tukang gergaji. Bisnis mebel Joko Widodo di bawah naungan CV. Rakabu tidak berjalan mulus, beliau mengalami pasang surut, jatuh bangun, bahkan hampir bangkrut di tahun 1990. Tetapi beliau tidak menyerah, dan bangkit kembali.

source

Sekian tahun merintis usaha. Berkat kerja keras, tekad, dan ketekunannya, usahanya berkembang pesat hingga dikenal sebagai pengusaha furniture sampai ke beberapa negara di Eropa. Setelah sukses di usahanya, beliau mencoba melanjutkan karir di politik. Tahun 2005 Joko Widodo terjun ke dunia politik. Di dukung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), karena dianggap sebagai sosok yang sukses dan juga pintar. Ia maju sebagai calon walikota Surakarta. Dan secara mengejutkan Ia berhasil memenangkan hati rakyat Surakarta, Ia menang dengan presentase suara 36,62%.

Tidak butuh waktu lama, setelah satu tahun beliau menunjukan kinerjanya yang luar biasa sebagai walikota Surakarta. Beliau berhasil memberikan perubahan drastis untuk kota tersebut. Inspirasi mengenai kepemimpinan dan tata kota yang bersih serta rapi Ia dapatkan dari hasil pertualangannya ke luar negeri keliling Eropa ketika Ia berbisnis. Beberapa pencapaiannya adalah berhasil membangun pasar tradisional baru, membangun city walk sepanjang 7km dengan trotoar lebar sepanjang jalan utama Surakarta, membangun Solo Techno Park, membantu proyek mobil Esemka Indonesia, dan lainnya. Ia juga dikenal sebagai pemimpin blusukan, yaitu sering berkeliling melihat langsung keadaan kotanya.

Dengan prestasinya itu, Joko Widodo diminta untuk maju ke kursi Gubernur oleh tokoh Golkar yang juga mantan wakil presiden Jusuf Kalla pada saat itu. Bersama partai PDIP dan Gerindra beliau maju sebagai calon Gubernur DKI Jakarta dan keluar sebagai pemenang dan menjadi Gubernur di ibu kota Jakarta di tahun 2012. Dengan menjadi Gubernur di Jakarta, tugas beliau semakin berat, seperti harus mengatasi kemacetan yang sangat parah, dan juga banjir yang terus melanda ibu kota Jakarta pada saat itu. Joko Widodo merilis kebijakan untuk mempercepat pembangunan sarana transportasi guna mengatasi malasalah kemacetan. Untuk masalah banjir, beliau bergerak cepat dengan merelokasi, memperbaharui daerah - daerah banjir, dan juga memperbanyak taman kota dan hutan kota. Tidak hanya itu, beliau juga mengeluarkan Kartu Jakarta Sehat dan Kartu Jakarta Pintar.

Walaupun banyak warga yang menilai apa yang dilakukannya belum berhasil mengatasi permasalahan Ibukota Jakarta, namun banyak juga warga Jakarta yang merasa puas dengan kebijakan beliau untuk Jakarta.
Belum lama menjabat sebagai Gubernur, partai PDIP melalui perintah dari Megawati Soekarno Putri mengintruksikan agar Joko Widodo maju sebagai calon Presiden bersama Jusuf Kalla sebagai wakilnya pada tahun 2014.

source

Deklarasi resmi Joko Widodo sebagai calon Presiden dilakukan di Gedung Juang 45, di dukung oleh empat partai pengusungnya yaitu PDIP, Nasdem, PKB, dan Hanura. Joko Widodo menjadi Presiden RI ke tujuh. Beliau memenangkan pemilihan Presiden tahun 2014 dengan perolehan suara 53,15%. Joko Widodo berhasil menduduki kursi sebagai orang nomor satu di Indonesia.

Namun, kebijakan - kebijakan yang Ia keluarkan saat menjabat sebagai Presiden banyak diprotes oleh berbagai kalangan. Terlepas dari banyaknya kontroversi mengenai kebijakan beliau sebagai Presiden RI, menurut saya beliau merupakan sosok yang patut menjadi perhatian, hanya dalam waktu 10 tahun saja Ia berhasil mencapai puncak tertinggi sebagai orang nomor satu di negara Indonesia. Beliau tokoh pemimpin yang banyak membawa perubahan besar, dimulai sejak menjabat sebagai walikota Solo dan sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Majalah TIME pada tahun 2014 menjadikan wajah Joko Widodo Sebagai cover dari majalah tersebut dan menyebutnya sebagai Person of The Year dan juga memasukan dirinya sebagai salah satu pemimpin terbaik di dunia.

source

Menurut saya pribadi, siapapun pemimpin yang terpilih sebagai Presiden RI, saya yakin visi & misinya besar untuk perubahan negara Indonesia. Baiknya kita sebagai rakyat, mendoakan pemimpin - pemimpin kita. Semoga pemimpin - pemimpin kita diberi kesehatan, dan dikuatkan agar mampu membuat perubahan untuk negara Indonesia ini ke arah yang lebih baik.

@tarisna.classic