Keadaan Terbalik, Dibenci yang Menyakiti
"Bagaimana mungkin aku tidak membencimu?" Katamu dengan tegas dan suara yang meninggi. Aku yang sedari tadi merasa gemetar ketakutan mencoba bersikap baik-baik saja. Hingga tanganmu yang hampir mendarat dipipiku, tapi sayangnya air lebih dulu meluncur dari kedua mataku. Kamupun, menahannya.
Aku tak bisa berkata-kata lagi, segalanya begitu rumit. Tatapan mata yang dulu begitu lembut, kini berubah menjadi begitu menakutkan, seakan tersimpan amarah yang begitu mendalam. Aku sama sekali tidak mengenalmu, kini kamu terasa asing. Bahkan, senyum yang dulu bebas kamu lemparkan kepadaku, kini jadi barang langka yang tak lagi kulihat. "kamu siapa?"
"Jangan ganggu hidupku lagi, pergilah! Aku sudah muak denganmu". Lagi lagi kamu memintaku untuk enyah, menghilang sajalah katamu. Aku seperti sampah yang mengganggu indera penciuman ketika berada didekatmu. Lucu sekali, aku ingin tertawa mendengarnya. Bahkan dulu kamu yang selalu ingin berlama-lama di sampingku bukan? Memintaku untuk tetap tinggal meski aku ingin pergi.
Perlahan kamu pergi usai caci maki yang dengan bebas kamu utarakan, tanpa maaf kamu berlalu begitu saja. Seolah segalanya telah usai setelah mencoba mengusirku dengan kejam. Sedangkan aku, masih berdiri tertunduk lemas. Melihat tanah yang kering, mencoba untuk tak menangis lagi. Aku masih berusaha keras, sekeras perlakuanmu padaku.
Thanks for using eSteem!
Your post has been voted as a part of eSteem encouragement program. Keep up the good work! Install Android, iOS Mobile app or Windows, Mac, Linux Surfer app, if you haven't already!
Learn more: https://esteem.app
Join our discord: https://discord.gg/8eHupPq
Congratulations @sfa! You received a personal award!
Click here to view your Board
Congratulations @sfa! You received a personal award!
You can view your badges on your Steem Board and compare to others on the Steem Ranking
Vote for @Steemitboard as a witness to get one more award and increased upvotes!